7 Fakta Menarik di Balik Layar Film The Big 4
15 December 2022 |
16:00 WIB
3. Film aksi dan komedi pertama Putri Marino hingga Kristo
Putri Marino sebagai Dina. (Sumber gambar : Desyinta Nuraini)
Putri Marino menyebut ini pertama kalinya dia bermain film komedi dan laga. Sebelumnya dia banyak terlibat dalam film bergenre drama seperti Losmen Bu Broto, Posesif, One Night Stand, dan Cinta Pertama, Kedua & Ketiga.
Putri juga terkenal dalam serial Layangan Putus, yang sempat viral beberapa waktu lalu. Dia kala itu beradu peran degan Reza Rahadian dan Anya Geraldine.
“Aku [orangnya] enggak lucu. Ini pengalaman pertama main film action plus comedy dan yang penting ada drama,” tuturnya.
The Big 4 juga menjadi film aksi pertama Lutesha dan Michelle. “Gue sama sekali enggak sporty. Jujur tantangannya berat, gue bisa merasakan kerja erat fisik dan mental,” sebut Lutesha.
Sementara itu, Kristo menyebut ini pertama kalinya dia bermain film dengan mendapat peran signifikan yang penuh dengan aksi. “Film pertama aku, ini sangat menyenangkan,” imbuhnya.
4. Latihan fisik 3 bulan
Oleh karena The Big 4 penuh dengan aksi, para pemain ternyata harus menjalani latihan fisik selama tiga bulan di daerah Jakarta Selatan. Mereka diajari bagaimana caranya bela diri dan berkelahi untuk mendapatkan akting mumpuni. “Selama tiga bulan kita disiapin dari nol, dari latihan fisik, basic-nya, semuanya,” ungkap Michelle.
Kristo menyampaikan sempat mengalami kesulitan ketika berpindah medium dari latihan fisik di atas matras, menjadi ke luar ruang dan di atas tanah.
5. Pemilihan cast yang unik
Timo menyebut saat memilih Martino di dalam filmnya karena dia bisa berdansa salsa. Dia sempat kesulitan mencari pemain antagonis pada The Big 4.
“Gue mau katakter ini punya kebiasaan dia suka salsa dance. Gue interest banget dia [Martino] dengan pede bisa salsa dance di video casting padahal enggak ada lagunya. Rio itu bisa bikin make at works,” imbuhnya.
Selain itu, dia memiliki Lutesha dan Michelle karena mereka berdua memiliki tinggi yang kontras. “Konsepnya gampang waktu casting, gue mau cewek paling tinggi dan paling curut (kecil tingginya). Kalau berantem kaya belalang lawan tikus,” sebut Timo.
6. Pamerkan keindahan Indonesia.
Timo menerangkan sangat suka film yang diset di kota yang penuh keabu-abuan. Namun di sisi lain, dia ingin menampilkan keindahan Indonesia.
“Gue ingin menciptakan sebuah kumpulan kayak daerah Indonesia yang akhirnya mendapatkan feel yang tropis. Kita sedikit ambil dari Bali, Timor. Misi gue dari pertama ingin sedikit memperkenalkan, Indonesia bukan diawali di negara bagian Timur,” jelasnya.
7. Ada sekuelnya
Secara tersirat, Timo mengatakan bahwa film ini akan ada sekuel berikutnya. Menurut dia, cerita dari para karakter di film ini layak untuk dibuat kelanjutannya.
“Gue merasa story mereka yang selamat belum selesai. Gue enggak ingin itu berakhir. Kapan lagi melihat Arie Kriting rambutnya lurus,” sebut Timo.
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.