Fakta Unik Instrumen Rebab, Cikal Bakal Biola di Era Modern

Indonesia dianugerahi budaya dan kesenian yang melimpah di bidang musik. Kekayaan musik di Nusantara juga tercermin dengan beragamnya instrumen. Salah satu yang populer adalah alat musik rebab yang tersebar di berbagai daerah di Tanah Air.

Pada umumnya, rebab digunakan untuk mengiringi ritual serta berbagai pertunjukan tradisional, termasuk di wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Beberapa pertunjukan itu di antaranya adalah Wayang Golek, Makyong, Topeng Betawi, hingga Main Putri.

Menjadi alat musik yang menyatu dengan kultur masyarakat, dalam sejarahnya rebab merupakan instrumen dengan kisah panjang hingga akhirnya dikenal dalam lanskap kebudayaan Indonesia. Dirangkum Hypeabis.id dari berbagai sumber, yuk simak fakta unik alat musik rebab.

Baca juga: Banyak yang Enggak Sadar, Yuk Intip 4 Perbedaan Instrumen Viola & Violin

1. Asal-Usul

Asal mula instrumen Rebab berasal dari kawasan Timur Tengah yang menyebar ke berbagai wilayah dunia, seiring dengan penyebaran agam Islam. Adapun, di Nusantara alat musik ini dibawa oleh pedagang-pedagang dari Turki dan Asia Tengah.

Dalam Kitab al-Musiqa al-Kabir karya filsuf Al-Farabi, instrumen rebab merupakan alat musik gesek pertama di dunia yang kelak menjadi cikal bakal instrumen biola di era modern. Rebab diketahui mulai menyebar ke Eropa, Afrika Utara, dan kawasan Asia Tenggara pada awal abad ke-8 Masehi,

2. Jenis Instrumen Kordofon

Rebab merupakan alat musik yang masuk dalam jenis kordofon, yaitu alat musik yang sumber bunyinya dihasilkan dari dawai atau senar. Adapun, cara memainkan instrumen kordofon bisa dengan dipetik atau digesek.
 
Memainkan Rebab juga diperlukan konsentrasi tinggi dan kepekaan telinga, sebab rebab tidak memiliki fret laiknya gitar. Oleh karena itu untuk menghasilkan suara rebab yang nyaring harus melakukan latihan intens dan kaeasabaran khusus.

3. Jadi Melodi Dasar Gamelan

Di Indonesia, alat musik Rebab menjadi salah satu instrumen yang menjadi melodi dasar dan instrumen pembuka Gamelan. Fungsi Rebab dalam ansambel Gamelan pun lebh bebas karena bisa dimainkan sendiri alias bukan seagai pengiring.

Tak hanya itu, instrumen Rebab juga menjadi penyelaras cengkok nada, baik saat menginterpretasikan irama gamelean, suara sinden, hingga wiraswara penyanyi lelaki dalam kesenian karawitan.

4. Miliki Beragam Fungsi

Pada beberapa kesenian tradisional di Indonesia instrumen Rebab juga memiliki beragam fungsi, baik sebagai pengiring atau fokus pertunjukan. Salah satunya adalah menjadi musik pengiring dalam pagelaran wayang kulit serta wayang topeng betawi.

Sementara itu, dalam teater tradisional Makyong di Melayu Riau, alat musik Rebab memiliki kedudukan tinggi lewat salah satu adegan bernama Menghadap Rebab. Adegan itu dimulai dengan tarian hingga penari duduk bersimpuh menghadap pemain Rebab.

5. Terbagi dalam Empat Bagian

Alat musik rebab umumnya terbagi dalam empat bagian. Pertama bagian Watangan atau pegangan tangan para pemain rebab yang biasanya terbuat dari batang kayu atau gading gajah. Bagian Watangan juga terbagi lagi dalam beberapa bagian, yakni Menur, Bahu,dan Popor.

Kedua, Bathokan atau kerap disebut juga Bokongan yang menghasilkan resonansi suara ketika dawai digesek. Adapun bagian depan Bathokan yang biasanya  diberi hiasan beludru dengan jahitan emas disebut Babad.

Ketiga, Sikilan atau bagian dari kaki alat musik Rebab. Adapun, bagian ini juga terdiri dari Popor yang menjadi penyambung Bothokan dan Sikilan, Cakil yang berfungsi untuk mengaitkan senar, dan Palemahan, bagian ujung Rebab yang menempel pada alas.

Adapun bagian keempat adalah Senggreng, yang berfungsi sebagai penggesek senar pada Rebab. Senggreng sendiri terdiri dari empat bagian, yakni, Bobat, Benda, Sirah Bajul, dan Rangkung.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda