Ilustrasi produk pembersih (Sumber gambar: Precious Plastic Melbourne/Unsplash)

Masyarakat Kini Lebih Memilih Produk Pembersih Alami, Ini Alasannya

14 December 2022   |   21:00 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Pandemi Covid-19 telah mengubah tatanan dan cara hidup masyarakat dari berbagai sisi. Menurut survei yang dilakukan The Good Wife, saat ini kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan menggunakan produk pembersih rumah tangga (home product) meningkat.

Dari sekian banyak jenis pembersih rumah tangga, dilaporkan bahwa banyak konsumen lebih memilih produk rumah tangga yang lebih gentle dan natural.

Hal ini disebabkan banyaknya produk pembersih rumah tangga konvensional memiliki kandungan kimia yang kurang baik bagi kesehatan, menimbulkan bau menyengat yang menyebabkan mata perih dan berbahaya bila terlalu banyak terhirup.

Baca juga: Manfaat Mengonsumsi Makanan Organik untuk Kesehatan dan Lingkungan

The Good Wife juga menyebutkan secara global, permintaan akan produk pembersih natural yang ramah lingkungan terus meningkat hingga mencapai US$3,9 miliar pada 2019, dan diprediksi akan terus naik hingga US$11,6 miliar pada 2029 dengan perkiraan pertumbuhan per tahunnya sebesar 11,8 persen.

Sementara di Indonesia, laba industri produk kebersihan rumah tangga pada tahun 2021 meningkat sebesar 46 persen, serta sebanyak 74 persen konsumen Indonesia juga menyatakan bersedia beralih ke produk gaya hidup (lifestyle) yang natural dan berkelanjutan (sustainable).

Pendiri The Good Wife, Yolanny Laxmi, mengatakan, dari hasil riset dan observasi, pihaknya menemukan bahwa masyarakat, terutama perempuan, sangat peduli dengan higienitas dan kesehatan lingkungan rumah dan mencari produk home care yang aman bagi keluarga.

Banyaknya pilihan produk home care yang beredar di pasaran, lanjutnya, tak jarang membingungkan masyarakat akan produk apa saja yang sebaiknya mereka gunakan. "Terlebih minimnya pengetahuan akan kandungan dan zat kimia dasar yang digunakan di produk tersebut, berikut fungsinya, serta dampaknya bagi kesehatan," katanya.


Mencegah Immunity Debt

Peningkatan permintaan produk pembersih rumah tangga salah satunya disebabkan oleh munculnya fenomena immunity debt atau hutang kekebalan tubuh. Fenomena immunity debt merupakan efek samping dari langkah-langkah yang sebelumnya kita lakukan untuk menekan penyebaran Covid-19, seperti social distancing dan self-quarantine.

Hal tersebut menyebabkan kurangnya stimulasi pada sistem imun tubuh akibat berkurangnya sirkulasi agen mikroba, sehingga penyakit flu umum akan melonjak saat anak-anak kembali beraktivitas ke sekolah dan dibukanya tempat-tempat umum.

Medical Doctor, dr. Sonia Wibisono, mengatakan penyakit yang paling banyak ditemukan pada fenomena immunity debt salah satunya adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan, seperti respiratory syncytial virus (RSV). Meskipun begitu, fenomena ini lebih banyak ditemukan di luar negeri, dan tidak begitu banyak di Indonesia.

"Namun kita harus tetap mencegah penularan virus dan bakteri yang biasanya terjadi lewat benda-benda yang sudah terkontaminasi," ujarnya.

Dokter Sonia menjelaska ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah hal tersebut yakni dengan melakukan dekontaminasi melalui cuci tangan dan sanitasi permukaan secara berkala.

Selain itu, penting juga memperhatikan paparan terhadap zat-zat kimia di rumah yang berdampak negatif pada kesehatan seperti klorin yang kerap ditemukan pada cairan pembersih, pemutih, dan desinfektan.

Sebab, dia menjelaskan bahwa klorin dapat menimbulkan masalah pernapasan, iritasi kulit dan mata. Bagi penderita bronkitis, mengisap klorin terlalu banyak dapat memicu gejala bronkitis seperti mengi (suara napas tambahan), batuk, dan sesak napas.

SEBELUMNYA

Fakta Unik Instrumen Rebab, Cikal Bakal Biola di Era Modern

BERIKUTNYA

4 Manfaat Minyak Kelapa untuk Kesehatan Kulit, Begini Cara Menggunakannya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: