Kabar Duka, Seniman Astari Rasjid Meninggal Dunia
11 December 2022 |
23:35 WIB
1
Like
Like
Like
Kabar duka menyelimuti dunia seni Tanah Air. Seniman Sri Astari Rasjid meninggal dunia. Mantan Duta Besar Indonesia itu mengembuskan napas terakhirnya pada Minggu, 11 Desember 2022 pukul 19:48 waktu Singapura. Astari wafat pada usia 69 tahun di Farrer Park Hospital, Singapura.
Kabar berpulangnya Astari disampaikan oleh sejumlah seniman. Salah satunya adalah Butet Kartaredjasa yang menginformasikan lewat postingan Instagram resminya. “SELAMAT JALAN ASTARI. Sore tadi jam 17.36 saya kirim video ke mbak Astari, mendorong dia supaya optimis dapet mukjizat. Eh jam 19.48 waktu Singapore mbak Astari berpulang mendahului kita,” tulisnya.
Baca juga: Profil Astari Rasjid, Seniman & Mantan Duta Besar RI yang Wafat di Singapura
Musisi Ananda Sukarlan melalui cuitan di akun Twitter-nya juga menyampaikan informasi serupa. “Berita duka: Telah berpulang dengan tenang ibu Sri Astari Rasyid (Mantan Dubes RI untuk Bulgaria, Albania, dan Macedonia) jam 19.49 waktu Singapore. Berita selanjutnya menyusul. Berita dari Keluarga di Singapore,” cuitnya.
Hypeabis.id juga menerima pesan berantai atas nama keluarga yang berduka tentang wafatnya seniman sekaligus mantan Dubes RI tersebut. “Mohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan Almarhumah. Semoga Almarhumah husnul khotimah dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan semoga kami keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan,” demikian bunyi pesan tersebut.
Sri Astari Rasjid, sebagaimana disebutkan merupakan sosok seniman Indonesia, yang banyak menghasilkan karya seni lukis dan patung. Dalam catatan Bisnis Indonesia, Astari pernah menggelar pameran bertajuk Yang Terhormat Ibu pada awal 2016 di Pusat Kebudayaan Koesnadi hardjasoemantri UGM, Yogyakarta.
Salah satu karya terbarunya adalah pameran bertajuk Sarinah yang dipamerkan di Sarinah Jakarta pada awal Juli 2022. Pada gelaran tersebut, Astari membuat karya seni wujud golek berukuran hampir 2 meter. Dalam catatan terkait acara itu, dia mengutip pepatah lama penyair Amerika, William Ross Wallace berbunyi the hand that rocks the cradle is the hand that rules the world.
“Itu adalah tangan para ibu, tangan Mothers, tangan Perempuan dan juga tangan Sarinah,” tulisnya.
Selain aktif sebagai seniman, Astari juga pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk Republik Bulgaria merangkap Albania dan Makedonia, pada periode 2016 sampai 2020. Sebagaimana pengangkatan dubes lainnya, perempuan kelahiran 1953 itu diangkat langsung oleh Presiden Joko Widodo untuk mengemban tugas tersebut.
Dia dikenal sebagai duta besar perempuan pertama dengan latar belakang seniman profesional. Ananda Sukarlan menyebut bahwa selama 4 tahun menjalankan perannya, Astari memilih jalur budaya untuk mendekatkan Indonesia dengan ketiga negara tersebut, termasuk dalam rangka menaikkan nilai perdagangan ekonomi.
Adapun, Astari mengenyam pendidikan jurusan Sastra Inggris di Universitas Indonesia pada 1973, sebelum melanjutkan pendidikan Advanced Painting di Minnesota University pada 1988. Dia juga sempat mengikuti Painting Course di Royal College of Art di London.
Namanya telah harum bahkan di luar negeri. Pada 1999 Astari mendapatkan penghargaan Philip Morris Indonesian Art Awards VI dan pada 2020 menerima bintang penghargaan Madara Horsemen-1st Degree dari Presiden Bulgaria, Rumen Radev. Kini, sang seniman telah berpulang untuk selama-lamanya. Selamat jalan ibu Sri Astari Rasjid.
Baca juga: Melihat Kembali Karya-karya Terbaik Astari Rasjid, Seniman Feminis Jago Diplomasi
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Kabar berpulangnya Astari disampaikan oleh sejumlah seniman. Salah satunya adalah Butet Kartaredjasa yang menginformasikan lewat postingan Instagram resminya. “SELAMAT JALAN ASTARI. Sore tadi jam 17.36 saya kirim video ke mbak Astari, mendorong dia supaya optimis dapet mukjizat. Eh jam 19.48 waktu Singapore mbak Astari berpulang mendahului kita,” tulisnya.
Baca juga: Profil Astari Rasjid, Seniman & Mantan Duta Besar RI yang Wafat di Singapura
Musisi Ananda Sukarlan melalui cuitan di akun Twitter-nya juga menyampaikan informasi serupa. “Berita duka: Telah berpulang dengan tenang ibu Sri Astari Rasyid (Mantan Dubes RI untuk Bulgaria, Albania, dan Macedonia) jam 19.49 waktu Singapore. Berita selanjutnya menyusul. Berita dari Keluarga di Singapore,” cuitnya.
Berita duka:
— Ananda Sukarlan (@anandasukarlan) December 11, 2022
Telah berpulang dengan tenang
Ibu Sri Astari Rasyid. (Mantan Dubes RI untuk Bulgaria, Albania dan Macedonia)
Jam 19.49 waktu Singapore.
Berita selanjutnya menyusul
Berita dari Keluarga di Singapore. #ripastarirasyid
Sri Astari Rasjid, sebagaimana disebutkan merupakan sosok seniman Indonesia, yang banyak menghasilkan karya seni lukis dan patung. Dalam catatan Bisnis Indonesia, Astari pernah menggelar pameran bertajuk Yang Terhormat Ibu pada awal 2016 di Pusat Kebudayaan Koesnadi hardjasoemantri UGM, Yogyakarta.
Salah satu karya terbarunya adalah pameran bertajuk Sarinah yang dipamerkan di Sarinah Jakarta pada awal Juli 2022. Pada gelaran tersebut, Astari membuat karya seni wujud golek berukuran hampir 2 meter. Dalam catatan terkait acara itu, dia mengutip pepatah lama penyair Amerika, William Ross Wallace berbunyi the hand that rocks the cradle is the hand that rules the world.
“Itu adalah tangan para ibu, tangan Mothers, tangan Perempuan dan juga tangan Sarinah,” tulisnya.
Selain aktif sebagai seniman, Astari juga pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk Republik Bulgaria merangkap Albania dan Makedonia, pada periode 2016 sampai 2020. Sebagaimana pengangkatan dubes lainnya, perempuan kelahiran 1953 itu diangkat langsung oleh Presiden Joko Widodo untuk mengemban tugas tersebut.
Dia dikenal sebagai duta besar perempuan pertama dengan latar belakang seniman profesional. Ananda Sukarlan menyebut bahwa selama 4 tahun menjalankan perannya, Astari memilih jalur budaya untuk mendekatkan Indonesia dengan ketiga negara tersebut, termasuk dalam rangka menaikkan nilai perdagangan ekonomi.
Adapun, Astari mengenyam pendidikan jurusan Sastra Inggris di Universitas Indonesia pada 1973, sebelum melanjutkan pendidikan Advanced Painting di Minnesota University pada 1988. Dia juga sempat mengikuti Painting Course di Royal College of Art di London.
Namanya telah harum bahkan di luar negeri. Pada 1999 Astari mendapatkan penghargaan Philip Morris Indonesian Art Awards VI dan pada 2020 menerima bintang penghargaan Madara Horsemen-1st Degree dari Presiden Bulgaria, Rumen Radev. Kini, sang seniman telah berpulang untuk selama-lamanya. Selamat jalan ibu Sri Astari Rasjid.
Baca juga: Melihat Kembali Karya-karya Terbaik Astari Rasjid, Seniman Feminis Jago Diplomasi
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.