Kaesang & Erina Gelar Festival Kuliner Gratis, Ada Sang Pisang Hingga Mangkokku

 

Ada festival kuliner loh dibuat di kota kelahiran Kaesang itu. Ketua Panitia Pernikahan Kaesang - Erina, Erick Thohir, menyampaikan pesta kuliner akan dibuka di dua lokasi.

Baca juga: 5 Fakta Unik Pernikahan Kaesang-Erina, dari Busana hingga Lokasi Tasyakuran

 

Lokasi tersebut yakni kawasan Stadion Sriwedari dekat landmark I Love Solo dan kawasan Ngarsopuro. Di setiap titik akan dibangun delapan tenda yang masing-masing menyajikan satu menu.

 

Uniknya, kuliner yang disajikan berasal dari brand yang dimiliki Kaesang. Di lokasi tersaji delapan menu dari makanan dan minuman populer yang dikembangkan oleh Kaesang Pangarep, seperti Sang Pisang dan Mangkokku. Setiap menu di masing-masing lokasi, tersedia 1.000 porsi. Total ada 8.000 porsi di setiap lokasi.

 

"Jenis makanannya, Sang Pisang. Mangkokku. Di Sriwedari ada delapan tenda startup mas Kaesang. Kalau mau food kuliner bisa dapat 8 makanan," ungkap Erick.

 

Selain festival kuliner, di momen pernikahan Kaesang-Erina ini juga digelar Festival Budaya. Keduanya telah menyiapkan sembilan panggung hiburan yang diisi oleh musisi dan seniman Solo di sepanjang jalan yang menghubungkan antara Loji Gandrung dengan Pura Mangkunegaran. 

 

Demikian juga jenis musik pengisi panggung tersebut yang akan didominasi oleh musik tradisional khas Solo, seperti gamelan. "Yang mengisinya adalah masyarakat solo sendiri. Kesenian tradisional, akustik konsep Jawa. Gak ada artis. Pengamen Solo akan main di panggung," ujar Erick.

 

Pelaksanaan Festival Budaya yang juga dilangsungkan pada salah satu objek bersejarah di Solo, yaitu Pura Mangkunegaran, telah mendapatkan dukungan dari Sampeyan Dalem Ingkang Jumeneng Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara X yang masih berusia muda. Erick menyebut Kanjeng Gusti telah memiliki visi untuk mengembangkan Pura Mangkunegaran sebagai pusat kebudayaan.

 

“Sehingga nantinya menjadi pusat wisata. Di dalamnya ada kultur yang harus kita hormati. Itu bagian dari budaya kita. (Itulah mengapa) musiknya gamelan," tambah Erick. 

 

Erick menuturkan, budaya yang berkembang di setiap daerah, baik budaya daerah Solo maupun kota-kota di Sumatra, jangan sampai hilang. Budaya lokal merupakan kekuatan Indonesia dalam mengembangkan wisata. 
 

Oleh karena itu, setiap Festival Budaya harus dicarikan jalan menuju keekonomiannya, sehingga Indonesia dapat menjadi sebuah pop culture country. "Kalau Korea bisa (jadi pop culture country), mengapa kita tidak bisa. Mayoritas warga kita adalah anak muda. Gererasi muda kita itu jangan dianggap remeh, mereka tidak kaleng-kaleng. Tugas kita (yang lebih senior) adalah membantu mereka,” tutur Erick.

Baca juga: Festival Budaya Jadi Tema Pernikahan Kaesang & Erin