Trinity Optima Production Berinvestasi Menciptakan Artis Digital
08 December 2022 |
19:48 WIB
Perusahaan Trinity Optima Production tengah berinvestasi menciptakan artis atau influencer digital guna mengantisipasi perkembangan metaverse yang akan menjadi kian ramai dalam beberapa tahun ke depan. Inovasi tersebut
Yonathan Nugroho, Managing Director Trinity Optima Production, mengatakan bahwa bentuk digital influencer atau digital artist itu adalah mendigitalisasi artis yang sudah ada dan menciptakan artis digital yang baru tiga dimensi. “Yang ada kami digitalisasi sama menciptakan pure digital yang baru,” katanya kepada Hypeabis.id.
Dia menuturkan bahwa digital artist tersebut sebagai bentuk persiapan dalam menghadapi perkembangan metaverse yang kemungkinan akan ramai dalam 5 tahun mendatang dan mengantisipasi kendala yang kerap dihadapi para artis.
Menurutnya, salah satu kendala yang dihadapi umumnya artis riil adalah memiliki keterbatasan dalam hal life cycle seperti usia, kemampuan, dan sebagainya. Berbeda dengan artis dalam bentuk digital yang tidak terbatas pada usia dan bisa tetap dipertahankan.
“Kami juga ingin membuat sesuatu yang beda dan inovasi baru. Industri musik dan entertainment kental dengan perubahan teknologi. Kami mau memanfaatkan kemajuan teknologi untuk juga bisa memperluas pasar kami,” katanya.
Baca juga: Ini Alasan Kenapa Kecerdasan Buatan Bisa Digunakan untuk Pengembangan Bisnis
Dia menuturkan bahwa artis yang digitalisasi atau artis digital dapat melakukan pertunjukan di berbagai tempat dalam waktu yang sama. Namun, tetap memiliki engagement. Selain dalam bentuk tiga dimensi, digital artis tersebut juga akan interaktif dan tidak harus berada di metaverse.
Yonathan enggan menyebutkan dengan pasti nilai investasi yang dilakukan oleh perusahaan terkait dengan digital artis tersebut. Hanya saja, dia menuturkan nilai investasi itu tidak sampai di atas Rp10 miliar dan berada di bawah Rp10 miliar.
Dia menambahkan bahwa investasi dalam pembuatan artis digital adalah salah satu investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Selain itu, perusahaan juga melakukan investasi di beberapa sektor, seperti esports.
Perusahaan menjadi investor di GPX Esports sekaligus membantu manajemen GPX dalam beberapa hal yang bersifat marketing, mencari sponsor, dan mengembangkan intelectual property (IP) dengan cara brain storming mencari ide, dan sebagainya
“Posisi kami jelas sebagai investor dan semua bisnis yang berkaitan akan berada di bawah GPX langsung, tidak dimasukkan ke bisnis Trinity,” katanya.
Dia enggan menyebutkan nilai investasi yang diberikan ke GPX. Namun, salah satu alasan perusahaan melakukan investasi adalah bahwa perusahaan ini dalam beberapa tahun ke depan akan mengalami keuntungan.
Baca juga: Samsung Luncurkan Taman Bermain Virtual di Roblox
Dia menuturkan bahwa dalam 3 tahun ke depan industri esports akan tumbuh seiring kondisi pandemi Covid-19 yang sudah lebih terkendali. Dengan pandemi yang terkendali, banyak aktivitas luring yang berkaitan dengan esports juga akan kembali.
Aktivitas luring itu akan memacu antusias dari para penggemar untuk datang ke event atau acara esports, “Dan tentunya banyak kesempatan GPX dan talenta di berbagai macam turnamen dan kegiatan offline di ranah esports,” katanya.
Editor: Roni Yunianto
Yonathan Nugroho, Managing Director Trinity Optima Production, mengatakan bahwa bentuk digital influencer atau digital artist itu adalah mendigitalisasi artis yang sudah ada dan menciptakan artis digital yang baru tiga dimensi. “Yang ada kami digitalisasi sama menciptakan pure digital yang baru,” katanya kepada Hypeabis.id.
Dia menuturkan bahwa digital artist tersebut sebagai bentuk persiapan dalam menghadapi perkembangan metaverse yang kemungkinan akan ramai dalam 5 tahun mendatang dan mengantisipasi kendala yang kerap dihadapi para artis.
Menurutnya, salah satu kendala yang dihadapi umumnya artis riil adalah memiliki keterbatasan dalam hal life cycle seperti usia, kemampuan, dan sebagainya. Berbeda dengan artis dalam bentuk digital yang tidak terbatas pada usia dan bisa tetap dipertahankan.
“Kami juga ingin membuat sesuatu yang beda dan inovasi baru. Industri musik dan entertainment kental dengan perubahan teknologi. Kami mau memanfaatkan kemajuan teknologi untuk juga bisa memperluas pasar kami,” katanya.
Baca juga: Ini Alasan Kenapa Kecerdasan Buatan Bisa Digunakan untuk Pengembangan Bisnis
Dia menuturkan bahwa artis yang digitalisasi atau artis digital dapat melakukan pertunjukan di berbagai tempat dalam waktu yang sama. Namun, tetap memiliki engagement. Selain dalam bentuk tiga dimensi, digital artis tersebut juga akan interaktif dan tidak harus berada di metaverse.
Yonathan enggan menyebutkan dengan pasti nilai investasi yang dilakukan oleh perusahaan terkait dengan digital artis tersebut. Hanya saja, dia menuturkan nilai investasi itu tidak sampai di atas Rp10 miliar dan berada di bawah Rp10 miliar.
Dia menambahkan bahwa investasi dalam pembuatan artis digital adalah salah satu investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Selain itu, perusahaan juga melakukan investasi di beberapa sektor, seperti esports.
Perusahaan menjadi investor di GPX Esports sekaligus membantu manajemen GPX dalam beberapa hal yang bersifat marketing, mencari sponsor, dan mengembangkan intelectual property (IP) dengan cara brain storming mencari ide, dan sebagainya
“Posisi kami jelas sebagai investor dan semua bisnis yang berkaitan akan berada di bawah GPX langsung, tidak dimasukkan ke bisnis Trinity,” katanya.
Dia enggan menyebutkan nilai investasi yang diberikan ke GPX. Namun, salah satu alasan perusahaan melakukan investasi adalah bahwa perusahaan ini dalam beberapa tahun ke depan akan mengalami keuntungan.
Baca juga: Samsung Luncurkan Taman Bermain Virtual di Roblox
Dia menuturkan bahwa dalam 3 tahun ke depan industri esports akan tumbuh seiring kondisi pandemi Covid-19 yang sudah lebih terkendali. Dengan pandemi yang terkendali, banyak aktivitas luring yang berkaitan dengan esports juga akan kembali.
Aktivitas luring itu akan memacu antusias dari para penggemar untuk datang ke event atau acara esports, “Dan tentunya banyak kesempatan GPX dan talenta di berbagai macam turnamen dan kegiatan offline di ranah esports,” katanya.
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.