Spesifikasi Leica BLK360 Versi Baru, 3D Scanner dengan Akurasi Pengukuran Tajam
08 December 2022 |
08:03 WIB
Dokumentasi dan pencitraan visual dalam rupa tiga dimensi kini menjadi salah satu teknologi yang diincar oleh sejumlah pengembang dari berbagai bidang. Meski teknologi ini identik pada pemetaan jalanan dan fungsi survei luar ruangan, pencitraan 3D kini mulai digunakan secara luas pada bidang non-survei seperti arsitektur dan hiburan.
Perusahaan sistem geologi asal Swiss, Leica Geosystems, merilis scanner 3D Leica BLK360 versi terbaru untuk pemetaan. Berbeda dengan generasi pertamanya yang telah diperkenalkan pada 2016, versi ini mengunggulkan kemampuan akurasi dan detil pada proses pemindaian gambar serta kemudahan pengoperasian melalui ponsel.
Baca juga: Meta Perbarui Fitur Avatar 3D, Akan Segera Tersedia di Instagram
Produk ini rencananya akan ditargetkan secara luas untuk pasar pengguna beberapa bidang selain survei. Beberapa di antaranya adalah perusahaan media dan hiburan untuk keperluan produksi film hingga pemetaan dalam ruangan (mis. venue konser atau acara), arsitek dan teknisi lapangan untuk dokumentasi interior bangunan, kontraktor untuk pembangunan dan perencanaan bangunan, survei bangunan, hingga bidang real estate.
"Kami ingin menghadirkan solusi pemindaian dan dokumentasi 3D ke pengguna yang lebih luas. Hadirnya generasi terbaru dari BLK360 ini membuat pengguna semakin mudah dan cepat untuk mendapatkan dokumentasi 3D yang akurat," ujar Busroni Arif Yanto, Presiden Direktur Leica Geosystems Indonesia.
Scanner laser tiga dimensi ini memiliki empat buah kamera dengan resolusi 13 MP dan lima bracket HDR yang mendukung pengambilan gambar lebih tajam dan detil. Untuk durasi pemindaian, Leica BLK360 bisa melakukan dokumentasi dalam kurun waktu 20 detik dan memiliki rentang pengukuran hingga radius 45 meter.
Lebih rinci, keempat kamera ini didukung dengan tingkat akurasi pengukuran tinggi dengan ukuran 4mm dalam jarak 10 meter. Akurasi ini jauh lebih kecil dibandingkan generasi pertama yang memiliki akurasi sebesar 6mm untuk jarak yang sama, di mana hal ini bisa membantu pengukuran dalam beberapa kebutuhan seperti arsitektur, produksi efek visual, dan kebutuhan real estate.
Secara sistem, Leica BLK360 memiliki teknologi Visual Inertial System (VIS) yang otomatis menggabungkan hasil pemindaian pada setiap ruang di seluruh bangunan. VIS diharapkan bisa mempermudah pengolahan data dengan adanya point cloud atau titik pemindaian yang terpasang pada hasil dokumentasi.
Pada aspek dokumentasi, scanner ini bisa menangkap point clouds dengan kecepatan 680.000 poin per detik karena adanya peningkatan pada aspek Absolute Distance Meter (ADM). Angka ini lebih besar dibandingkan seri sebelumnya yang memiliki 360.000 poin per detik.
Hasil pemindaian ini bisa disimpan dalam memori internal sebesar 180 GB atau setara dengan kurang lebih 1500 hasil pemindaian. Proses pemindahannya mendukung transfer data dari perangkat pemindai ke gawai yang digunakan untuk mengerjakan data tersebut. Untuk seri ini, pemindahan data bisa dilakukan melalui transfer dengan sambungan USC-C dan Wi-Fi berkecepatan 100 Mbps ke perangkat ponsel maupun komputer.
Untuk desainnya sendiri, versi ini cenderung lebih ringkas dengan dimensi tinggi sebesar 155mm dan diameter 80mm serta berat sebesar 0,85kg untuk estimasi dengan baterai (tanpa baterai sebesar 0,75kg). Untuk mountingnya, Leica BK360 versi ini bisa menggunakan beragam macam tripod sebagai alat bantu operasional.
Pengoperasian produk ini akan menggunakan baterai yang bisa diisi ulang dengan kapasitas mencapai 70 setups untuk satu baterai. Lalu, produk ini lebih direkomendasikan untuk penggunaan dalam ruangan dengan batasan suhu hingga 40 derajat Celsius.
Baca juga: Huawei Dapatkan Paten Kamera 3D untuk Smartphone
Leica BLK360 versi terbaru ini akan hadir mulai pekan ini dengan harga Rp500 juta melalui distributor Datascript. Rencananya, seri terbaru ini juga menghadirkan beberapa versi scanner laser tiga dimensi untuk beberapa opsi, misalnya versi handheld dengan BLK2GO dan versi flying dengan BLK2FLY.
Editor: Fajar Sidik
Perusahaan sistem geologi asal Swiss, Leica Geosystems, merilis scanner 3D Leica BLK360 versi terbaru untuk pemetaan. Berbeda dengan generasi pertamanya yang telah diperkenalkan pada 2016, versi ini mengunggulkan kemampuan akurasi dan detil pada proses pemindaian gambar serta kemudahan pengoperasian melalui ponsel.
Baca juga: Meta Perbarui Fitur Avatar 3D, Akan Segera Tersedia di Instagram
Produk ini rencananya akan ditargetkan secara luas untuk pasar pengguna beberapa bidang selain survei. Beberapa di antaranya adalah perusahaan media dan hiburan untuk keperluan produksi film hingga pemetaan dalam ruangan (mis. venue konser atau acara), arsitek dan teknisi lapangan untuk dokumentasi interior bangunan, kontraktor untuk pembangunan dan perencanaan bangunan, survei bangunan, hingga bidang real estate.
"Kami ingin menghadirkan solusi pemindaian dan dokumentasi 3D ke pengguna yang lebih luas. Hadirnya generasi terbaru dari BLK360 ini membuat pengguna semakin mudah dan cepat untuk mendapatkan dokumentasi 3D yang akurat," ujar Busroni Arif Yanto, Presiden Direktur Leica Geosystems Indonesia.
Scanner laser tiga dimensi ini memiliki empat buah kamera dengan resolusi 13 MP dan lima bracket HDR yang mendukung pengambilan gambar lebih tajam dan detil. Untuk durasi pemindaian, Leica BLK360 bisa melakukan dokumentasi dalam kurun waktu 20 detik dan memiliki rentang pengukuran hingga radius 45 meter.
Lebih rinci, keempat kamera ini didukung dengan tingkat akurasi pengukuran tinggi dengan ukuran 4mm dalam jarak 10 meter. Akurasi ini jauh lebih kecil dibandingkan generasi pertama yang memiliki akurasi sebesar 6mm untuk jarak yang sama, di mana hal ini bisa membantu pengukuran dalam beberapa kebutuhan seperti arsitektur, produksi efek visual, dan kebutuhan real estate.
Secara sistem, Leica BLK360 memiliki teknologi Visual Inertial System (VIS) yang otomatis menggabungkan hasil pemindaian pada setiap ruang di seluruh bangunan. VIS diharapkan bisa mempermudah pengolahan data dengan adanya point cloud atau titik pemindaian yang terpasang pada hasil dokumentasi.
Pada aspek dokumentasi, scanner ini bisa menangkap point clouds dengan kecepatan 680.000 poin per detik karena adanya peningkatan pada aspek Absolute Distance Meter (ADM). Angka ini lebih besar dibandingkan seri sebelumnya yang memiliki 360.000 poin per detik.
Hasil pemindaian ini bisa disimpan dalam memori internal sebesar 180 GB atau setara dengan kurang lebih 1500 hasil pemindaian. Proses pemindahannya mendukung transfer data dari perangkat pemindai ke gawai yang digunakan untuk mengerjakan data tersebut. Untuk seri ini, pemindahan data bisa dilakukan melalui transfer dengan sambungan USC-C dan Wi-Fi berkecepatan 100 Mbps ke perangkat ponsel maupun komputer.
Untuk desainnya sendiri, versi ini cenderung lebih ringkas dengan dimensi tinggi sebesar 155mm dan diameter 80mm serta berat sebesar 0,85kg untuk estimasi dengan baterai (tanpa baterai sebesar 0,75kg). Untuk mountingnya, Leica BK360 versi ini bisa menggunakan beragam macam tripod sebagai alat bantu operasional.
Pengoperasian produk ini akan menggunakan baterai yang bisa diisi ulang dengan kapasitas mencapai 70 setups untuk satu baterai. Lalu, produk ini lebih direkomendasikan untuk penggunaan dalam ruangan dengan batasan suhu hingga 40 derajat Celsius.
Baca juga: Huawei Dapatkan Paten Kamera 3D untuk Smartphone
Leica BLK360 versi terbaru ini akan hadir mulai pekan ini dengan harga Rp500 juta melalui distributor Datascript. Rencananya, seri terbaru ini juga menghadirkan beberapa versi scanner laser tiga dimensi untuk beberapa opsi, misalnya versi handheld dengan BLK2GO dan versi flying dengan BLK2FLY.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.