Ilustrasi karyawan perusahaan. (Sumber gambar : Freepik/Jcomp)

Setelah Gelombang PHK, Posisi Ini Paling Dicari Perusahaan

07 December 2022   |   13:08 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi salah satu sorotan sepanjang 2022. Berdasarkan data internal JobStreet, PHK terbanyak terjadi pada perusahaan teknologi seperti e-commerce. Sebanyak 24 lebih korporasi yang bergerak di bidang IT ini merumahkan atau memiberhentikan sekitar 4.100 karyawan. 

Dari tinjauan JobStreet terhadap 1.162 perusahaan, posisi pekerjaan tetap yang paling banyak diberhentikan adalah admin dan HR sebesar 16 persen. Kemudian, transportasi dan logistik sebesar 14 persen, sales dan business development 11 persen, marketing dan branding 10 persen, dan teknologi informasi sebanyak 17 persen. Adapun angka rata-rata pemberhentian yakni 13,1 karyawan per perusahaan.

Baca juga: Tiga Pekerjaan Ini Bisa Jadi Usaha Sampingan Penghasil Cuan

Kendati demikian, Country Marketing Manager JobStreet Indonesia Sawitri Hartono menerangkan, di tengah gelombang PHK yang terjadi beberapa waktu lalu, kini angka perekrutan karyawan kembali meningkat.

Sebanyak 50 persen perusahaan besar melaporkan bahwa rencana perekrutan mereka sudah kembali ke level pra-pandemi dan 28 persen perusahaan melaporkan perekrutan akan pulih dalam 9 bulan ke depan. 

“Banyak perusahaan yang memanfaatkan talenta berkualitas dari yang terkena PHK. Ini kesempatan berpindah perusahaan,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (7/12/2022). 

Uniknya, justru posisi admin dan HR yang sebelumnya mengalami gelombang PHK, kini justru menjadi yang dicari banyak perusahaan. Sekitar 24 persen lowongan pekerjaan untuk posisi ini tercatat di JobStreet.

Posisi berikutnya yang dicari adalah accounting sebanyak 20 persen, sales dan business development 19 persen. Kemudian marketing dan branding sebanyak 10 persen dan terakhir spesialisasi yang dicari perusahaan yakni teknologi informasi sebanyak 17 persen. 

Dalam mencari kandidat karyawan, perusahaan pun menerapkan beberapa kriteria. Paling utama, perusahaan mencari kandidat karyawan yang sesuai kebutuhan. Sebanyak 63 persen perusahaan mencari karyawan yang memiliki pengalaman kerja sesuai dengan bidang yang tersedia. 

Kriteria kedua yakni kualifikasi sebanyak 48 persen. Sawitri mengatakan dalam hal ini perusahaan meliat latar belakang pendidikan dan keahliannya.

Untuk kriteria ketiga adalah recruitment assessment result sebanyak 33 persen. “Banyak perusahaan besar yang memiliki proses rekrutmen cukup panjang,” imbuhnya.

Keempat, overall interview performance. Perusahaan melihat cara berpikir, chemistry, dan apakah value yang kandidat sampaikan dalam lamarannya sama ketika diwawancara. Terakhir yakni salary expectations atau ekspektasi terhadap gaji atau benefit yang diterima. “Ini fakta yang disampaikan 1.162 perusahaan yang bermitra dengan kami (JobStreet),” tegasnya. 

Selain itu, Sawitri menyebut banyak perusahaan yang juga membuka lowongan pekerjaan untuk fresh graduate atau lulusan baru. Data JobStreet menunjukkan bahwa 64 persen perusahaan telah mempekerjakan lulusan baru selama 12 bulan terakhir. Sebanyak, 8 dari 10 perusahaan besar pun telah mempekerjakan lulusan baru.

Baca juga: Cek Nih, 5 Pekerjaan dengan Prospek Masa Depan Cerah

Memang, para lulusan baru ini harus berhadapan dengan gelombang pekerja yang sebelumnya di-PHK. Namun demikian, Sawitri meminta para fresh graduate ini tidak usah berkecil hati karena banyak perusahaan yang memilih merekrut mereka. 

“Karena fresh graduate bisa diminta melakukan banyak hal. Fresh graduate jangan takut, paling penting persiapkan soft skill,” sarannya. 

(Ikuti terus laporan Hypeabis.id di Google News)

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Lagi Viral di Twitter, Cek Spesifikasi & Harga Porsche 911 Carrera S Cabriolet

BERIKUTNYA

4 Destinasi Wisata di Lampung yang Menarik Untuk Dieksplorasi

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: