Mumpung Masih Muda, Yuk Cari Tahu Resep Bahagia di Masa Tua
04 July 2021 |
10:26 WIB
Bertambah usia dan menua adalah keniscayaan. Dalam ilmu gerontologi disebutkan bahwa saat seseorang bertambah tua, segala aspek di sekitarnya juga turut menua seperti kesehatan, sosial, ekonomi, perilaku, dan lingkungan.
Intinya, berapa pun usia Anda hari ini, suatu saat nanti kita akan makin tua. Pertanyaannya saat ini kita sudah mempersiapkan diri untuk menua dengan bahagia baik secara mental dan fisik? Banyak orang yang pada akhirnya gagal menjalani hidupnya dengan baik karena melupakan proses alami menjadi tua.
Faktanya dari segi usia, orang yang sudah berusia 60 tahun ke atas telah masuk kategori lansia di Indonesia. Sedikit berbeda dengan negara luar yang mengkategorikan lansia pada usia 65 tahun ke atas. Seiring dengan peningkatan angka harapan hidup penduduk Indonesia yang makin tinggi yakni 69-73 tahun pada 2018, diperkirakan pada 2050 jumlah lansia akan meningkat 250%.
Peningkatan populasi lansia juga akan meningkatkan angka kejadian penyakit kronis degeneratif, sindrom geriatri, disabilitas, penurunan kualitas hidup, dan kesakitan bahkan kematian lansia. Dengan bertambahnya usia, fungsi fisiologis akan mengalami penurunan akibat penuaan. Proses degeneratif di berbagai organ membuatnya rentan mengalami infeksi penyakit menular.
Walau proses menua secara alamiah akan dialami manusia dan terus berjalan tanpa dapat dicegah, proses ini dapat diperlambat. Rensa, dokter spesialis penyakit dalam konsultan geriatri dari RS Atma Jaya Jakarta memberikan beberapa tips penting yang harus dijaga sejak usia muda.
Deteksi dini.
Deteksi sejak dini kondisi hipertensi, diabetes, dan penurunan fungsi kognitif dapat dilakukan untuk mencegah penyakit pada masa lansia.
Deteksi dini merupakan upaya yang penting agar kita dapat menua dengan berkualitas, yakni memiliki fungsi kognitif yang baik, tidak mengalami disabilitas, dan masih dapat terlibat dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mencapai target menua secara berkualitas, setiap orang harus mempersiapkan diri dengan benar.
Terapkan gaya hidup sehat.
Selain deteksi dini terhadap penyakit akibat gaya hidup, masyarakat dianjurkan untuk melakukan upaya menjaga kesehatan sejak dini yakni dengan cara menerapkan gaya hidup sehat.
Perhatikan fungsi kognitif otak.
Selain kesehatan secara umum, perhatian khusus harus diberikan kepada fungsi kognitif otak. Fungsi luhur otak merupakan hal yang sangat penting dijaga demi masa tua yang berkualitas. Banyak lansia masa kini yang mengalami demensia lebih cepat karena kurangnya perhatian terhadap faktor risiko dan jarang memeriksakan kesehatan otak ke dokter.
Padahal kondisi demensia masih dapat dicegah dan diperlambat apabila ditemukan sedini mungkin. Rensa menganjurkan setiap orang untuk melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan otak sedini mungkin.
Menjaga kesehatan mental.
Selain kesehatan fisik, kesehatan mental juga perlu diperjuangkan sebelum memasuki usia tua. Setiap memasuki pertambahan usia, kesehatan mental harus tetap diperhatikan dengan baik.
Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo menekankan bahwa untuk memperoleh kesehatan mental yang baik dan bertahan hingga usia tua, seseorang harus mempersiapkan diri dengan baik khususnya secara psikis. Patokan kesehatan mental yang baik adalah ketika kita dapat berfungsi normal dan merasa tenang serta bahagia.
“Setiap tahap usia pasti ada tuntutan dan tugas perkembangannya, misalnya ketika usia 20 tahun harusnya sudah lulus kuliah atau pada usia 21-22 sudah mulai bekerja. Cobalah untuk memenuhi tugas perkembangan itu sesuai tahapan usianya,” ujar Vera.
Dia juga menganjurkan agar masing-masing orang lebih mampu mengatur ekspektasi sesuai dengan kemampuan. Artinya, Anda harus berani untuk realistis terhadap kemampuan dan harapan dalam hidup. Aturlah ekspektasi sesuai dengan realita. “Misalnya Anda memiliki target-target tertentu dalam hidup, cobalah untuk menyesuaikan dengan kemampuan, jangan memaksakan diri,” ujar Vera.
Antisipasi risiko terburuk.
Dalam perjalanan kehidupan, permasalahan, kekecewaaan, dan sesuatu yang buruk mungkin saja terjadi. Agar dapat menghadapi semua ini dengan mental yang kuat, Vera menyarankan agar tiap orang selalu siap mengantisipasi dengan kemungkinan terburuk. “Jadi ketika melakukan sesuatu, kita perlu siap dengan kemungkinan terburuk, jadi kita harus antisipasi itu,” kata Vera. Kesiapan ini yang akan membuat orang lebih kuat dalam menghadapi kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan.
?
Selain itu, untuk menjalani hidup dengan kesehatan mental yang baik, Vera menganjurkan untuk selalu menyiapkan rencana cadangan. Hal ini penting untuk mengatasi rencana-rencana yang gagal. “Banyak orang yang akhirnya stres dan frustasi karena mereka tidak melihat jalan lain, sehingga dunia serasa runtuh ketika dia gagal,” ujarnya.
Vera mengatakan bahwa salah satu kebiasaan yang perlu dilakukan setiap hari untuk mendukung kesehatan mental adalah olahraga. “Cara paling simpel adalah olahraga, dengan olahraga dan berkeringat, hormon kebahagiaan akan keluar dengan sendirinya,” ujarnya. (Sumber: Dok Bisnis Weekend Juli 2019)
Editor: Fajar Sidik
Intinya, berapa pun usia Anda hari ini, suatu saat nanti kita akan makin tua. Pertanyaannya saat ini kita sudah mempersiapkan diri untuk menua dengan bahagia baik secara mental dan fisik? Banyak orang yang pada akhirnya gagal menjalani hidupnya dengan baik karena melupakan proses alami menjadi tua.
Faktanya dari segi usia, orang yang sudah berusia 60 tahun ke atas telah masuk kategori lansia di Indonesia. Sedikit berbeda dengan negara luar yang mengkategorikan lansia pada usia 65 tahun ke atas. Seiring dengan peningkatan angka harapan hidup penduduk Indonesia yang makin tinggi yakni 69-73 tahun pada 2018, diperkirakan pada 2050 jumlah lansia akan meningkat 250%.
Peningkatan populasi lansia juga akan meningkatkan angka kejadian penyakit kronis degeneratif, sindrom geriatri, disabilitas, penurunan kualitas hidup, dan kesakitan bahkan kematian lansia. Dengan bertambahnya usia, fungsi fisiologis akan mengalami penurunan akibat penuaan. Proses degeneratif di berbagai organ membuatnya rentan mengalami infeksi penyakit menular.
Walau proses menua secara alamiah akan dialami manusia dan terus berjalan tanpa dapat dicegah, proses ini dapat diperlambat. Rensa, dokter spesialis penyakit dalam konsultan geriatri dari RS Atma Jaya Jakarta memberikan beberapa tips penting yang harus dijaga sejak usia muda.
Deteksi dini.
Deteksi sejak dini kondisi hipertensi, diabetes, dan penurunan fungsi kognitif dapat dilakukan untuk mencegah penyakit pada masa lansia.
Deteksi dini merupakan upaya yang penting agar kita dapat menua dengan berkualitas, yakni memiliki fungsi kognitif yang baik, tidak mengalami disabilitas, dan masih dapat terlibat dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mencapai target menua secara berkualitas, setiap orang harus mempersiapkan diri dengan benar.
Terapkan gaya hidup sehat.
Selain deteksi dini terhadap penyakit akibat gaya hidup, masyarakat dianjurkan untuk melakukan upaya menjaga kesehatan sejak dini yakni dengan cara menerapkan gaya hidup sehat.
"Untuk mencapai target menua yang berkualitas silakan lakukan cek kesehatan rutin, enyahkan asap rokok, rutin aktivitas fisik, diet seimbang, istirahat cukup, dan kendalikan stres,” kata Rensa.
Perhatikan fungsi kognitif otak.
Selain kesehatan secara umum, perhatian khusus harus diberikan kepada fungsi kognitif otak. Fungsi luhur otak merupakan hal yang sangat penting dijaga demi masa tua yang berkualitas. Banyak lansia masa kini yang mengalami demensia lebih cepat karena kurangnya perhatian terhadap faktor risiko dan jarang memeriksakan kesehatan otak ke dokter.
Padahal kondisi demensia masih dapat dicegah dan diperlambat apabila ditemukan sedini mungkin. Rensa menganjurkan setiap orang untuk melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan otak sedini mungkin.
Menjaga kesehatan mental.
Selain kesehatan fisik, kesehatan mental juga perlu diperjuangkan sebelum memasuki usia tua. Setiap memasuki pertambahan usia, kesehatan mental harus tetap diperhatikan dengan baik.
Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo menekankan bahwa untuk memperoleh kesehatan mental yang baik dan bertahan hingga usia tua, seseorang harus mempersiapkan diri dengan baik khususnya secara psikis. Patokan kesehatan mental yang baik adalah ketika kita dapat berfungsi normal dan merasa tenang serta bahagia.
“Setiap tahap usia pasti ada tuntutan dan tugas perkembangannya, misalnya ketika usia 20 tahun harusnya sudah lulus kuliah atau pada usia 21-22 sudah mulai bekerja. Cobalah untuk memenuhi tugas perkembangan itu sesuai tahapan usianya,” ujar Vera.
Dia juga menganjurkan agar masing-masing orang lebih mampu mengatur ekspektasi sesuai dengan kemampuan. Artinya, Anda harus berani untuk realistis terhadap kemampuan dan harapan dalam hidup. Aturlah ekspektasi sesuai dengan realita. “Misalnya Anda memiliki target-target tertentu dalam hidup, cobalah untuk menyesuaikan dengan kemampuan, jangan memaksakan diri,” ujar Vera.
Antisipasi risiko terburuk.
Dalam perjalanan kehidupan, permasalahan, kekecewaaan, dan sesuatu yang buruk mungkin saja terjadi. Agar dapat menghadapi semua ini dengan mental yang kuat, Vera menyarankan agar tiap orang selalu siap mengantisipasi dengan kemungkinan terburuk. “Jadi ketika melakukan sesuatu, kita perlu siap dengan kemungkinan terburuk, jadi kita harus antisipasi itu,” kata Vera. Kesiapan ini yang akan membuat orang lebih kuat dalam menghadapi kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan.
?
Selain itu, untuk menjalani hidup dengan kesehatan mental yang baik, Vera menganjurkan untuk selalu menyiapkan rencana cadangan. Hal ini penting untuk mengatasi rencana-rencana yang gagal. “Banyak orang yang akhirnya stres dan frustasi karena mereka tidak melihat jalan lain, sehingga dunia serasa runtuh ketika dia gagal,” ujarnya.
Vera mengatakan bahwa salah satu kebiasaan yang perlu dilakukan setiap hari untuk mendukung kesehatan mental adalah olahraga. “Cara paling simpel adalah olahraga, dengan olahraga dan berkeringat, hormon kebahagiaan akan keluar dengan sendirinya,” ujarnya. (Sumber: Dok Bisnis Weekend Juli 2019)
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.