Mural Banksy yang Jadi Simbol Perlawanan di Ukraina Jadi Sasaran Pencuri
03 December 2022 |
21:30 WIB
Salah satu karya seniman jalanan anonim terkenal Banksy yang dibuat di Ukraina berusaha dicuri oleh sekelompok orang. Pencolengan itu dilakukan dengan cara memotong bagian papan pelapis dinding yang menjadi medium pembuatan karya tersebut.
Mural Banksy yang berusaha dicuri itu melukiskan sebuah gambar seorang wanita yang mengenakan masker gas dan jubah mandi sambil memegang alat pemadam api.
Baca juga: Pesona Indonesia dalam Lukisan Cat Air Karya Seniman Lokal & Luar Negeri
Lokasi lukisan itu berada di sisi bangunan yang telah hangus terbakar, yang menjadi bentuk respons sang seniman terhadap kejadian-kejadian perang di sana beberapa tahun terakhir.
Gubernur Kyiv, Oleksiy Kuleba mengatakan kelompok pencuri itu berhasil ditangkap di tempat kejadian yang berada di Kota Hostomel, dekat Kyiv. Gambar yang berhasil diambil juga telah diamankan oleh kepolisian setempat.
“Bagaimana pun, gambar-gambar ini adalah simbol perjuangan kami dalam melawan musuh. Kami akan melakukan segalanya untuk melestarikan karya seni jalanan ini sebagai simbol kemenangan kami,” kata Kuleba dilansir dari Aljazeera.
Banksy, yang karyanya terjual jutaan dolar di pasar seni, mengonfirmasi bahwa dia telah melukis mural tersebut dan enam lukisan lainnya pada November 2022 di tempat-tempat yang terkena dampak pertempuran sengit setelah Rusia menginvasi Ukraina pada akhir Februari.
Salah satu mural lain yang dibuat menunjukkan seorang pesenam perempuan yang sedang melakukan handstand di atas tumpukan kecil puing beton. Adapun lukisan lainnya menunjukkan seorang lelaki tua sedang mandi di atas bathtub.
Mural yang lain juga menggambarkan seorang pria mirip Presiden Rusia, Vladimir Putin yang berhasil dibanting oleh anak kecil dalam sebuah pertandingan judo. Ada juga grafiti yang menggambarkan anak-anak bermain jungkat-jungkit di sebuah reruntuhan.
Banksy menjadi terkenal di sekitar Kota Bristol, di Inggris barat daya pada awal 1990-an. Seniman jalanan anonim telah melakukan perjalanan ke berbagai daerah yang terkena dampak perang dan konflik di masa lalu, termasuk daerah Gaza.
Karya-karya Banksy juga banyak mengangkat tema seperti rasisme, kekerasan, perang, efek kapitalisme dan konsumerisme yang dibalut dengan humor gelap atau kultur budaya pop terutama lewat karakter anak-anak, kera, dan tikus.
Beberapa karya yang kontroversial adalah Slave Labour (2012) atau Pekerja Budak, yang menggambarkan seorang anak menjahit bendera Inggris, Union Jack saat Olimpiade London pada 2012.
Ada juga karya berjudul Girl With Balloon (2018) yang laku terjual seharga 1.042.000 poundsterling, atau setara Rp20,7 miliar tapi mendadak menghancurkan dirinya sendiri usai dilelang.
Belum lama ini Banksy juga merilis arahan untuk pengikutnya di Instagram agar mengunjungi toko Guess di Regent Street, London, dan mencuri koleksi baru jenama tersebut yang menampilkan salah satu karya seninya Thug for Life Bunny yang dipakai 'tanpa izin' dari sang seniman.
Baca juga: Perlu Waktu 77 Tahun untuk Menyadari Lukisan Mondrian Ini Ternyata dipajang Terbalik
Kendati begitu, merek pakaian asal Amerika tersebut mengatakan bahwa koleksi tersebut adalah hasil kerja sama dengan perusahaan Brandalised yang saat ini memegang lisensi untuk menawarkan koleksi grafiti kepada penggemar seniman kritis itu di seluruh dunia.
Editor: Fajar Sidik
Mural Banksy yang berusaha dicuri itu melukiskan sebuah gambar seorang wanita yang mengenakan masker gas dan jubah mandi sambil memegang alat pemadam api.
Baca juga: Pesona Indonesia dalam Lukisan Cat Air Karya Seniman Lokal & Luar Negeri
Lokasi lukisan itu berada di sisi bangunan yang telah hangus terbakar, yang menjadi bentuk respons sang seniman terhadap kejadian-kejadian perang di sana beberapa tahun terakhir.
Gubernur Kyiv, Oleksiy Kuleba mengatakan kelompok pencuri itu berhasil ditangkap di tempat kejadian yang berada di Kota Hostomel, dekat Kyiv. Gambar yang berhasil diambil juga telah diamankan oleh kepolisian setempat.
“Bagaimana pun, gambar-gambar ini adalah simbol perjuangan kami dalam melawan musuh. Kami akan melakukan segalanya untuk melestarikan karya seni jalanan ini sebagai simbol kemenangan kami,” kata Kuleba dilansir dari Aljazeera.
Banksy, yang karyanya terjual jutaan dolar di pasar seni, mengonfirmasi bahwa dia telah melukis mural tersebut dan enam lukisan lainnya pada November 2022 di tempat-tempat yang terkena dampak pertempuran sengit setelah Rusia menginvasi Ukraina pada akhir Februari.
Salah satu mural lain yang dibuat menunjukkan seorang pesenam perempuan yang sedang melakukan handstand di atas tumpukan kecil puing beton. Adapun lukisan lainnya menunjukkan seorang lelaki tua sedang mandi di atas bathtub.
Mural yang lain juga menggambarkan seorang pria mirip Presiden Rusia, Vladimir Putin yang berhasil dibanting oleh anak kecil dalam sebuah pertandingan judo. Ada juga grafiti yang menggambarkan anak-anak bermain jungkat-jungkit di sebuah reruntuhan.
Banksy menjadi terkenal di sekitar Kota Bristol, di Inggris barat daya pada awal 1990-an. Seniman jalanan anonim telah melakukan perjalanan ke berbagai daerah yang terkena dampak perang dan konflik di masa lalu, termasuk daerah Gaza.
Karya-karya Banksy juga banyak mengangkat tema seperti rasisme, kekerasan, perang, efek kapitalisme dan konsumerisme yang dibalut dengan humor gelap atau kultur budaya pop terutama lewat karakter anak-anak, kera, dan tikus.
Beberapa karya yang kontroversial adalah Slave Labour (2012) atau Pekerja Budak, yang menggambarkan seorang anak menjahit bendera Inggris, Union Jack saat Olimpiade London pada 2012.
Ada juga karya berjudul Girl With Balloon (2018) yang laku terjual seharga 1.042.000 poundsterling, atau setara Rp20,7 miliar tapi mendadak menghancurkan dirinya sendiri usai dilelang.
Belum lama ini Banksy juga merilis arahan untuk pengikutnya di Instagram agar mengunjungi toko Guess di Regent Street, London, dan mencuri koleksi baru jenama tersebut yang menampilkan salah satu karya seninya Thug for Life Bunny yang dipakai 'tanpa izin' dari sang seniman.
Baca juga: Perlu Waktu 77 Tahun untuk Menyadari Lukisan Mondrian Ini Ternyata dipajang Terbalik
Kendati begitu, merek pakaian asal Amerika tersebut mengatakan bahwa koleksi tersebut adalah hasil kerja sama dengan perusahaan Brandalised yang saat ini memegang lisensi untuk menawarkan koleksi grafiti kepada penggemar seniman kritis itu di seluruh dunia.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.