Gerai Burger Lokal (dok. Burger Lokal)

Ikutan Yuk Kemitraan Buger Lokal Omzet Capai Puluhan Juta, Begini Peluangnya

01 July 2021   |   22:01 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Kuliner bisa menjadi salah satu pilihan bagi yang ingin memulai bisnis di masa pandemi. Apalagi untuk memulai bisnis kuliner saat ini tak lagi membutuhkan gerai, cukup hanya berjualan dari dapur saja, sudah bisa mencetak omzet hingga puluhan juta per bulan.

Untuk menjajal bisnis kuliner saat ini pun tak harus jago memasak. Sebab, sudah ada berbagai peluang kemitraan atau fanchise yang bisa dipilih, seperti Burger Lokal. Brand yang didirikan oleh Aldo Renathan dan adiknya Adriansyah Pamungkas pada Mei 2020 lalu ini menawarkan sistem usaha bersama dengan investasi yang cukup terjangkau.

Hanya dengan modal Rp6,5 juta, Genhype sudah bisa menjadi mitra dengan menjalankan usaha cloud kitchen tanpa harus meninggalkan rumah. Sistem kemitraan ini sangat mudah dijalankan terlebih di masa pandemi yang serba tidak menentu.

“Kami berharap sistem bisnis kemitraan ini memberikan banyak manfaat bagi semua pihak dan mitra untuk dapat memulai usaha Burger Lokal tanpa harus ribet dan mengeluarkan uang terlalu banyak,” ujar Adriansyah yang akrab disapa Rian ini.

Modal awal Rp6,5 juta tersebut digunakan untuk lisensi brand Burger Lokal, dan media promosi seperti menu, design banner, flyer, seta pelatihan SOP.

Seluruh perlengkapan pembuatan produk disediakan oleh mitra sesuai dengan spec dari Burger Lokal, sedangkan bahan baku, mitra bisa membeli senilai Rp1,5 juta untuk 100 porsi.
 
 

Burger lokal. (Dok, Burger Lokal)

Burger lokal. (Dok, Burger Lokal)

Skenario penjualan Burger Lokal konsep cloud kitchen ini, diperkirakan mitra bisa menjual paling rendah sekitar 20 burger per hari dengan rata-rata harga Rp27.250 sehingga total penjualan bisa mencapai Rp16,3juta per bulan.

Adapun untuk HPP sebesar 50 persen dari harga jual atau sekitar Rp8,9 juta dan biaya operasional Rp750ribu sehingga keuntungan bersih bisa mencapai Rp6,6 juta per bulan dan langsung bisa BEP dalam waktu 1 bulan.
 
Sementara itu untuk skenario penjualan tertinggi yaitu 100 pcs per hari dengan rata-rata harga Rp27.250 sehingga bisa meraup omzet sebesar Rp81 juta dengan keuntungan bersih sebesar Rp36 juta per bulan.

Selain mitra usaha cloud kitchen, tahun ini pihaknya juga menjalin kerja sama dalam bentuk gerai yang saat ini sudah tersebar di beberapa wilayah.

Untuk paket kemitraan dalam bentuk gerai, investasi yang dibutuhkan sebesar Rp25 juta, di luar bahan baku, dan biaya sewa. Dengan target omzet minimal Rp22 juta dengan keuntungan Rp7,3 juta per bulan sehingga bisa BEP selama 6 bulan.

Meskipun terbilang baru dalam kancah perkulineran, Burger Lokal sudah memiliki cukup banyak pelanggan setia. Tekstur bun dan dagingnya yang lembut dan lezat serta rasa sausnya yang khas diyakini menjadi suatu keunggulan tersendiri.

Harga pun tidak menjadi soal, karena mulai dari Rp 18.000-25.000 pelanggan sudah dapat menikmati satu buah burger yang lezat. Menu yang menjadi andalan dan paling digemari pelanggan adalah ‘BDK’ atau Burger Daging Keju.

Pelanggan pun dapat meng-customize burger dengan menambah daging, keju, telur ataupun variasi saus. Tak berhenti di situ, Burger Lokal saat ini sedang menyiapkan menu baru, yang siap diluncurkan dalam waktu dekat, yaitu Burger Panjang (Hot Dog) dan varian saus baru yang tidak kalah lezat dengan sebelumnya.

Selain itu, Burger Lokal juga dapat dipesan untuk dibawa pulang (take-away) maupun layanan antar daring melalui aplikasi GoFood maupun GrabFood.


Editor: Indyah Sutriningrum

SEBELUMNYA

Gain dan Kemenkes Terus Upayakan Peningkatan Gizi Anak Bangsa

BERIKUTNYA

ARMY, Ini Judul Lagu Kolaborasi BTS & Ed Sheeran di Album Butter

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: