30 Tahun Berkecimpung sebagai Pendidik, Prita Kemal Gani Bakal Rilis Buku Biografi
28 November 2022 |
13:39 WIB
1
Like
Like
Like
Praktisi Public Relation Indonesia Prita Kemal Gani akan meluncurkan biografi berjudul Prita Kemal Gani, 30 Tahun Sebagai Pendidik. Multi Peran menjadi Pemimpin, Tokoh Humas, Istri, dan Ibu. Biografi yang ditulis oleh Asteria Elanda ini diluncurkan bersamaan dengan perayaan 30 tahun Dies Natalis LSPR.
Lewat buku setebal 184 halaman, Prita membagikan pengalaman hidupnya dalam 10 episode. Yakni, tentang bagaimana dia membangun LSPR dari nol dengan hanya dua pegawai dan puluhan murid, sampai akhirnya sukses meluluskan puluhan ribu tenaga kerja terampil di bidang kehumasan, komunikasi, dan bisnis.
Baca juga: T.P. Rachmat Mengenang Dua Tokoh Cendekiawan Muslim saat Pidato di Paramadina
“Sejak kecil saya mengagumi sosok seorang guru. Kehadirannya ditunggu, suaranya didengarkan, dan sosoknya dimuliakan. Seorang guru tampil hebat, karena memiliki jawaban dari semua pertanyaan murid-murid di hadapannya,” ucapnya dalam keterangan tertulis.
Hal inilah yang melandasi keinginan Prita, yang kala itu sudah bekarier sebegai seorang profesional di bidang public relation, untuk tetap mewujudkan mimpinya menjadi pendidik.
Episode kehidupan Prita dalam buku ini sebagai seorang pemimpin juga tak kalah menarik. Prita menganggap pegawai serta pendidik di LSPR adalah keluarga, dia mengibaratkan mendirikan LSPR sebagai membangun sebuah rumah tangga.
“Sejak awal saya selalu terdepan memperjuangkan pegawai. Tak jarang saya menjual perhiasan untuk membayar gaji dosen. Semua kami lakukan bersama-sama. Hasilnya kami nikmati bersama,” lanjut Prita.
Kisah yang menyentuh dalam biografi ini, Prita memberitakan bagaimana ketika LSPR menghadapi cobaan, dan dia memosisikan diri sebagai nakhoda. Saat itu, Prita bertidak tegas ‘menurunkan penumpang’ agar kapal terus berjalan. Sementara di sisi lain, ‘penumpang’ yang diturunkan dipastikan bisa tetap meneruskan hidup di kapal yang berbeda.
Tak hanya itu, Prita juga membagikan pengalaman hidup mengenai anak bungsunya bernama Raysha yang memiliki spektrum autisme. “Raysha adalah permata kehidupan dan guru terbaik saya. Raysha mengajarkan pada saya bahasa komunikasi yang lebih tinggi, yaitu bahasa cinta,” ungkapnya.
Dari pengalaman itulah, akhirnya LSPR mengembangkan diri dengan mendirikan London School Beyond Academy (LSBA) yang ditujukan untuk anak-anak berkebutuhan khusus dengan Autism Spectrum Disorder (ASD).
Di LSBA, anak-anak spesial ini dibimbing oleh tenaga-tenaga profesional sehingga dapat berkarya, hidup mandiri, bermasyarakat, dan bahagia. ‘Sebuah Website Kosong’ menjadi episode ke-7 dalam biografi ini, yang diharapkan memberi manfaat untuk orang tua yang memiliki kondisi sama.
Linda Agum Gumelar, Founder Yayasan Kanker Payudara Ini memberi komentar positif mengenai biografi ini. “Sebagai CEO dan Founder LSPR, mbak Prita berperan sebagai tokoh PR di tingkat nasional dan internasional, membuat LSPR terus melangkah maju,” ujar Linda.
Prilly Latuconsina, yang merupakan alumni LSPR, ikut berkomentar bahwa dia terinspirasi sosok Ibu Prita Kemal Gani yang memiliki pribadi kuat dan berkarakter. Seorang pemimpin yang memberikan pengaruh besar kepada institusi pendidikan, khusunya dunia Public Relations.
"Ibu Prita memberikan saya semangat besat untuk berkarier dan meraih apa yang saya ingnkan sebagai sorang perempuan yang mandiri,” kata artis yang aktif disejumlah organisasi kepengurusan, di antaranya menjadi Ketua Bidang Humas PARFI 56 dan Ketua Bidang Ekosistem Industri Kreatif Rumah Millennials ini.
Sementara itu, Prita berharap biografi ini memberi manfaat bagi masyarakat di era persaingan yang semakin ketat. “Pada era persaingan global ini, saya siapkan tim pengajar dan mahasiswa LSPR untuk giat belajar dan mengembangkan diri, dengan berkomitmen pada kearifan lokal dan nilai-nilai kebudayaan Indonesia yang tidak bisa direduksi oleh globalisasi,” tutupnya.
Baca juga: 20 Tokoh Betawi Menjadi Nama Ruas Jalan di Jakarta, Yuk Intip Profilnya
Sebagai informasi tambahan , London School of Public Relations–Jakarta sendiri telah berdiri sejak 1 Juli 1992, dan sejak 2022 selalu mendapatkan pengakuan dari Badan Akreditasi Nasional dengan nilai A.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Fajar Sidik
Lewat buku setebal 184 halaman, Prita membagikan pengalaman hidupnya dalam 10 episode. Yakni, tentang bagaimana dia membangun LSPR dari nol dengan hanya dua pegawai dan puluhan murid, sampai akhirnya sukses meluluskan puluhan ribu tenaga kerja terampil di bidang kehumasan, komunikasi, dan bisnis.
Baca juga: T.P. Rachmat Mengenang Dua Tokoh Cendekiawan Muslim saat Pidato di Paramadina
“Sejak kecil saya mengagumi sosok seorang guru. Kehadirannya ditunggu, suaranya didengarkan, dan sosoknya dimuliakan. Seorang guru tampil hebat, karena memiliki jawaban dari semua pertanyaan murid-murid di hadapannya,” ucapnya dalam keterangan tertulis.
Hal inilah yang melandasi keinginan Prita, yang kala itu sudah bekarier sebegai seorang profesional di bidang public relation, untuk tetap mewujudkan mimpinya menjadi pendidik.
Episode kehidupan Prita dalam buku ini sebagai seorang pemimpin juga tak kalah menarik. Prita menganggap pegawai serta pendidik di LSPR adalah keluarga, dia mengibaratkan mendirikan LSPR sebagai membangun sebuah rumah tangga.
“Sejak awal saya selalu terdepan memperjuangkan pegawai. Tak jarang saya menjual perhiasan untuk membayar gaji dosen. Semua kami lakukan bersama-sama. Hasilnya kami nikmati bersama,” lanjut Prita.
Kisah yang menyentuh dalam biografi ini, Prita memberitakan bagaimana ketika LSPR menghadapi cobaan, dan dia memosisikan diri sebagai nakhoda. Saat itu, Prita bertidak tegas ‘menurunkan penumpang’ agar kapal terus berjalan. Sementara di sisi lain, ‘penumpang’ yang diturunkan dipastikan bisa tetap meneruskan hidup di kapal yang berbeda.
Tak hanya itu, Prita juga membagikan pengalaman hidup mengenai anak bungsunya bernama Raysha yang memiliki spektrum autisme. “Raysha adalah permata kehidupan dan guru terbaik saya. Raysha mengajarkan pada saya bahasa komunikasi yang lebih tinggi, yaitu bahasa cinta,” ungkapnya.
Dari pengalaman itulah, akhirnya LSPR mengembangkan diri dengan mendirikan London School Beyond Academy (LSBA) yang ditujukan untuk anak-anak berkebutuhan khusus dengan Autism Spectrum Disorder (ASD).
Di LSBA, anak-anak spesial ini dibimbing oleh tenaga-tenaga profesional sehingga dapat berkarya, hidup mandiri, bermasyarakat, dan bahagia. ‘Sebuah Website Kosong’ menjadi episode ke-7 dalam biografi ini, yang diharapkan memberi manfaat untuk orang tua yang memiliki kondisi sama.
Linda Agum Gumelar, Founder Yayasan Kanker Payudara Ini memberi komentar positif mengenai biografi ini. “Sebagai CEO dan Founder LSPR, mbak Prita berperan sebagai tokoh PR di tingkat nasional dan internasional, membuat LSPR terus melangkah maju,” ujar Linda.
Prilly Latuconsina, yang merupakan alumni LSPR, ikut berkomentar bahwa dia terinspirasi sosok Ibu Prita Kemal Gani yang memiliki pribadi kuat dan berkarakter. Seorang pemimpin yang memberikan pengaruh besar kepada institusi pendidikan, khusunya dunia Public Relations.
"Ibu Prita memberikan saya semangat besat untuk berkarier dan meraih apa yang saya ingnkan sebagai sorang perempuan yang mandiri,” kata artis yang aktif disejumlah organisasi kepengurusan, di antaranya menjadi Ketua Bidang Humas PARFI 56 dan Ketua Bidang Ekosistem Industri Kreatif Rumah Millennials ini.
Sementara itu, Prita berharap biografi ini memberi manfaat bagi masyarakat di era persaingan yang semakin ketat. “Pada era persaingan global ini, saya siapkan tim pengajar dan mahasiswa LSPR untuk giat belajar dan mengembangkan diri, dengan berkomitmen pada kearifan lokal dan nilai-nilai kebudayaan Indonesia yang tidak bisa direduksi oleh globalisasi,” tutupnya.
Baca juga: 20 Tokoh Betawi Menjadi Nama Ruas Jalan di Jakarta, Yuk Intip Profilnya
Sebagai informasi tambahan , London School of Public Relations–Jakarta sendiri telah berdiri sejak 1 Juli 1992, dan sejak 2022 selalu mendapatkan pengakuan dari Badan Akreditasi Nasional dengan nilai A.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.