Lebih Dari 20 Tokoh Betawi Menjadi Nama Ruas Jalan di Jakarta, Yuk Intip Profilnya
30 June 2022 |
14:30 WIB
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan perubahan nama terhadap sejumlah ruas jalan di ibu kota dengan nama-nama para tokoh betawi dan Jakarta beberapa waktu lalu. Total, terdapat lebih dari 20 nama tokoh betawi dan Jakarta yang dijadikan nama jalan.
Dilansir dari akun media sosial Instagram @dkijakarta, perubahan nama-nama tersebut dilakukan untuk mengabdikan nama sejumlah tokoh betawi dan Jakarta sekaligus menjadikan ibukota sebagai “museum peradaban” yang dapat dikenang oleh warga. Dilansir dari berbagai sumber, berikut nama-nama tokoh betawi yang diabadikan sebagai nama jalan:
Jalan Haji Darip
Dilansir dari laman Jakarta Tourism, Haji Darip adalah seorang tokoh perjuangan asal Betawi yang lahir pada 1886 silam. Pada masa perjuangan, dia sebagai tokoh masyarkat Klender ikut berjuang bersama rakyat, dan membentuk Barisan Rakyat (Bara), sebuah organisasi pertahanan laskar rakyat.
Terdiri dari pelarian Koninklijk Nederlandsch Indisch Leger(KNIL) Pondok Gede dan mempunyai pasukan organik terlatih, Bara berperan dalam menumpas gerakan anti Soekarno, dan pernah bekerja sama dengan BKR (Badan Keamanan Rakyat) dalam pertempuran terbuka di sepanjang Kali Cipinang.
Entong Gendut
Entong Gendut adalah tokoh Betawi lainnya yang namanya menjadi nama jalan. Tokoh yang satu ini disebutkan adalah seorang jawara dari Condet. Entong yang marah karena melihat rakyat menderita akibat tekanan pihak Kompeni dan para tuan-tuan tanah yang bermarkas di Kampung Gedang dengan pemberlakuan pajaknya.
Dia pun kemudian mengumpulkan seluruh rakyat condet dan mengibarkan perang melawan mereka. Pada 5 April 1916, perang antara pasukan Entong dan penjajah pun terjadi di Landhuis yang ditempati oleh Lady Lollison dan para centengnya.
Saat itu, Entong melakukan penyerbuan. Namun, serbuan itu berhasil dipadamkan setelah datang bala bantuan bagi penjajah dan tuan tanah dari batavia.
Pitung
Pitung atau yang kerap disapa Bang Pitung adalah nama tokoh Betawi yang juga menjadi jalan. Pitung disebutkan sebagai jawara Betawi asli yang dikenal karena membela rakyat miskin pada saat itu.
Pitung kerap merampok orang – orang kaya yang berpihak kepada penjajah dan membagikan hasil rampokan kepada orang-orang miskin. Pitung disebutkan gugur sebagai pejuang bangsa saat melawan penjajah.
Tokoh Betawi akhir abad ke-19 ini adalah tokoh yang dicintai rakyat kecil dan sangat populer di masyarakat Betawi pada saat itu meskipun penjajah menggambarkannya sebagai penjahat, pengacau, dan perampok yang harus dibinasakan.
Editor: Roni Yunianto
Dilansir dari akun media sosial Instagram @dkijakarta, perubahan nama-nama tersebut dilakukan untuk mengabdikan nama sejumlah tokoh betawi dan Jakarta sekaligus menjadikan ibukota sebagai “museum peradaban” yang dapat dikenang oleh warga. Dilansir dari berbagai sumber, berikut nama-nama tokoh betawi yang diabadikan sebagai nama jalan:
Jalan Haji Darip
Dilansir dari laman Jakarta Tourism, Haji Darip adalah seorang tokoh perjuangan asal Betawi yang lahir pada 1886 silam. Pada masa perjuangan, dia sebagai tokoh masyarkat Klender ikut berjuang bersama rakyat, dan membentuk Barisan Rakyat (Bara), sebuah organisasi pertahanan laskar rakyat.
Terdiri dari pelarian Koninklijk Nederlandsch Indisch Leger(KNIL) Pondok Gede dan mempunyai pasukan organik terlatih, Bara berperan dalam menumpas gerakan anti Soekarno, dan pernah bekerja sama dengan BKR (Badan Keamanan Rakyat) dalam pertempuran terbuka di sepanjang Kali Cipinang.
Entong Gendut
Entong Gendut adalah tokoh Betawi lainnya yang namanya menjadi nama jalan. Tokoh yang satu ini disebutkan adalah seorang jawara dari Condet. Entong yang marah karena melihat rakyat menderita akibat tekanan pihak Kompeni dan para tuan-tuan tanah yang bermarkas di Kampung Gedang dengan pemberlakuan pajaknya.
Dia pun kemudian mengumpulkan seluruh rakyat condet dan mengibarkan perang melawan mereka. Pada 5 April 1916, perang antara pasukan Entong dan penjajah pun terjadi di Landhuis yang ditempati oleh Lady Lollison dan para centengnya.
Saat itu, Entong melakukan penyerbuan. Namun, serbuan itu berhasil dipadamkan setelah datang bala bantuan bagi penjajah dan tuan tanah dari batavia.
Pitung
Pitung atau yang kerap disapa Bang Pitung adalah nama tokoh Betawi yang juga menjadi jalan. Pitung disebutkan sebagai jawara Betawi asli yang dikenal karena membela rakyat miskin pada saat itu.
Pitung kerap merampok orang – orang kaya yang berpihak kepada penjajah dan membagikan hasil rampokan kepada orang-orang miskin. Pitung disebutkan gugur sebagai pejuang bangsa saat melawan penjajah.
Tokoh Betawi akhir abad ke-19 ini adalah tokoh yang dicintai rakyat kecil dan sangat populer di masyarakat Betawi pada saat itu meskipun penjajah menggambarkannya sebagai penjahat, pengacau, dan perampok yang harus dibinasakan.
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.