Sejarah Pura Mangkunegaran, Tempat Digelarnya Pesta Pernikahan Kaesang Pangarep & Erina Gudono
28 November 2022 |
11:38 WIB
Nama Pura Mangkunegaran menjadi perbincangan hangat warganet saat lokasi itu disebut-sebut sebagai tempat pesta pernikahan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, dan calon istrinya Erina Gudono yang akan berlangsung bulan depan.
Dalam pesta pernikahan ini, Kaesang dan Erina akan mencatat sejarah sebagai pasangan pertama yang melangsungkan pesta pernikahan di istana tempat kediaman raja atau Adipati Mangkunegaran.
Baca juga: 7 Potret Busana Pra Nikah Kaesang dan Erina, dari Jersey sampai Adat Nusantara
Meski begitu, pendopo Mangkunegaran nantinya hanya akan digunakan untuk menjamu tamu undangan tanpa upacara adat.
Dilansir dari laman Puro Mangkunegaran, istana Mangkunegaran pertama kali dibangun oleh Raden Mas Said atau pangeran Sambernyawa yang bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara I pada 17 Maret 1757.
Pembangunan itu dilakukan seusai Raden Mas Said menandatangani Perjanjian Salatiga antara Sunan Pakubuwana III dengan Raden Mas Said dengan disaksikan perwakilan Sultan Hamengkubuwana I dan Perusahaan dagang hindia timur belanda atau VOC.
Berdasarkan perjanjian tersebut maka diakuilah Pangeran Sambernyawa sebagai pangeran merdeka yang menguasai wilayah otonom berstatus kadipaten yang disebut Praja Mangkunegaran serta berhak memiliki tentara sendiri dari kasunanan untuk melindungi wilayah kekuasaannya secara berdaulat.
Raden Mas Said kemudian diangkat menjadi pendiri sekaligus penguasa pertama Mankunegaran dengan gelar Mangkunegara I. Wilayah kekuasaannya pada waktu itu meliputi Kedaung, Matesih, Honggobayan, Sembuyan, Gunung Kidul, Pajang sebelah utara, dan Kedu.
Setelah beberapa abad menjadi Kerajaan otonom, pada September 1946 Mangkunegara VIII kemudian menyatakan bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai salah satu ujung tombak kebudayaan Jawa, hingga saat ini pura Mangkunegaran juga masih menjalankan fungsinya sebagai penjaga budaya dan adat istiadat agar tetap lestari.
Secara umum kompleks bangunan yang juga menjadi destinasi wisata di Kota Solo ini terbagi menjadi tiga halaman, pertama yaitu pamedan, sebuah lapangan berdenah persegi panjang yang membujur dari barat ke timur. Di bagian ini terdapat bangunan kavaleri artileri, mandrasasana, dan langenpraja.
Halaman kedua, dapat dilalui lewat pintu gerbang ke dua yang terdapat di sisi Barat dan Timur halaman. Di mana pada bagian ini terdapat Pendopo berbentuk Joglo. Selain itu di sebelah Timur Pendopo juga terdapat bangunan bertingkat yang bernama Hamongprojo, dan Reksapustaka.
Adapun, halaman ketiga terdapat di bagian belakang Pura Mangkunegaran yang terletak di sebuah kebun luas bernama Ujung Puri. Di bagian selatan halaman ini juga terdapat bangunan Balekencur, Balewarni, dan Pracimasana.
Baca juga: Kaesang Pangarep Sentil Batik Air Kopernya Salah Alamat, Intip Cara Atasi Kehilangan Barang di Bandara
Sebagai tambahan informasi, pesta pernikahan Kaesang Pangarep, dan Erina Gudono akan digelar di Pura Mangkunegaran, Solo, pada 11 Desember 2022. Pada acara tersebut rombongan dijadwalkan akan diarak dengan menggunakan 10 kereta kencana menuju lokasi di Pura Mangkunegaran untuk melaksanakan gala diner yang dihadiri sejumlah undangan.
Editor: Fajar Sidik
Dalam pesta pernikahan ini, Kaesang dan Erina akan mencatat sejarah sebagai pasangan pertama yang melangsungkan pesta pernikahan di istana tempat kediaman raja atau Adipati Mangkunegaran.
Baca juga: 7 Potret Busana Pra Nikah Kaesang dan Erina, dari Jersey sampai Adat Nusantara
Meski begitu, pendopo Mangkunegaran nantinya hanya akan digunakan untuk menjamu tamu undangan tanpa upacara adat.
Dilansir dari laman Puro Mangkunegaran, istana Mangkunegaran pertama kali dibangun oleh Raden Mas Said atau pangeran Sambernyawa yang bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara I pada 17 Maret 1757.
Pembangunan itu dilakukan seusai Raden Mas Said menandatangani Perjanjian Salatiga antara Sunan Pakubuwana III dengan Raden Mas Said dengan disaksikan perwakilan Sultan Hamengkubuwana I dan Perusahaan dagang hindia timur belanda atau VOC.
Berdasarkan perjanjian tersebut maka diakuilah Pangeran Sambernyawa sebagai pangeran merdeka yang menguasai wilayah otonom berstatus kadipaten yang disebut Praja Mangkunegaran serta berhak memiliki tentara sendiri dari kasunanan untuk melindungi wilayah kekuasaannya secara berdaulat.
Raden Mas Said kemudian diangkat menjadi pendiri sekaligus penguasa pertama Mankunegaran dengan gelar Mangkunegara I. Wilayah kekuasaannya pada waktu itu meliputi Kedaung, Matesih, Honggobayan, Sembuyan, Gunung Kidul, Pajang sebelah utara, dan Kedu.
Setelah beberapa abad menjadi Kerajaan otonom, pada September 1946 Mangkunegara VIII kemudian menyatakan bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai salah satu ujung tombak kebudayaan Jawa, hingga saat ini pura Mangkunegaran juga masih menjalankan fungsinya sebagai penjaga budaya dan adat istiadat agar tetap lestari.
Secara umum kompleks bangunan yang juga menjadi destinasi wisata di Kota Solo ini terbagi menjadi tiga halaman, pertama yaitu pamedan, sebuah lapangan berdenah persegi panjang yang membujur dari barat ke timur. Di bagian ini terdapat bangunan kavaleri artileri, mandrasasana, dan langenpraja.
Halaman kedua, dapat dilalui lewat pintu gerbang ke dua yang terdapat di sisi Barat dan Timur halaman. Di mana pada bagian ini terdapat Pendopo berbentuk Joglo. Selain itu di sebelah Timur Pendopo juga terdapat bangunan bertingkat yang bernama Hamongprojo, dan Reksapustaka.
Adapun, halaman ketiga terdapat di bagian belakang Pura Mangkunegaran yang terletak di sebuah kebun luas bernama Ujung Puri. Di bagian selatan halaman ini juga terdapat bangunan Balekencur, Balewarni, dan Pracimasana.
Baca juga: Kaesang Pangarep Sentil Batik Air Kopernya Salah Alamat, Intip Cara Atasi Kehilangan Barang di Bandara
Sebagai tambahan informasi, pesta pernikahan Kaesang Pangarep, dan Erina Gudono akan digelar di Pura Mangkunegaran, Solo, pada 11 Desember 2022. Pada acara tersebut rombongan dijadwalkan akan diarak dengan menggunakan 10 kereta kencana menuju lokasi di Pura Mangkunegaran untuk melaksanakan gala diner yang dihadiri sejumlah undangan.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.