Ilustrasi Covid-19 menginfeksi (dok. Freepik)

Waduh, Ahli Sebut Serbuk Sari Tanaman Bisa Jadi Media Penyebaran Covid-19

01 July 2021   |   15:43 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Ngadem di bawah pohon rindang atau taman yang dipenuhi bunga bersama rekan-rekan sambil berbincang santai bukan saja menyenangkan tetapi juga menyegarkan. Eits, tapi hati-hati lho, walaupun di ruang terbuka seperti itu, potensi terinfeksi virus corona tetap tinggi. Bahkan serbuk sari dari tanaman bisa jadi media penularan.

Para peneliti di University of Nicosia, Siprus menerangkan apabila ada kerumunan orang di area taman yang memiliki banyak pohon misalnya, kerumunan itu menjebak aliran udara dan serbuk sari yang ada di bawanya. 

Ada kemungkinan serbuk sari terkena tetesan kecil air liur atau droplet penderita Covid-19 tanpa gejala yang sedang berbicara, batuk, ataupun bersin. Alhasil serbuk sari dapat membawa virus dari satu orang ke orang lain dalam kerumunan.

Salah satu peneliti Dimitris Drikakis menyatakan penyebaran bisa meluas karena serbuk sari dapat menempuh jarak puluhan kilometer.

“Orang-orang harus menghindari kerumunan orang di dekat beberapa jenis tanaman atau pohon yang dikenal sangat aktif dalam pelepasan serbuk sari selama musim penyerbukan,” katanya, dikutip dari Medical News Today, Kamis (1/7/2021).

Dia menambahkan jarak fisik yang aman untuk meminimalkan penularan oleh serbuk sari akan bervariasi sesuai dengan kondisi lingkungan.

Adapun para ilmuwan terinspirasi untuk melakukan penelitian ini setelah melihat korelasi antara konsentrasi tinggi pohon willow oak dan serbuk sari willow putih di Amerika Serikat pada Maret–Mei 2020, dikaitkan dengan tingkat infeksi SARS-CoV-2 di udara.

Penelitian lain telah menghubungkan tingkat serbuk sari dengan penularan SARS-CoV-2. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Maret 2021 menemukan bahwa konsentrasi serbuk sari di udara di 31 negara di seluruh dunia menyumbang 44 persen dari variabilitas tingkat infeksi Covid-19.

Susanne Dunker dari Pusat Penelitian Lingkungan Helmholtz di Leipzig yang memimpin penelitian mengatakan mereka tidak dapat sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan bahwa serbuk sari dapat menularkan SARS-CoV-2.

“Pada kenyataannya, pengikatan akan terjadi di udara dan mungkin tidak dalam sistem fluida. Kami hanya dapat menunjukkan bahwa keduanya tidak membentuk koneksi yang stabil ketika diinkubasi bersama dalam suspensi,” sebutnya.

Makalah mereka mencatat bahwa efek elektrostatik di udara dapat mempengaruhi pengikatan antara virus dan butiran serbuk sari. "Efek seperti itu mungkin menarik dalam studi masa depan," tulis para peneliti. 


Editor: Indyah Sutriningrum

SEBELUMNYA

Ini 6 Tahap Parenting yang Wajib Genhype Pahami

BERIKUTNYA

Lokasi Wisata Phuket Dibuka, Turis Asing Enggak Perlu Karantina

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: