Profil Ladya Cheryl, Aktris Terbaik Peraih Piala Citra FFI 2022
23 November 2022 |
06:20 WIB
1
Like
Like
Like
Aktris Ladya Cheryl berhasil memboyong Piala Citra sebagai Pemeran Utama Perempuan Terbaik dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2022. Cheryl berhasil meraih kategori itu lewat perannya sebagai karakter Iteung di film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas karya sutradara Edwin.
"Piala Citra kategori Pemeran Utama Perempuan Terbaik diberikan pada Ladya Cheryl," kata aktris Putri Marino saat membacakan kemenangan itu panggung FFI 2022 yang dihelat di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Selasa (22/11) malam.
Baca juga: Putri Marino Raih Penghargaan Pemeran Pendukung Utama Terbaik di FFI 2022
Setelah pengumuman pemenang, Piala Citra yang desainnya dibuat oleh pematung Sidharta itu juga diserahkan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani pada perwakilan dari film Seperti Dendam.
Dalam ajang FFI 2022 Ladya Cheryl berhasil menyingkirkan nminator lain, yakni Happy Salma di film Before Now And Then (Nana), Marsha Timothy (Noktah Merah Perkawinan), Maudy Koesnadi (Losmen Bu Broto), dan Tika Panggabean (Ngeri Ngeri Sedap).
Tak hanya itu, dikutip dari laman FFI, dia juga sempat terlibat dalam beberapa film panjang maupun pendek independen seperti Kara Anak Sebatang Pohon (2005), Babi Buta Yang Ingin Terbang (2008), dan masih banyak lagi.
Selain sebagai aktris, Ladya pun sempat menulis dan menyutradarai film pendek pertamanya yang berdurasi 3 menit berjudul Vulgar. Setelahnya, pada 2016 sampai Mei 2018 dia fokus untuk melanjutkan pendidikan film di The New School, New York.
Adapun, perempuan berumur 44 tahun ini sebelumnya juga telah beberapa kali masuk berbagai nominasi penghargaan insan perfilman di tanah air, seperti Indonesian Movie Actors Awards, Festival Film Tempo, dan Piala Maya.
Sayangnya ketika mendapat penghargaan bergengsi tersebut sebagai piala pertama yang diraihnya di FFI, Ladya tak dapat hadir di acara Malam penganugerahan. Kehadirannya diwakili oleh Ami yang menyampaikan pesan tertulisnya via telepon.
"Terimaksih untuk tim film Seperti Dendam, terutama untuk Eka Kurniawan yang ceritanya berhasil menyentuh hati ibu saya. Piala ini juga untuk insan film di Indonesia yang sudah bekerja dan para pencinta film, karena susah banget untuk meraih piala ini," papar Ami.
Adapun, FFI 2022 digelar dengan mengangkat tema Perempuan: Citra, Karya & Karsa. Tajuk tersebut dipilih karena perempuan dianggap memiliki andil besar dalam membangun ekosistem film yang ada di Indonesia sejak zaman Ratna Asmara hingga sekarang.
Baca juga: Slamet Rahardjo Sabet Piala Citra FFI 2022, Jujur Jadi Kunci Utama Seorang Aktor
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
"Piala Citra kategori Pemeran Utama Perempuan Terbaik diberikan pada Ladya Cheryl," kata aktris Putri Marino saat membacakan kemenangan itu panggung FFI 2022 yang dihelat di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Selasa (22/11) malam.
Baca juga: Putri Marino Raih Penghargaan Pemeran Pendukung Utama Terbaik di FFI 2022
Setelah pengumuman pemenang, Piala Citra yang desainnya dibuat oleh pematung Sidharta itu juga diserahkan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani pada perwakilan dari film Seperti Dendam.
Dalam ajang FFI 2022 Ladya Cheryl berhasil menyingkirkan nminator lain, yakni Happy Salma di film Before Now And Then (Nana), Marsha Timothy (Noktah Merah Perkawinan), Maudy Koesnadi (Losmen Bu Broto), dan Tika Panggabean (Ngeri Ngeri Sedap).
Profil Ladya Cheryl
Pemilik nama lengkap Ladya Cheryl Baharrizki itu memulai debut film layar lebar saat membintangi Ada Apa Dengan Cinta (AADC) besutan Riri Riza dengan memerankan karakter Alya. Dia juga sempat membintangi film Biarkan Bintang Menari (2003), Banyu Biru (2005), dan Fiksi (2008).Tak hanya itu, dikutip dari laman FFI, dia juga sempat terlibat dalam beberapa film panjang maupun pendek independen seperti Kara Anak Sebatang Pohon (2005), Babi Buta Yang Ingin Terbang (2008), dan masih banyak lagi.
Selain sebagai aktris, Ladya pun sempat menulis dan menyutradarai film pendek pertamanya yang berdurasi 3 menit berjudul Vulgar. Setelahnya, pada 2016 sampai Mei 2018 dia fokus untuk melanjutkan pendidikan film di The New School, New York.
Adapun, perempuan berumur 44 tahun ini sebelumnya juga telah beberapa kali masuk berbagai nominasi penghargaan insan perfilman di tanah air, seperti Indonesian Movie Actors Awards, Festival Film Tempo, dan Piala Maya.
Sayangnya ketika mendapat penghargaan bergengsi tersebut sebagai piala pertama yang diraihnya di FFI, Ladya tak dapat hadir di acara Malam penganugerahan. Kehadirannya diwakili oleh Ami yang menyampaikan pesan tertulisnya via telepon.
"Terimaksih untuk tim film Seperti Dendam, terutama untuk Eka Kurniawan yang ceritanya berhasil menyentuh hati ibu saya. Piala ini juga untuk insan film di Indonesia yang sudah bekerja dan para pencinta film, karena susah banget untuk meraih piala ini," papar Ami.
Adapun, FFI 2022 digelar dengan mengangkat tema Perempuan: Citra, Karya & Karsa. Tajuk tersebut dipilih karena perempuan dianggap memiliki andil besar dalam membangun ekosistem film yang ada di Indonesia sejak zaman Ratna Asmara hingga sekarang.
Baca juga: Slamet Rahardjo Sabet Piala Citra FFI 2022, Jujur Jadi Kunci Utama Seorang Aktor
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.