Ilutrasi nyeri punggung akibat saraf kejepit. (Sumber gambar : Freepik)

Saraf Kejepit Bikin Nyeri, Cek Penyebab Hingga Cara Pengobatannya

22 November 2022   |   14:25 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Nyeri punggung kerap dialami masyarakat, terutama mereka yang sering melakukan aktivitas fisik. Kondisi ini sering kali menyerang bagian bawah tulang belakang karena area tersebut paling banyak memikul beban dari berat badan. Namun, nyeri di punggung atau bagian belakang tubuh kerap kali disepelekan. 

Nyeri punggung bisa menandakan adanya suatu keabnormalan pada tubuh apabila rasa sakitnya tidak kunjung hilang lho, Genhype. Jika tidak segera ditangani, nyeri punggung bisa berkembang menjadi masalah serius, salah satunya saraf kejepit atau hernia nukleus pulposus (HNP).

Konsultan Tulang Belakang Eka Hospital BSD dr. Asrafi Rizki Gatam, menjelaskan saraf kejepit adalah kondisi saat jaringan di sekitar saraf seperti tulang, otot, dan tendon menekan terlalu kencang. Akibatnya urat saraf atau sekumpulan saraf mengalami kerusakan.

Baca juga: Dikaitkan Dengan Saraf Terjepit, Ini Penyebab Nyeri Tulang Belakang Bawah

Biasanya ini disebabkan karena terlalu sering mengangkat beban berat yang bisa mempengaruhi bentuk postur tubuh seseorang. Beberapa faktor penyebab lainnya yakni mengangkat beban atau barang melebihi kemampuan, cedera tulang belakang saat aktivitas seperti badan terjatuh dengan menghadap bagian belakang. Kemudian terlalu lama beristirahat di tempat tidur dengan posisi postur yang buruk. 

Kata Asrafi, ketika kamu mengalami saraf kejepit akan ada sensasi nyeri, kebas dan kesemutan. Ini bisa terjadi di bagian tubuh manapun, namun biasanya sering terjadi di leher, bahu, lengan, siku, pergelangan tangan, punggung atas atau bawah.

“Seseorang akan merasakan sakit yang menyengat ketika mereka menggerakan tubuh mereka, seperti membungkuk, memutar badan, atau bahkan saat sedang berjalan. Bisa juga mati rasa atau kesemutan pada beberapa bagian tubuh,” ujarnya di Jakarta, Selasa (22/11/2022). 
 

Ilustrasi tulang belakang (Sumber gambar: Unsplash/Kenny Eliason)

Ilustrasi tulang belakang (Sumber gambar: Unsplash/Kenny Eliason)


Setidaknya ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena nyeri punggung akibat saraf kejepit ini. Diantaranya yakni usia, postur tubuh, jarang berolahraga, kelebihan berat badan atau obesitas, dan merokok. 

Asrafi menyampaikan apabila mengalami nyeri punggung akibat saraf kejepit, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk mengantisipasi adanya masalah serius. “Biasanya, kondisi ini secara perlahan bisa mereda dalam jangka waktu beberapa hari setelah beristirahat yang cukup,” tambahnya. 

Kendati demikian, jika gejala tidak kunjung hilang setelah berhari-hari, Asrafi menyarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter ortopedi terdekat. Hal ini dikarenakan saraf kejepit dapat berpotensi merusak saraf secara permanen, dan bisa mengancam kesehatan.


Pengobatan Saraf Kejepit

Sementara itu, Asrafi menuturkan saat ini penanganan saraf kejepit bisa dilakukan tanpa melakukan prosedur operasi yang membutuhkan bedah yang besar. Perkembangan teknologi kini telah memungkinkan dokter untuk menangani masalah nyeri punggung dengan metode minimal invasif yang lebih meminimalkan luka sayatan dan rasa nyeri pada pasien, dengan risiko komplikasi yang lebih rendah serta masa pemulihan yang lebih singkat. 

“Salah satu metode yang biasa digunakan dalam menangani masalah nyeri punggung yaitu BESS,” jelasnya.

Metode BESS atau Biportal Endoscopic Spine Surgery merupakan suatu teknik operasi yang menggunakan teknologi endoskopi untuk mengatasi masalah tulang belakang. Prosesnya pun dapat dilakukan dalam waktu cepat melalui sayatan kecil.

Proses ini hanya perlu mengandalkan kamera kecil yang dimasukan ke dalam tubuh sehingga proses pembedahan bisa dilakukan tanpa berisiko merusak jaringan lain yang ada di dalam tubuh. Proses pemulihan pasca operasi pun berlangsung dengan cepat, sehingga memungkinkan pasien untuk bisa segera kembali beraktivitas setelah melakukan operasi.

“Proses BESS memiliki tingkat keberhasilan tinggi, sangat aman bagi pasien,” klaim Asrafi.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda
 

SEBELUMNYA

5 Fakta Menarik Godam, Superhero Bumilangit yang Muncul di Credit Scene Sri Asih

BERIKUTNYA

Kenali 4 Jenis Kendaraan Listrik

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: