Lebih Meriah, Ini Hal-Hal Spesial yang Bakal Hadir pada Malam Anugerah FFI 2022
14 November 2022 |
16:48 WIB
Malam anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) tahun ini tidak lama lagi akan digelar, tepatnya pada 22 November 2022 di Jakarta Convention Center (JCC) Plenary Hall, Jakarta. Berbeda dengan gelaran sebelumnya, tahun ini, ajang penghargaan perfilman paling bergengsi itu akan dihelat dengan lebih meriah.
Ketua Komite FFI 2022, Reza Rahadian, mengatakan ada beberapa perbedaan dalam gelaran malam anugerah FFI tahun ini dibandingkan dengan sebelumnya, salah satunya terkait venue atau tempat acara. Jika tahun lalu malam anugerah FFI diselenggarakan di Assembly Hall JCC dengan tamu terbatas bagi undangan yang masuk ke dalam nominasi (nominee), tahun ini akan diadakan di ruangan yang lebih luas yakni Plenary Hall JCC dengan kapasitas hingga 5.000 orang.
"Jadi mudah-mudahan tahun ini FFI bisa didatangi oleh insan perfilman, tidak hanya yang masuk dalam jajaran nominasi, karena kita ingin merayakan ini juga bersama-sama," katanya dalam acara konferensi pers, baru-baru ini.
Baca juga: Daftar Nominasi dan Tema FFI 2022, Film Seperti Dendam dan Before, Now & Then Bersaing Ketat
Tahun ini, ajang FFI mengangkat tema Perempuan: Citra, Karya & Karsa. Tema ini terdiri dari kata 'citra' yang melambangkan keindahan perempuan yang abadi, kata 'karya' yang melambangkan ciptaan yang lahir, dan 'karsa' melambangkan sumber kekuatan keindahan karya yang lahir dari perempuan.
Meski tidak mengikat dalam proses penjurian, Reza mengatakan tema tersebut akan diimplementasikan dalam keseluruhan gelaran acara malam anugerah FFI 2022. "Keseluruhan acara itu mood-nya dibangun dari tema tersebut. Jadi kalau tahun kemarin opening-nya lebih festive, tahun ini opening-nya lebih personal," ujarnya.
Aktor berusia 35 tahun itu mengaku belum bisa menjelaskan lebih detail terkait pengisi acara yang akan hadir dalam malam anugerah FFI 2022. Meski demikian, dia memastikan bahwa pembaca nominasi di ajang penghargaan tersebut akan didominasi oleh sineas perempuan.
Baca juga: Jadi Ajang Paling Bergengsi Insan Film Indonesia, Yuk Simak Tahap Penjurian FFI 2022
Tahun ini, Komite FFI juga akan kembali meluncurkan Katalog Piala Citra FFI yang berisikan laporan tahunan dan kajian internal yang dilakukan komite. Jika tahun lalu mereka melakukan kajian mengenai sepak terjang Umar Ismail sebagai Bapak Perfilman Nasional, tahun ini katalog tersebut akan berisikan tentang perjalanan sineas perempuan dari masa ke masa.
"Jadi pengarsipan buat kami sangat penting, sehingga pendataan terus kami perbaharui yang bisa diakses di website secara langsung," ucap Reza.
"Kami sudah memutuskan bahwa semua penghargaan baik itu Piala Citra maupun plakat, akan diberikan kesempatan untuk memberikan pidatonya," terang Reza.
Baca juga: Intip 6 Film Cerita Pendek yang Masuk Nominasi Festival Film Indonesia 2022
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Ketua Komite FFI 2022, Reza Rahadian, mengatakan ada beberapa perbedaan dalam gelaran malam anugerah FFI tahun ini dibandingkan dengan sebelumnya, salah satunya terkait venue atau tempat acara. Jika tahun lalu malam anugerah FFI diselenggarakan di Assembly Hall JCC dengan tamu terbatas bagi undangan yang masuk ke dalam nominasi (nominee), tahun ini akan diadakan di ruangan yang lebih luas yakni Plenary Hall JCC dengan kapasitas hingga 5.000 orang.
"Jadi mudah-mudahan tahun ini FFI bisa didatangi oleh insan perfilman, tidak hanya yang masuk dalam jajaran nominasi, karena kita ingin merayakan ini juga bersama-sama," katanya dalam acara konferensi pers, baru-baru ini.
Baca juga: Daftar Nominasi dan Tema FFI 2022, Film Seperti Dendam dan Before, Now & Then Bersaing Ketat
Angkat Tema Perempuan
Tahun ini, ajang FFI mengangkat tema Perempuan: Citra, Karya & Karsa. Tema ini terdiri dari kata 'citra' yang melambangkan keindahan perempuan yang abadi, kata 'karya' yang melambangkan ciptaan yang lahir, dan 'karsa' melambangkan sumber kekuatan keindahan karya yang lahir dari perempuan.Meski tidak mengikat dalam proses penjurian, Reza mengatakan tema tersebut akan diimplementasikan dalam keseluruhan gelaran acara malam anugerah FFI 2022. "Keseluruhan acara itu mood-nya dibangun dari tema tersebut. Jadi kalau tahun kemarin opening-nya lebih festive, tahun ini opening-nya lebih personal," ujarnya.
Aktor berusia 35 tahun itu mengaku belum bisa menjelaskan lebih detail terkait pengisi acara yang akan hadir dalam malam anugerah FFI 2022. Meski demikian, dia memastikan bahwa pembaca nominasi di ajang penghargaan tersebut akan didominasi oleh sineas perempuan.
Baca juga: Jadi Ajang Paling Bergengsi Insan Film Indonesia, Yuk Simak Tahap Penjurian FFI 2022
Tahun ini, Komite FFI juga akan kembali meluncurkan Katalog Piala Citra FFI yang berisikan laporan tahunan dan kajian internal yang dilakukan komite. Jika tahun lalu mereka melakukan kajian mengenai sepak terjang Umar Ismail sebagai Bapak Perfilman Nasional, tahun ini katalog tersebut akan berisikan tentang perjalanan sineas perempuan dari masa ke masa.
"Jadi pengarsipan buat kami sangat penting, sehingga pendataan terus kami perbaharui yang bisa diakses di website secara langsung," ucap Reza.
Pidato Pemenang Nominasi Kritik Film
Selain itu, komite FFI juga kembali menghadirkan nominasi Karya Kritik Film Terbaik. Sebelum terpilih lima besar nominasi, ada sekitar 15 kritik film yang berasal dari media-media mainstream besar hingga blog dan YouTube. Menariknya, tahun ini, pemenang nominasi untuk Karya Kritik Film Terbaik akan diberikan kesempatan untuk naik ke podium FFI 2022, menerima plakat dan memberikan pidato kemenangannya."Kami sudah memutuskan bahwa semua penghargaan baik itu Piala Citra maupun plakat, akan diberikan kesempatan untuk memberikan pidatonya," terang Reza.
Baca juga: Intip 6 Film Cerita Pendek yang Masuk Nominasi Festival Film Indonesia 2022
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.