Ini 5 Tren Kerja yang Bakal Dibentuk Generasi Alfa pada Masa Depan
10 November 2022 |
12:00 WIB
Seiring waktu, kelompok generasi baru terus bermunculan dengan nama dan karakteristik yang khas, dan biasanya dipengaruhi oleh beberapa hal seperti kondisi politik, budaya, sosial, dan ekonomi. Setelah mengenal generasi Z, Y atau milenial, kini hadir pula kelompok generasi yang lebih muda bernama Alfa.
Orang-orang yang tergolong dalam generasi Alfa adalah mereka yang lahir antara tahun 2010-2024. Menurut lembaga riset sosial di Australia Mc Crindle, diperkirakan sebanyak 2,5 juta anak generasi Alfa lahir di dunia setiap minggunya. Jumlahnya diperkirakan akan mencapai 2 miliar orang pada 2025.
Pada 2030, generasi Alfa bahkan diperkirakan bakal mengisi 11 persen tenaga kerja secara global. Menyikapi hal ini, Presiden Komisaris wagely, Alex Denni, mengatakan diperlukan sejumlah langkah yang tepat dalam mempersiapkan lingkungan kerja yang tepat untuk kelompok generasi Alfa, karena mereka memiliki karakteristik yang lebih melek teknologi.
"Tidak pernah terlalu dini untuk mulai berpikir tentang Gen Alfa, karena ini adalah kesempatan untuk meninjau dan menjelajahi strategi SDM yang akan memberi keunggulan bagi perusahaan dalam menarik dan mempertahankan generasi ini di kemudian hari," katanya.
Baca juga: 5 Tips Menghadapi Masa Quarter Life Crisis Buat Generasi Z
Nah, Genhype, Berikut ini adalah 5 tren yang diprediksi bakal terjadi di dunia kerja yang akan dibentuk oleh generasi Alfa. Yuk, disimak:
Dia menyarankan perusahaan agar menciptakan budaya learning di mana setiap karyawan mau belajar dan mengajar sambil bekerja, sehingga tanpa sadar menjadi kompeten dalam mengerjakan tugas masing-masing.
Konsep Learning 5.1 menghadirkan suatu pola pikir baru bahwa tidak ada yang tidak mungkin untuk dipelajari mengingat peran teknologi yang membuat akses pengetahuan semakin luas dan tak terbatas bagi Gen Alfa.
Selain itu, konsep pembelajaran ini juga menjelaskan bahwa setiap orang adalah pembelajar sekaligus pengajar, sehingga arus pengetahuan tidak satu arah tetapi dua arah. Tidak ada lagi istilah mentor-mentee atau atasan-bawahan dalam proses pembelajaran di lingkungan kerja masa depan.
Karena telah terbiasa dengan berbagai perangkat pintar, mereka akan belajar dengan lebih cepat dan dapat menerapkannya dalam dunia kerja. Mereka bahkan dapat dengan nyaman menggunakan metaverse untuk pelatihan. Misalnya, seorang insinyur mekanik bisa melakukan simulasi penyelesaian masalah melalui metaverse.
Orang-orang yang tergolong dalam generasi Alfa adalah mereka yang lahir antara tahun 2010-2024. Menurut lembaga riset sosial di Australia Mc Crindle, diperkirakan sebanyak 2,5 juta anak generasi Alfa lahir di dunia setiap minggunya. Jumlahnya diperkirakan akan mencapai 2 miliar orang pada 2025.
Pada 2030, generasi Alfa bahkan diperkirakan bakal mengisi 11 persen tenaga kerja secara global. Menyikapi hal ini, Presiden Komisaris wagely, Alex Denni, mengatakan diperlukan sejumlah langkah yang tepat dalam mempersiapkan lingkungan kerja yang tepat untuk kelompok generasi Alfa, karena mereka memiliki karakteristik yang lebih melek teknologi.
"Tidak pernah terlalu dini untuk mulai berpikir tentang Gen Alfa, karena ini adalah kesempatan untuk meninjau dan menjelajahi strategi SDM yang akan memberi keunggulan bagi perusahaan dalam menarik dan mempertahankan generasi ini di kemudian hari," katanya.
Baca juga: 5 Tips Menghadapi Masa Quarter Life Crisis Buat Generasi Z
Nah, Genhype, Berikut ini adalah 5 tren yang diprediksi bakal terjadi di dunia kerja yang akan dibentuk oleh generasi Alfa. Yuk, disimak:
1. Penerapan Konsep Learning 5.1
Dalam buku terbarunya yang berjudul Learning 5.1: Tiba Duluan Di Masa Depan, Alex Denni menjelaskan karyawan di era Industri 5.0 termasuk Gen Alfa perlu memiliki mindset, skillset, dan toolset baru agar terus bertumbuh dan berkembang.Dia menyarankan perusahaan agar menciptakan budaya learning di mana setiap karyawan mau belajar dan mengajar sambil bekerja, sehingga tanpa sadar menjadi kompeten dalam mengerjakan tugas masing-masing.
Konsep Learning 5.1 menghadirkan suatu pola pikir baru bahwa tidak ada yang tidak mungkin untuk dipelajari mengingat peran teknologi yang membuat akses pengetahuan semakin luas dan tak terbatas bagi Gen Alfa.
Selain itu, konsep pembelajaran ini juga menjelaskan bahwa setiap orang adalah pembelajar sekaligus pengajar, sehingga arus pengetahuan tidak satu arah tetapi dua arah. Tidak ada lagi istilah mentor-mentee atau atasan-bawahan dalam proses pembelajaran di lingkungan kerja masa depan.
Ilustrasi anak-anak muda (Sumber gambar: Fauxels/Unsplas)
2. Memanfaatkan Teknologi & Metaverse
Tidak seperti generasi sebelumnya, Gen Alfa telah belajar berbagai topik seperti augmented reality (AI) dan bahasa pemrograman sejak sekolah dasar. Mereka adalah generasi yang paling terintegrasi secara teknologi.Karena telah terbiasa dengan berbagai perangkat pintar, mereka akan belajar dengan lebih cepat dan dapat menerapkannya dalam dunia kerja. Mereka bahkan dapat dengan nyaman menggunakan metaverse untuk pelatihan. Misalnya, seorang insinyur mekanik bisa melakukan simulasi penyelesaian masalah melalui metaverse.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.