Kasus penipuan yang dilakukan pengembang rumah bodong telah banyak terjadi di Indonesia. (Sumber gambar: Unsplash/Tierra Mallorca)

Awas Bodong, Begini Cara Memilih Developer Rumah yang Tepat

06 November 2022   |   12:22 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Like
Memiliki rumah yang nyaman memang menjadi impian semua orang, terlebih saat ini sudah banyak pengembang yang menawarkan rumah dengan berbagai variasi. Namun, kita juga harus hati-hati Genhype, sebab ada saja oknum yang memanfaatkan situasi tersebut untuk menipu kalian.

Kasus penipuan yang dilakukan pengembang rumah bodong telah banyak terjadi, beberapa di antaranya adalah penyelesaian bangunan yang molor, hingga uang muka rumah yang dibawa kabur. Hal ini tentu membuat kalian yang ingin membeli rumah jadi was-was.

Nah, biar enggak salah mengambil langkah dalam memilih developer rumah yang ingin dibeli, yuk simak tip yang bisa digunakan saat membeli hunian impian kalian sebagaimana dirangkum Hypeabis.id dari berbagai sumber dalam ulasan berikut.

Baca jugaMinat Ambil KPR? Ini 5 Hal Penting yang Perlu Genhype Pertimbangkan


1. Cari Tahu Reputasi Pengembang

Langkah awal yang harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli rumah adalah mencari tahu reputasi pengembang atau developer. Saat mengetahuinya maka kalian bisa menilai dan mempertimbangkan apakah developer tersebut memiliki tanggung jawab yang baik terhadap klien atau tidak.

Cara paling mudah untuk mengetahuinya dalah dengan melihat dengan detail lewat website atau laman media sosial mereka. Di sini Genhype bisa mengecek terkait portofolio proyek-proyek apa saja yang telah dikerjakan. Selain itu, kalian juga bisa berseluncur di internet atau berkonsultasi pada Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). 


2. Lakukan Survey ke Lokasi

Setelah merasa yakin terhadap pengembang yang dipilih, Genhype juga bisa langsung melakukan survey ke lokasi pembangunan proyek. Bahkan sebelum membuat janji dengan pihak pengembang atau merketing perumahan. Sehingga kalian bisa mengetahui kondisi perumahan tersebut apa adanya.
 

Ilsutrasi sumber gambar (Unsplash/Blake Wheeler)

Ilsutrasi sumber gambar (Unsplash/Blake Wheeler)


Bisa jadi apa yang terlihat di brosur atau di laman website pengembang berbeda dengan kondisi aslinya. Saat survey, kalian juga akan melihat langsung akses menuju lokasi apakah memiliki fasilitas pendukung lain, seperti halte bus, stasiun, sekolah, hingga rumah sakit terdekat.


3. Lihat Riwayat Proyek & Keuangan Pengembang

Melihat riwayat-riwayat proyek yang dikerjakan pengembang juga bisa dijadikan tolok ukur apakah mereka memiliki reputasi yang baik atau tidak. Salah satu hal yang bisa dijadikan pegangan adalah opini publik mengenai pengembang tersebut.

Genhype juga bisa mengecek riwayat proyek mereka. Biasanya pengembang dengan keuangan yang stabil akan cenderung menyelesaikan proyek mereka tepat waktu. Hal ini juga ditandai dengan beberapa unit properti yang sudah terjual, dan kesuksesan di proyek-proyek sebelumnya.
 

4. Cek Status Lahan Bangunan

Untuk mengetahui keabsahan dan menghindari masalah di kemudian hari kalian juga wajib menanyakan status lahan bangunan. Apakah memiliki Surat Hak Milik (SHM) dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Jika belum, sebaiknya urungkan terlebih dulu membeli rumah di tempat tersebut.
 

Ilustrasi sumber gambar (Unsplash/Chris Gray)

Ilustrasi sumber gambar (Unsplash/Chris Gray)

 
Hal tersebut penting dilakukan, sebab saat developer mendirikan bangunan gedung di Indonesia, sesuai Undang-Undang wajib hukumnya untuk memiliki surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2000 tentang Bangunan Gedung.


5. Hindari Bayar DP Sebelum KPR Disetujui Bank

Membeli rumah memang membutuhkan uang yang tidak sedikit. Bagi yang memiliki banyak uang mungkin bisa membayarnya secara tunai, tapi bagi yang tidak bisanya kan meminjam pada bank. Tapi ingat, jangan membayar down payment (DP) terlebih dulu sebelum Kredit Pemilikan Rumah (KPR) disetujui oleh pihak bank. 

Sebab, tidak ada jaminan apakah bank yang juga bekerja sama dengan developer akan menyetujui KPR yang diinginkan. Maka saat Genhype sudah membayar DP dan status kredit KPR tapi ditolak oleh bank, tipis harapan uang tersebut akan kembali, atau akan dapat potongan sekian persen saat dikembalikan.

Baca jugaLagi Cari Rumah? Kawasan Banten, Jabar dan Jatim Bisa Jadi Pilihan

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Pesona Karya Seni Kontemporer & Surealis di Art Moments Jakarta 2022

BERIKUTNYA

Suguhan Seni & Inovasi Teknologi dalam Pameran Rekam Masa

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: