Minat Ambil KPR? Ini 5 Hal Penting yang Perlu Genhype Pertimbangkan
22 September 2022 |
09:35 WIB
Rumah menjadi kebutuhan pokok yang ingin dimiliki setiap orang. Tidak sedikit pasangan muda atau mereka yang baru menikah memutuskan menggunakan skema cicilan dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk mendapatkannya. Biasanya cicilan tersebut berlaku dalam jangka panjang, mulai dari 5 tahun sampai 25 tahun.
Skema ini memang membantu mereka untuk mendapatkan rumah dalam waktu singkat. Namun untuk mengambil KPR perlu cermat, perhitungan matang, dan tidak boleh asal. Ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan.
Baca juga: Sebelum Beli Rumah, Perhatikan Dahulu 4 Komponen Penting Ini
Berikut ini sejumlah hal yang perlu kamu perhatikan sebelum memutuskan mengambil KPR.
Suku bunga KPR sangat ditentukan dengan pergerakan suku bunga acuan. Saat ini, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) terpantau naik 25 basis poin menjadi 3,75 persen.
Kenaikan bunga acuan ke bunga KPR biasanya membutuhkan waktu sekitar 2-3 bulan. Lantas, apakah ini waktu yang tepat untuk mengambil KPR?
Perencana Keuangan dari OneShildt Budi Raharjo menerangkan apabila terjadi inflasi, biasanya harga KPR akan terkerek karena bahan bangunan yang naik.
Bagi yang dananya sudah siap, ini waktu yang tepat untuk mengambil KPR. “Suku bunga masih mengikuti suku bunga pemulihan, stimulus suku bunga rendah, murah, peluangnya masih bagus mengambil properti sebelum suku bunga dinaikkan," ujarnya.
Namun perlu diperhatikan pula jangka waktu promo suku bunga KPR itu. Kata Budi biasanya promo bunga tersebut mengikat 2-5 tahun. Penting untuk memilih sesuai kemampuan.
Hal terpenting ketika mengambil KPR yakni dana yang siap. Kata Budi jangan terlalu memaksakan membeli rumah jika dana tidak siap.
Saat membeli properti entah itu tunai atau kredit, pasti ada biaya selain down payment (DP) dan cicilan pembelian rumah, mulai dari biaya pengurusan surat hingga notaris. Belum lagi biaya perawatan, listrik, air, pajak, dan lingkungan yang patut masuk perhitungan pengeluaran rutin.
"Jangan begitu membayar semua persyaratan ternyata duitnya habis, tetap sediakan likuiditas, antisipasi pengeluaran mendadak," tegasnya.
Selain itu, pastikan kebutuhan lainnya juga terpenuhi. Seperti cicilan lain yang masih ditanggung, transportasi, tabungan setidaknya 15 persen dari pemasukan, hingga dana darurat.
Oleh karena itu penting memperhatikan pondasi keuangan yang kuat sebelum memutuskan untuk membeli rumah, terlebih ketika kuangan masih dalam tahap pemulikan akibat terdampak pandemi Covid-19.
Financial Planner Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho, mengatakan urusan membeli rumah atau properti terbilang unik. Walaupun bunga belum naik, masalah utama adalah kesiapan dana.
Andy menilai tidak ada waktu yang tepat untuk membeli rumah. Semuanya berdasarkan kesiapan dan pondasi keuangan yang kuat. Pasalnya, banyak biaya yang perlu dikeluarkan di muka walaupun membeli rumah dengan menyicil.
Skema ini memang membantu mereka untuk mendapatkan rumah dalam waktu singkat. Namun untuk mengambil KPR perlu cermat, perhitungan matang, dan tidak boleh asal. Ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan.
Baca juga: Sebelum Beli Rumah, Perhatikan Dahulu 4 Komponen Penting Ini
Berikut ini sejumlah hal yang perlu kamu perhatikan sebelum memutuskan mengambil KPR.
1. Pantau suku bunga
Suku bunga KPR sangat ditentukan dengan pergerakan suku bunga acuan. Saat ini, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) terpantau naik 25 basis poin menjadi 3,75 persen.Kenaikan bunga acuan ke bunga KPR biasanya membutuhkan waktu sekitar 2-3 bulan. Lantas, apakah ini waktu yang tepat untuk mengambil KPR?
Perencana Keuangan dari OneShildt Budi Raharjo menerangkan apabila terjadi inflasi, biasanya harga KPR akan terkerek karena bahan bangunan yang naik.
Bagi yang dananya sudah siap, ini waktu yang tepat untuk mengambil KPR. “Suku bunga masih mengikuti suku bunga pemulihan, stimulus suku bunga rendah, murah, peluangnya masih bagus mengambil properti sebelum suku bunga dinaikkan," ujarnya.
Namun perlu diperhatikan pula jangka waktu promo suku bunga KPR itu. Kata Budi biasanya promo bunga tersebut mengikat 2-5 tahun. Penting untuk memilih sesuai kemampuan.
2. Lihat kesiapan dana
Hal terpenting ketika mengambil KPR yakni dana yang siap. Kata Budi jangan terlalu memaksakan membeli rumah jika dana tidak siap. Saat membeli properti entah itu tunai atau kredit, pasti ada biaya selain down payment (DP) dan cicilan pembelian rumah, mulai dari biaya pengurusan surat hingga notaris. Belum lagi biaya perawatan, listrik, air, pajak, dan lingkungan yang patut masuk perhitungan pengeluaran rutin.
"Jangan begitu membayar semua persyaratan ternyata duitnya habis, tetap sediakan likuiditas, antisipasi pengeluaran mendadak," tegasnya.
Selain itu, pastikan kebutuhan lainnya juga terpenuhi. Seperti cicilan lain yang masih ditanggung, transportasi, tabungan setidaknya 15 persen dari pemasukan, hingga dana darurat.
Oleh karena itu penting memperhatikan pondasi keuangan yang kuat sebelum memutuskan untuk membeli rumah, terlebih ketika kuangan masih dalam tahap pemulikan akibat terdampak pandemi Covid-19.
Financial Planner Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho, mengatakan urusan membeli rumah atau properti terbilang unik. Walaupun bunga belum naik, masalah utama adalah kesiapan dana.
Andy menilai tidak ada waktu yang tepat untuk membeli rumah. Semuanya berdasarkan kesiapan dan pondasi keuangan yang kuat. Pasalnya, banyak biaya yang perlu dikeluarkan di muka walaupun membeli rumah dengan menyicil.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.