Hypereport: Fenomena Vtuber & Tantangannya, Benarkah Raup Penghasilan Fantastis?
06 November 2022 |
15:41 WIB
2
Likes
Like
Likes
Fenomena Vtuber belakangan ini kian populer di publik. Vtuber atau Virtual YouTuber dari sisi konten sebenarnya mirip dengan Youtuber. Tapi, alih-alih menggunakan penampilan asli, para Vtuber menggunakan persona karakter animasi atau avatar digital.
Para konten kreator Vtuber biasanya menggunakan karakter 2D atau 3D yang didominasi style anime. Karakter tersebut mewakili persona ara konten kreator yang bertindak sebagai YouTuber atau live streamer. Tak heran bila banyak karakter-karakter fiksi yang merepresentasikan sosok Vtuber.
Tren Vtuber sebenarnya bukan barang baru di Indonesia. Tapi belakangan fenomena ini kembali menjadi perbincangan hangat karena para konten kreatornya mampu meraup penghasilan yang fantastis. Tapi, apakah benar demikian?
Rena Anggraeni, Vtuber di bawah naungan agensi Maha5 mengatakan tidak semua Vtuber memiliki penghasilan yang fantastis. Terlebih, skema bagi hasil antara agensi pun berbeda. Karena itulah, dia mengatakan pendapatan setiap individu Vtuber berbeda-beda.
Baca juga: VTuber Moona Hoshinova Siapkan Pesta Spesial 1 Juta Subscriber
Dia mengungkap mengapa menekuni karier sebagai Vtuber karena merasa tertantang dan suka dengan bidang voice acting. Menjadi Vtuber baginya seolah seperti memberikan suara dan nyawa pada karakter yang telah dibuat, sehingga bakal menyenangkan.
Saat ditanya mengenai pemasukannya, Rena sendiri enggan mengungkap berapa penghasilan yang didapat. Tapi, channel YouTube dengan 37.500 subscriber ini saat dicek melalui laman Social Blade, estimasi pendapatannya berkisar antara U$18-288 per tahun. Belum lagi pendapatan di luar adsense.
Rena juga menyarankan anak-anak muda yang ingin menjadi Vtuber dan mengira bakal membuat mereka jadi auto kaya, lebih baik memikirkannya lagi. Pasalnya, persaingan konten dengan bejibunnya Vtuber juga akan jadi masalah yang krusial.
Untuk menyiasati hal itu, Rena menggunakan karakter animasi half witch (anak antara penyihir dan manusia) yang memiliki misi menyatukan kembali perpecahan antara dunia sihir da manusia. Dia juga melakukan live streaming, Vtuber Collabs, Song Cover, dan masih banyak lagi.
Baca juga artikel terkait laporan khusus ini:
1. Fenomena Vtuber, Adu Persona Karakter Animasi Lewat Konten Youtube (1)
2. VTuber, Mengaburkan Batas Imajinasi & Realita? (2)
Tak hanya itu, perangkat PC yang memadahi juga harus disiapkan. Pasalnya saat ini banyak aplikasi yang dipakai untuk menjalankan live 2D dan aplikasi streaming-nya cukup berat. Perangkat microphone yang baik untuk mengkap suara juga wajib.
"Perpaduan bakat dan kreativitas sangat penting, tentu saja skill dalam membawa livestream untuk ngobrol dengan viewers juga wajib dikuasai. Karena merekalah yang akan selalu ada untukmu dan akan jadi salah satu pendukung karirmu," papar Rena dalam pesan tertulis.
Adapun, Citra Ayundari, manager konten Rena dari Maha5 mengatakan, dalam proses memilih talenta, kandidat biasanya diminta membuat konten terlebih dulu. Setelah dinyatakan lulus mereka akan mengikuti sesi interview. Sesudah lolos di tahap akhir inilah kandidat akan dibantu proses developing konten.
"Untuk karakternya, dibuat sesuai preferensi dari talent dan nantinya agensi akan membantu dalam proses development. Biasanya kami pun menyesuaikan karakter tersebut dengan pembawaan talent yang berada di baliknya," papar Citra.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Para konten kreator Vtuber biasanya menggunakan karakter 2D atau 3D yang didominasi style anime. Karakter tersebut mewakili persona ara konten kreator yang bertindak sebagai YouTuber atau live streamer. Tak heran bila banyak karakter-karakter fiksi yang merepresentasikan sosok Vtuber.
Tren Vtuber sebenarnya bukan barang baru di Indonesia. Tapi belakangan fenomena ini kembali menjadi perbincangan hangat karena para konten kreatornya mampu meraup penghasilan yang fantastis. Tapi, apakah benar demikian?
Rena Anggraeni, Vtuber di bawah naungan agensi Maha5 mengatakan tidak semua Vtuber memiliki penghasilan yang fantastis. Terlebih, skema bagi hasil antara agensi pun berbeda. Karena itulah, dia mengatakan pendapatan setiap individu Vtuber berbeda-beda.
Baca juga: VTuber Moona Hoshinova Siapkan Pesta Spesial 1 Juta Subscriber
Dia mengungkap mengapa menekuni karier sebagai Vtuber karena merasa tertantang dan suka dengan bidang voice acting. Menjadi Vtuber baginya seolah seperti memberikan suara dan nyawa pada karakter yang telah dibuat, sehingga bakal menyenangkan.
Saat ditanya mengenai pemasukannya, Rena sendiri enggan mengungkap berapa penghasilan yang didapat. Tapi, channel YouTube dengan 37.500 subscriber ini saat dicek melalui laman Social Blade, estimasi pendapatannya berkisar antara U$18-288 per tahun. Belum lagi pendapatan di luar adsense.
Rena juga menyarankan anak-anak muda yang ingin menjadi Vtuber dan mengira bakal membuat mereka jadi auto kaya, lebih baik memikirkannya lagi. Pasalnya, persaingan konten dengan bejibunnya Vtuber juga akan jadi masalah yang krusial.
Untuk menyiasati hal itu, Rena menggunakan karakter animasi half witch (anak antara penyihir dan manusia) yang memiliki misi menyatukan kembali perpecahan antara dunia sihir da manusia. Dia juga melakukan live streaming, Vtuber Collabs, Song Cover, dan masih banyak lagi.
Baca juga artikel terkait laporan khusus ini:
1. Fenomena Vtuber, Adu Persona Karakter Animasi Lewat Konten Youtube (1)
2. VTuber, Mengaburkan Batas Imajinasi & Realita? (2)
Kreativitas & Perpaduan Bakat Jadi Kunci Sukses
Adapun, bagi anak-anak muda yang ingin terjun menjadi Vtuber Rena pun memberi beberapa tip yang harus dilakukan. Salah satunya adalah mengembangkan ide untuk konten agar tidak sama dengan Vtuber yang lain sehingga dapat memiliki ciri khas tersendiri.Tak hanya itu, perangkat PC yang memadahi juga harus disiapkan. Pasalnya saat ini banyak aplikasi yang dipakai untuk menjalankan live 2D dan aplikasi streaming-nya cukup berat. Perangkat microphone yang baik untuk mengkap suara juga wajib.
"Perpaduan bakat dan kreativitas sangat penting, tentu saja skill dalam membawa livestream untuk ngobrol dengan viewers juga wajib dikuasai. Karena merekalah yang akan selalu ada untukmu dan akan jadi salah satu pendukung karirmu," papar Rena dalam pesan tertulis.
Adapun, Citra Ayundari, manager konten Rena dari Maha5 mengatakan, dalam proses memilih talenta, kandidat biasanya diminta membuat konten terlebih dulu. Setelah dinyatakan lulus mereka akan mengikuti sesi interview. Sesudah lolos di tahap akhir inilah kandidat akan dibantu proses developing konten.
"Untuk karakternya, dibuat sesuai preferensi dari talent dan nantinya agensi akan membantu dalam proses development. Biasanya kami pun menyesuaikan karakter tersebut dengan pembawaan talent yang berada di baliknya," papar Citra.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.