Lulusan Teknik Sipil Ini Berhasil Olah Daun Kelor Jadi Produk Olahan Bernilai Tambah
01 November 2022 |
13:55 WIB
Genhype tentu sering mendengar pepatah yang mengatakan bahwa dunia tidak selebar daun kelor. Ya, kita mungkin memang sering mendengar nama daun kelor. Dalam beberapa kepercayaan, daun ini juga kerap dikaitkan dengan hal mistis, yaitu dapat mengusir setan. Namun, enggak semua orang pernah mengonsumsinya.
Padahal, daun bernama latin Moringa oleifera ini juga masuk dalam kategori pangan. Bahkan, daun kelor diklasifikasikan sebagai superfood. Hal ini tak lepas dari banyaknya kandungan nutrisi dan protein pada daun tersebut.
Baca juga: Cek 6 Khasiat Daun Eucalyptus, Cegah Pilek hingga Relaksasi
Daun yang dikenal juga dengan nama moringa ini bagi masyarakat Eropa sering disebut sebagai miracle tree, karena kaya manfaat dan dapat digunakan untuk membantu proses penyembuhan berbagai jenis penyakit, meningkatkan daya tahan tubuh. Bahkan, bisa digunakan untuk meningkatkan produksi air susu ibu (ASI) dan menjadi tambahan nutrisi bagi anak-anak.
Berbagai khasiat yang dimiliki oleh daun kelor ini menarik perhatian Felix Bram Samara, seorang lulusan sarjana teknik sipil. Dia mencoba menggali potensi daun kelor dengan mendirikan Rumah Kelor di daerah kelahirannya di Kabupaten Blora, Jawa tengah pada 2015.
“Daun kelor ini banyak tumbuh di Indonesia dan menjadi salah satu pangan nasional. Namun sayang belum banyak masyarakat yang mengenal apalagi mengonsumsinya padahal di luar negeri tanaman ini sudah diakui sebagai miracle tree yang kaya manfaat,” ujarnya dalam webinar Indofood Riset Nugraha (IRF) baru-baru ini.
Untuk proses pengolahannya, Felix menggunakan metode budidaya organik dan hanya menggunakan pupuk, serta pestisida organik dengan proses pengeringan yang suhunya tidak lebih dari 40 derajat celsius.
“Melalui proses pengolahan yang kami lakukan secara organik, maka nutrisi yang terkandung di dalam daun kelor akan tetap terjaga. Produk yang kami hasilkan juga sudah mendapat sertifikat organik, BPOM [Badan Pengawas Obat dan Makanan, Halal, dan HACCP [Hazard Analysis and Critical Control Points],” ujarnya.
Daun kelor yang dibudidayakan tersebut diolah menjadi berbagai produk yang praktis untuk dikonsumsi dan kemasan yang aman dan bisa dikirim ke berbagai wilayah, sehingga siapa pun bisa mengonsumsi dan merasakan secara langsung manfaat dari daun kelor.
Dia pun memberdayakan masyarakat sekitar dalam proses pengolahan dan pembudidayaannya. Saat ini produknya juga telah tersebar ke berbagai wilayah di Indonesia.
Berkat konsistensinya dalam menggali dan mengembangkan potensi pangan nasional ini, Felix berhasil menyabet penghargaan sebagai juara pertama dalam Indofood Local Pitc Competition (ILPC) 2018 dan masuk dalam top 20 Blibli Big Star Indonesia Season 4.
Baca juga: Menghidrasi Tubuh hingga Jaga Kesehatan Kulit, Intip 8 Khasiat Buah Semangka
Editor: Dika Irawan
Padahal, daun bernama latin Moringa oleifera ini juga masuk dalam kategori pangan. Bahkan, daun kelor diklasifikasikan sebagai superfood. Hal ini tak lepas dari banyaknya kandungan nutrisi dan protein pada daun tersebut.
Baca juga: Cek 6 Khasiat Daun Eucalyptus, Cegah Pilek hingga Relaksasi
Daun yang dikenal juga dengan nama moringa ini bagi masyarakat Eropa sering disebut sebagai miracle tree, karena kaya manfaat dan dapat digunakan untuk membantu proses penyembuhan berbagai jenis penyakit, meningkatkan daya tahan tubuh. Bahkan, bisa digunakan untuk meningkatkan produksi air susu ibu (ASI) dan menjadi tambahan nutrisi bagi anak-anak.
Berbagai khasiat yang dimiliki oleh daun kelor ini menarik perhatian Felix Bram Samara, seorang lulusan sarjana teknik sipil. Dia mencoba menggali potensi daun kelor dengan mendirikan Rumah Kelor di daerah kelahirannya di Kabupaten Blora, Jawa tengah pada 2015.
“Daun kelor ini banyak tumbuh di Indonesia dan menjadi salah satu pangan nasional. Namun sayang belum banyak masyarakat yang mengenal apalagi mengonsumsinya padahal di luar negeri tanaman ini sudah diakui sebagai miracle tree yang kaya manfaat,” ujarnya dalam webinar Indofood Riset Nugraha (IRF) baru-baru ini.
Untuk proses pengolahannya, Felix menggunakan metode budidaya organik dan hanya menggunakan pupuk, serta pestisida organik dengan proses pengeringan yang suhunya tidak lebih dari 40 derajat celsius.
“Melalui proses pengolahan yang kami lakukan secara organik, maka nutrisi yang terkandung di dalam daun kelor akan tetap terjaga. Produk yang kami hasilkan juga sudah mendapat sertifikat organik, BPOM [Badan Pengawas Obat dan Makanan, Halal, dan HACCP [Hazard Analysis and Critical Control Points],” ujarnya.
Daun kelor yang dibudidayakan tersebut diolah menjadi berbagai produk yang praktis untuk dikonsumsi dan kemasan yang aman dan bisa dikirim ke berbagai wilayah, sehingga siapa pun bisa mengonsumsi dan merasakan secara langsung manfaat dari daun kelor.
Produk
Adapun produk yang dihasilkan oleh Rumah Kelor antara lain teh seduh, tek celup, bubuk daun kelor serbaguna,kapsul, coklat, keripik, hingga sabun dan masker dengan range harga mulai dari Rp35.000 hingga Rp110.000.Dia pun memberdayakan masyarakat sekitar dalam proses pengolahan dan pembudidayaannya. Saat ini produknya juga telah tersebar ke berbagai wilayah di Indonesia.
Berkat konsistensinya dalam menggali dan mengembangkan potensi pangan nasional ini, Felix berhasil menyabet penghargaan sebagai juara pertama dalam Indofood Local Pitc Competition (ILPC) 2018 dan masuk dalam top 20 Blibli Big Star Indonesia Season 4.
Baca juga: Menghidrasi Tubuh hingga Jaga Kesehatan Kulit, Intip 8 Khasiat Buah Semangka
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.