Pameran Art Moments Jakarta 2021. (Sumber gambar: Art Moments Jakarta)

Art Moments Jakarta 2022 digadang Gairahkan Pasar Seni Rupa Indonesia

26 October 2022   |   18:26 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Geliat pasar seni rupa Indonesia terus disulut dengan sederet gelaran pameran seni di dalam negeri. Setelah dua tahun terpaksa diselenggarakan secara hibrida, tahun ini Art Moments Jakarta (AMJ) bakal hadir menyapa pencinta seni secara langsung dan dalam skala yang lebih besar.

Salah satu bursa seni terbesar di Indonesia itu bakal dihelat pada 4-6 November 2022 di Grand Ballroom, Sheraton Grand Jakarta Gandaria City dan Gandaria City Hall. Kembalinya AMJ ini akan menjadi ruang pertemuan bagi para pencinta seni, komunitas, galeri, seniman, dan kolektor.

Tahun ini, Art Moments Jakarta yang telah memasuki edisi kelima itu mengusung tema Wave of Continuance. Secara harfiah, tema itu punya arti melanjutkan untuk berkembang, untuk mengusung semangat terus berkarya serta tidak untuk kehilangan kepedulian terhadap diri sendiri dan keadaan sekitar.

Baca juga: Siap Digelar, Begini Cara Beli Tiket Art Moments Jakarta 2022

Akan menjadi gelaran yang pertama yang terbesar sejak 2019, AMJ 2022 bakal menampilkan ratusan karya seni dari 40 galeri seni lokal dan mancanegara. Adapun, galeri yang akan menampilkan koleksinya di AMJ 2022 diantaranya Andi's Gallery, Art Agenda, Art:1 New Museum, Gajah Gallery, Nadi Gallery, Artsociates, Moon's Art, Museum of Toys, dan Yuan Gallery.

Co-Founder dan Fair Director Art Moments Jakarta, Sendy Widjaja, mengatakan pihaknya optimistis bahwa gelaran AMJ 2022 akan menjadi momentum untuk semakin menggairahkan pasar seni rupa di Tanah Air.
 

Sebab, meski pandemi belum sepenuhnya selesai, menurutnya saat ini adalah waktu yang tepat bagi para kolektor untuk mengoleksi karya seni.

Jika pada gelaran AMJ tahun lalu yang digelar secara hibrida Sendy menargetkan transaksi sebesar Rp20 miliar, untuk tahun ini pihaknya optimis menargetkan nilai penjualan lebih tinggi hingga tiga digit.

"Soalnya itu kan zaman Covid-19 [pandemi], dan sekarang walaupun masih PPKM tapi kami melihat bahwa bujet untuk para kolektor, institusi maupun individu, sudah siap. Ini adalah waktu yang tepat untuk mengoleksi karya seni," ujarnya.

Sebagai informasi, pameran AMJ perdana yang digelar pada 2019 lalu selama tiga hari berturut-turut dilaporkan meraih total transaksi senilai US$6 juta atau sekitar Rp85,8 miliar, dengan menggaet 10.000 lebih pengunjung.

Di tengah pasar seni rupa yang mulai menggeliat tahun ini, dunia justru dibayangi dengan ancaman resesi global tak terkecuali di Indonesia. Meski begitu, Sendy mengatakan kondisi tersebut tidak akan memberikan pengaruh besar terhadap pasar seni rupa.

Dia mengambil contoh pada saat krisis keuangan yang dialami oleh Lehman Brothers di Amerika Serikat pada 2008. Pada saat itu, katanya, ada seorang kolektor yang membeli karya seni seharga US$ 2 juta. Lalu, tujuh tahun kemudian, tepatnya pada 2015, karya tersebut telah ditawar seharga US$16 juta.

"Jadi pada saat orang takut investasi, kita harus lawan arus itu," ungkapnya.
 

g

Pameran Art Moments Jakarta (Sumber gambar: Art Moments Jakarta/Instagram)


Menurutnya, tidak ada kata terlambat untuk memulai mengoleksi karya seni sebagai investasi. Sebab, tak sedikit orang yang berhasil secara ekonomi saat memutuskan untuk berinvestasi dengan seni.

Hampir senada, menurut President Director ISA Art and Design, Deborah C. Iskandar, meski sempat dihantam pagebluk, pasar seni di Indonesia masih sangat kuat. Hal itu lantaran masih tetap digelarnya pameran-pameran seni rupa di Tanah Air sekalipun secara daring atau hibrida.

"Walaupun ada Covid-19, pasar seni masih bisa bertahan," katanya.

Terlebih saat ini sejumlah pameran telah digelar secara luring, dan para kolektor ataupun pecinta seni bisa kembali melihat dan menikmati karya-karya seni yang dipamerkan. Sebagai pemilik galeri sekaligus kolektor, dia mengaku lebih antusias untuk melihat karya fisik secara langsung daripada digital.

"Karena kalau kita ingin belajar tentang seniman dan karya seninya, kita harus melihat secara langsung dari galeri ke galeri

Menurut Deborah, ajang AMJ 2022 bisa menjadi momentum bertemunya para kolektor dari berbagai negara di kawasan Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Sebab, katanya, pasar seni Asia Tenggara saat ini masih belum terlalu diperhitungkan jika dibandingkan dengan karya seni dari Barat.

"Jadi saya pikir inilah waktunya untuk melihat seni dari Asia Tenggara sebagai wilayah yang tepat untuk mengoleksi [seni]," imbuhnya.

Baca juga: Gaet 40 Galeri Lokal & Internasional, Art Moments Jakarta 2022 Hadir Lebih Besar

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Gaet BTS, Samsonite RED Hadirkan Koleksi Butter

BERIKUTNYA

Sejauh Mata Memandang Meluncurkan Koleksi Terbaru dari Kain Daur Ulang

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: