Konsumsi Obat Pereda Rasa Sakit sebelum Terima Vaksin, Bolehkah?
28 June 2021 |
21:13 WIB
Penerimaan vaksin saat ini masih berjalan, dan sebagian dari Genhype tentu sudah mendengar berbagai testimoni tentang rasanya divaksin dari orang-orang sekitar. Sebagian dari Genhype ada yang merasa tidak masalah ketika mendengar kisah efek samping dari vaksin yang beredar.
Namun, ada juga yang merasa khawatir bahkan ragu dan takut untuk melakukan vaksinasi karena efek samping yang terjadi di dalam tubuh.
Inilah yang bisa jadi memicu sebagian orang untuk mengonsumsi obat pereda rasa sakit sebelum melakukan suntik vaksin, karena dinilai bisa meredakan rasa sakit atau inflamasi setelah vaksinasi. Akan tetapi, konsumsi obat ini sebenarnya enggak disarankan oleh para ahli kesehatan lho!
Mereka beralasan bahwa konsumsi obat pereda rasa sakit bisa mengurangi efikasi dari vaksin atau menurunkan respons imun terhadap vaksin yang masuk ke tubuh. Selain itu, konsumsi obat ini sebelum mengambil vaksin juga dianggap percuma karena setiap orang memiliki efek samping yang berbeda-beda ketika melakukan vaksinasi.
Alasan ini enggak hanya berlaku untu obat pereda rasa sakit, tapi juga obat alergi seperti antihistamin. Akan tetapi, konsumsi obat pereda rasa sakit bisa jadi membantu ketika Genhype mengalami efek samping intensitas sedang hingga berat yang bisa menganggu keseharian setelah vaksinasi.
Meski bukti dari penelitian ini masih minim, tapi beberapa studi terkait yang meneliti efek obat pereda rasa sakit terhadap efektivitas vaksin menunjukkan bahwa beberapa jenis obat pereda rasa sakit bisa mengganggu sistem kerja imun tubuh ketika vaksin sudah bekerja di dalamnya.
Studi lainnya dalam Journal of Virology juga menunjukkan bahwa pengobatan anti-inflamasi bisa menganggu produksi antibodi dalam tubuh dan respon imun terhadap vaksin.
Karena itulah, para ahli kesehatan menyarankan agar konsumsi obat pereda rasa sakit sebelum vaksin tidak bisa menjamin tubuh tidak akan mendapatkan efek samping dari vaksinasi. Bahkan konsumsi ini tidak disarankan kecuali ada saran dari dokter yang memperbolehkan konsumsi obat ini sebelum melaksanakan program vaksinasi.
Kalau Genhype khawatir dengan efek samping dari vaksin yang diterima, pastikan sebelum menerima vaksin Genhype harus mempersiapkan berbagai hal mulai dari tidur yang cukup, makan secara rutin, dan sebisa mungkin beristirahat yang cukup.
Editor: Dika Irawan
Namun, ada juga yang merasa khawatir bahkan ragu dan takut untuk melakukan vaksinasi karena efek samping yang terjadi di dalam tubuh.
Inilah yang bisa jadi memicu sebagian orang untuk mengonsumsi obat pereda rasa sakit sebelum melakukan suntik vaksin, karena dinilai bisa meredakan rasa sakit atau inflamasi setelah vaksinasi. Akan tetapi, konsumsi obat ini sebenarnya enggak disarankan oleh para ahli kesehatan lho!
Ilustrasi obat pereda rasa sakit. (Dok. Brett Jordan dari Unsplash)
Alasan ini enggak hanya berlaku untu obat pereda rasa sakit, tapi juga obat alergi seperti antihistamin. Akan tetapi, konsumsi obat pereda rasa sakit bisa jadi membantu ketika Genhype mengalami efek samping intensitas sedang hingga berat yang bisa menganggu keseharian setelah vaksinasi.
Meski bukti dari penelitian ini masih minim, tapi beberapa studi terkait yang meneliti efek obat pereda rasa sakit terhadap efektivitas vaksin menunjukkan bahwa beberapa jenis obat pereda rasa sakit bisa mengganggu sistem kerja imun tubuh ketika vaksin sudah bekerja di dalamnya.
Studi lainnya dalam Journal of Virology juga menunjukkan bahwa pengobatan anti-inflamasi bisa menganggu produksi antibodi dalam tubuh dan respon imun terhadap vaksin.
Karena itulah, para ahli kesehatan menyarankan agar konsumsi obat pereda rasa sakit sebelum vaksin tidak bisa menjamin tubuh tidak akan mendapatkan efek samping dari vaksinasi. Bahkan konsumsi ini tidak disarankan kecuali ada saran dari dokter yang memperbolehkan konsumsi obat ini sebelum melaksanakan program vaksinasi.
Kalau Genhype khawatir dengan efek samping dari vaksin yang diterima, pastikan sebelum menerima vaksin Genhype harus mempersiapkan berbagai hal mulai dari tidur yang cukup, makan secara rutin, dan sebisa mungkin beristirahat yang cukup.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.