Gangguan Saraf Langka Ini Masuk Daftar Efek Samping AstraZeneca
25 October 2021 |
22:12 WIB
1
Like
Like
Like
Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan Inggris (MHRA) Inggris menambahkan sindrom Guillain-Barré sebagai kemungkinan efek samping dari vaksin AstraZeneca. Adapun gangguan saraf langka yang dapat dipicu oleh infeksi virus ini dapat mempengaruhi kaki, tangan, dan anggota badan.
Sindrom Guillain-Barré terjadi ketika sistem kekebalan salah tembak dan mulai menyerang sel-sel saraf tubuh sendiri. Menurut NHS gejala sindrom ini berupa mati rasa, kesemutan, lemah otot, dan masalah dengan keseimbangan dan koordinasi.
Gejala ini cenderung dimulai di tangan dan kaki sebelum menyebar ke bagian lain. Kondisi tersebut akan menjadi lebih buruk selama beberapa hari pertama, sebelum mulai membaik.
Kebanyakan orang yang menderita sindrom Guillain-Barré sembuh total, tetapi sekitar satu dari lima di antaranya mengalami masalah jangka panjang dan satu dari 20 orang bisa meninggal.
Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) pada bulan lalu menyebut ada 833 kasus sindrom Guillain-Barré di seluruh dunia dari 592 juta dosis vaksin AstraZeneca yang dikeluarkan.
“Manfaat vaksin masih jauh lebih besar daripada risikonya,” tegas regulator obat Eropa itu seperti dilansir dari Daily Mail, Senin (25/10/2021).
(Baca juga: Yuk Konsumsi 5 Makanan Ini untuk Redakan Efek Samping Vaksin Covid-19!)
EMA sebelumnya juga mengatakan bahwa Guillain-Barré adalah efek samping dari vaksin buatan Oxford itu.
Sementara itu, hingga September 2021, ada 393 kasus di Inggris setelah vaksinasi nasional. Tidak jelas berapa banyak dari ini menyebabkan komplikasi jangka panjang, tetapi tiga warga Inggris dinyataan telah meninggal.
MHRA menambahkan ada 44 kasus yang dicurigai setelah pemberian suntikan Pfizer, dan satu kematian. Ada juga tiga kasus setelah inokulasi dengan suntikan vaksin Moderna.
Profesor Ian Douglas, seorang ahli farmakoepidemiologi di London School of Hygiene and Tropical Medicine, mengatakan manfaat vaksin masih jauh lebih besar daripada risikonya.
"Tapi itu berfungsi sebagai petunjuk yang bermanfaat bagi siapa saja yang mengalami tanda-tanda awal sindrom Guillain-Barre tak lama setelah menerima vaksin Covid untuk mencari bantuan medis," tuturnya.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS juga memperingatkan pada bulan Juli tentang 'peningkatan risiko' pengembangan sindrom Guillain-Barré dengan dosis Johnson & Johnson.
Editor: Avicenna
Sindrom Guillain-Barré terjadi ketika sistem kekebalan salah tembak dan mulai menyerang sel-sel saraf tubuh sendiri. Menurut NHS gejala sindrom ini berupa mati rasa, kesemutan, lemah otot, dan masalah dengan keseimbangan dan koordinasi.
Gejala ini cenderung dimulai di tangan dan kaki sebelum menyebar ke bagian lain. Kondisi tersebut akan menjadi lebih buruk selama beberapa hari pertama, sebelum mulai membaik.
Kebanyakan orang yang menderita sindrom Guillain-Barré sembuh total, tetapi sekitar satu dari lima di antaranya mengalami masalah jangka panjang dan satu dari 20 orang bisa meninggal.
Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) pada bulan lalu menyebut ada 833 kasus sindrom Guillain-Barré di seluruh dunia dari 592 juta dosis vaksin AstraZeneca yang dikeluarkan.
“Manfaat vaksin masih jauh lebih besar daripada risikonya,” tegas regulator obat Eropa itu seperti dilansir dari Daily Mail, Senin (25/10/2021).
(Baca juga: Yuk Konsumsi 5 Makanan Ini untuk Redakan Efek Samping Vaksin Covid-19!)
EMA sebelumnya juga mengatakan bahwa Guillain-Barré adalah efek samping dari vaksin buatan Oxford itu.
Sementara itu, hingga September 2021, ada 393 kasus di Inggris setelah vaksinasi nasional. Tidak jelas berapa banyak dari ini menyebabkan komplikasi jangka panjang, tetapi tiga warga Inggris dinyataan telah meninggal.
MHRA menambahkan ada 44 kasus yang dicurigai setelah pemberian suntikan Pfizer, dan satu kematian. Ada juga tiga kasus setelah inokulasi dengan suntikan vaksin Moderna.
Profesor Ian Douglas, seorang ahli farmakoepidemiologi di London School of Hygiene and Tropical Medicine, mengatakan manfaat vaksin masih jauh lebih besar daripada risikonya.
"Tapi itu berfungsi sebagai petunjuk yang bermanfaat bagi siapa saja yang mengalami tanda-tanda awal sindrom Guillain-Barre tak lama setelah menerima vaksin Covid untuk mencari bantuan medis," tuturnya.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS juga memperingatkan pada bulan Juli tentang 'peningkatan risiko' pengembangan sindrom Guillain-Barré dengan dosis Johnson & Johnson.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.