Ilustrasi produksi film (Sumber gambar: Pexels/cottonbro)

Mengenal Distribusi Dampak, Metode Mengenalkan Film untuk Memantik Perubahan

22 October 2022   |   08:38 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Film yang diproduksi sineas pastinya membutuhkan pasar lewat jalur distribusi komersil maupun non komersil. Namun, selain jalur tersebut ternyata juga ada metode lain untuk mempertemukan film langsung ke penonton yang bernama distribusi dampak atau impact distribution.

Metode distribusi ini memang bukan jalur yang umum dijalankan di Indonesia. Pasalnya, distribusi dampak memang dikhususkan untuk mendekatkan karya sineas langsung ke penonton dengan target yang tepat. Adapun, tujuannya agar penonton dapat membawa perubahan lebih luas setelah menonton film yang diputar.

Obe Wida, Manajer Program In-Docs, sebuah organisasi nirlaba di Jakarta Selatan mengatakan, film yang didistribusikan lewat metode dampak umumnya adalah film-film dokumenter. Genre film itu disebut memiliki potensi untuk mendorong perubahan sosial di masyarakat.

Baca juga: Begini Cara Penulis Naskah Adaptasi Karakter Ms. Marvel dari Komik ke Serial Live-Action

"Pembeda dokumenter dengan film lain karena ada asumsi yang bisa dimanfaatkan, bahwa apa yang terjadi dalam film itu nyata dan bisa terjadi juga di [kehidupan] penonton," papar Obe dalam diskusi bertajuk Oper Bola Pemandu Sorak di Kineforum Jakarta, Jumat (21/10).

Menurut Obe, jalur distribusi itu biasanya juga dilakukan untuk memberi edukasi pada penonton.  Beberapa caranya adalah dengan membahas peristiwa yang diangkat, baik dari dialog hingga tema dalam film. Ruang pemutarannya pun  tidak hanya terbatas di bioskop, tapi juga bisa di tempat lain.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by kineforum (@kineforum)



Obe, bersama Hasta Trida Staf Program In-Docs memang memiliki program distribusi dampak bernama Vitamin. Sebuah platform yang menyajikan klip-klip film dokumenter ringkas untuk guru dan murid. Dengan modul pembelajaran yang telah mereka susun, program itu juga bisa menjadi sarana edukasi alternatif di sekolah.

Menurut Hasta, lewat program yang dijalankan secara gratis itu hasilnya pun cukup memuaskan. Pasalnya, mereka juga berkolaborasi dengan tenaga pengajar di setiap sekolah terkait film yang akan diputar. Tema film yang diputar beragam, dari hak asasi manusia (HAM), kesehatan, lingkungan, hingga literasi. 

"Hasilnya sih lebih dari yang kami bayangkan. Melalui film dokumenter yang ditayangkan, mereka [pelajar] jadi lebih sadar terhadap lingkungannya,"papar Hasta. 
 

Fokus dengan Isu-isu Sosial

Sementara itu, Suryani Liauw, Impact Producer film Pesantren sekaligus juru program BesiBerani mengatakan, metode distribusi dampak merupakan jalur yang bisa dipilih filmmaker untuk mempertemukan karya mereka ke penonton yang tepat tanpa tujuan profit.  

Film-film yang didistribusikan menurut Suryani memang dibuat untuk menyorot isu-isu sosial. Sehingga, saat karya itu dibawa ke penonton, mereka diharap dapat membuat perubahan atau aksi langsung di sekelilingnya sesuai kapasitas masing-masing. 

"Jalur impact distribution itu enggak cuma jadi ajang diskusi saja, tapi mengajak penonton untuk berbuat konkrit, misalnya setelah menonton film dengan tema lingkungan ya mereka bisa melakukan gerakan sadar sampah, dan yang lain,"papar Suryani.
 

ilustrasi gambar Hypeabis.id/ Prasetyo Agung Ginanjar

ilustrasi gambar Hypeabis.id/ Prasetyo Agung Ginanjar


Jalur impact distribution juga akan memiliki dampak berbeda di tiap kelompok meski film yang diputarkan sama. Menurut Obe hal itu terjadi lantaran setiap penonton juga memiliki karakter yang berbeda-beda. Untuk itu diperlukan riset terlebih dulu mengenai latar belakang penonton yang akan diputarkan film agar hasillnya lebih maksimal.

Adapun, saat proses pembuatan film, produser juga akan mengkurasi film-film seperti apa yang akan dibuat dan bagaimana dampaknya terhadap masyarakat. Dari segi produksi film mereka biasanya mendapatkan dana dari organisasi swasta atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),  seperti Ford Foundation, God Pitch, dan yang lain.

Program Oper Bola merupakan agenda penayangan film yang diikuti diskusi bersama pembuat film serta para produser dampak. Terbuka untuk umum dan gratis, program ini berlangsung dari tanggal 20-23 Oktober 2022 di Bioskop Kineforum Jakarta.

Sebanyak lima film juga diputar dalam acara ini, yakni film Semesta, Sejauh Ku Melangkah, Lagu untuk Anakku, Bara, dan Hidup dengan Bencana. Tak hanya itu, khusus sesi film Lagu untu Anakku juga akan ada aksi dari paduan suara dari Dialita.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Kisah Pahit Manis Kehidupan Grup Band Daun Jatuh dalam Mini Album 'Seroja'

BERIKUTNYA

5 Manfaat Lemon Sebagai Bahan Pembersih yang Ampuh

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: