Begini Cara Penulis Naskah Adaptasi Karakter Ms. Marvel dari Komik ke Serial Live-Action
15 October 2022 |
16:41 WIB
Mengadaptasi sebuah karya orisinal ke dalam format lain bisa jadi tantangan tersendiri. Dalam pengerjaan serial live-action Ms. Marvel contohnya, para penulis naskah menggunakan Intellectual Property (IP) dari format komik untuk dikembangkan menjadi cerita dalam serial.
Aisha Bhoorin, salah satu penulis naskah Ms. Marvel, mengatakan bahwa dalam membuat naskah untuk serial ini dia tetap menghormati, melindungi, dan melestarikan etos komik tentang Ms. Marvel. Tokoh ini, menurutnya, adalah seorang pahlawan super dengan kekuatannya.
Kekuatan yang dimiliki sebenarnya adalah metafora kata fisik untuk kekuatan supernya. Sebagai seorang wanita muda, Ms. Marvel melihat dirinya sendiri, menjadi dewasa dibantu dengan kekuatan spiritualnya.
Dia juga memiliki kekuatan feminin dan dalam hal keteraikatannya dengan hal itu, banyak yang berasal dari kegiatan yang sering dilakukan oleh banyak perempuan muda.
“Orang-orang mengalaminya ketika mereka sudah dewasa. Ini keluarga, teman-temannya, itu menyeimbangkan keduanya,” Bhoorin di sesi Madani IFF 2022 and The Walt Disney Company Ms. Marvel Storytelling Masterclass the World of Superhero Kamala Khan, Sabtu (15/10/2022).
Ketika membuat sebuah serial yang merupakan dunia fantasi, segala sesuatu bisa saling dihubungkan antara cerita dengan kenyataan. Karakter Ms. Marvel sama seperti karakter anak muda di New Jersey, dan karakter itu kemudian dikaitkan dengan seperti apa menjadi seorang anak muda yang tumbuh di tengah keluarga Muslim.
Baca juga: Banyak Kejutan, Cek Daftar Pengumuman Marvel di D23 Expo 2022
“Kami berbicara tentang adegan dan episode apa yang akan dan harus ditambahkan ketika dia pergi ke Masjid,” katanya. Dia menuturkan salah satu adegan yang dimasukan ketika pergi ke Masjid di dalam serial tersebut seperti harus kehilangan sepatu.
Dia menambahkan menjadi superhero dari Pakistan dan seorang Muslim memang dianggap tidak biasa oleh para penonton film Marvel. Jadi, melalui serial ini, dia ingin mengungkapkan dan menunjukkan bahwa sang pahlawan super sebenarnya sangat berhubungan dengan masyarakat banyak.
Terlepas dari aspek keyakinan, warna kulit, dan budaya, Ms. Marvel sebenarnya sangat relatable dengan kehidupan nyata.
Pada kesempatan yang sama, penulis naskah Ms. Marvel lainnya, Sabir Pirzada, mengatakan bahwa cara menangkap detail dalam kehidupan nyata tentang Masyarakat Muslim Pakistan-Amerika dan kemudian memasukkannya dalam serial Ms. Marvel adalah dengan berdiskusi atau berbagai pengalaman.
Setiap orang dalam tim berbagai pengalaman tentang beberapa hal seperti adat istiadat yang digunakan ketika dalam acara pernikahan, bagaiamana ketika pergi ke masjid, menggunakan riasan seperti apa, dan sebagainya.
“Jadi, kami harus berbagai pengalaman itu satu sama lain dan menemukan kesamaan, menemukan perbedaan di antara mereka, dan kemudian semacam mencapai konsensus bersama untuk mengatakan, ‘nah, ini paling masuk akan untuk dunia Kamala mengingat di mana dia berada,” katanya.
Dia menambahkan bahwa banyak orang dari budaya dan agama lain akhirnya menemukan lebih banyak kesamaan dengan Kamala, dan ini adala sesuatu yang tidak diantisipasi sampai film tersebut ditayangkan. Menurutnya, tanggapan itu merupakan sebuah kejutan yang menyenangkan.
Pirzada ingin menampilkan seotentik dan seakurat meungkin terkait dengan film ini. Menurutnya, untuk memastikan dan tidak ada detaili kecil yang terabaikan, banyak kru di dalam tim yang terlibat untuk melakukan pengawasan.
Cross-check bahkan dilakukan sampai tiga kali lipat untuk semua reaksi yang mungkin terjadi. Setiap keputusan, lanjutnya, adalah keputusan yang disengaja dengan yang terbaik dari sumber daya yang dimiliki.
Dilansir dari laman Marvel, tokoh Ms. Marvel dalam komiknya adalah seorang wanita Pakistan-Amerika yang tumbuh di kota Jersey bernama Kamala Khan. Tokoh ini memiliki idola super hero seperti Kapten Marvel.
Dia tidak pernah bermimpi akan memiliki kesempatan untuk bergabung dengan idolanya dalam melindungi masyarakat dari kekuatan jahat. Dengan kemampuan Inhuman untuk mengubah bentuk dan ukuran, Ms. Marvel berusaha sekuat tenaga membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Aisha Bhoorin, salah satu penulis naskah Ms. Marvel, mengatakan bahwa dalam membuat naskah untuk serial ini dia tetap menghormati, melindungi, dan melestarikan etos komik tentang Ms. Marvel. Tokoh ini, menurutnya, adalah seorang pahlawan super dengan kekuatannya.
Kekuatan yang dimiliki sebenarnya adalah metafora kata fisik untuk kekuatan supernya. Sebagai seorang wanita muda, Ms. Marvel melihat dirinya sendiri, menjadi dewasa dibantu dengan kekuatan spiritualnya.
Dia juga memiliki kekuatan feminin dan dalam hal keteraikatannya dengan hal itu, banyak yang berasal dari kegiatan yang sering dilakukan oleh banyak perempuan muda.
“Orang-orang mengalaminya ketika mereka sudah dewasa. Ini keluarga, teman-temannya, itu menyeimbangkan keduanya,” Bhoorin di sesi Madani IFF 2022 and The Walt Disney Company Ms. Marvel Storytelling Masterclass the World of Superhero Kamala Khan, Sabtu (15/10/2022).
Ketika membuat sebuah serial yang merupakan dunia fantasi, segala sesuatu bisa saling dihubungkan antara cerita dengan kenyataan. Karakter Ms. Marvel sama seperti karakter anak muda di New Jersey, dan karakter itu kemudian dikaitkan dengan seperti apa menjadi seorang anak muda yang tumbuh di tengah keluarga Muslim.
Baca juga: Banyak Kejutan, Cek Daftar Pengumuman Marvel di D23 Expo 2022
“Kami berbicara tentang adegan dan episode apa yang akan dan harus ditambahkan ketika dia pergi ke Masjid,” katanya. Dia menuturkan salah satu adegan yang dimasukan ketika pergi ke Masjid di dalam serial tersebut seperti harus kehilangan sepatu.
Dia menambahkan menjadi superhero dari Pakistan dan seorang Muslim memang dianggap tidak biasa oleh para penonton film Marvel. Jadi, melalui serial ini, dia ingin mengungkapkan dan menunjukkan bahwa sang pahlawan super sebenarnya sangat berhubungan dengan masyarakat banyak.
Terlepas dari aspek keyakinan, warna kulit, dan budaya, Ms. Marvel sebenarnya sangat relatable dengan kehidupan nyata.
Pada kesempatan yang sama, penulis naskah Ms. Marvel lainnya, Sabir Pirzada, mengatakan bahwa cara menangkap detail dalam kehidupan nyata tentang Masyarakat Muslim Pakistan-Amerika dan kemudian memasukkannya dalam serial Ms. Marvel adalah dengan berdiskusi atau berbagai pengalaman.
Setiap orang dalam tim berbagai pengalaman tentang beberapa hal seperti adat istiadat yang digunakan ketika dalam acara pernikahan, bagaiamana ketika pergi ke masjid, menggunakan riasan seperti apa, dan sebagainya.
“Jadi, kami harus berbagai pengalaman itu satu sama lain dan menemukan kesamaan, menemukan perbedaan di antara mereka, dan kemudian semacam mencapai konsensus bersama untuk mengatakan, ‘nah, ini paling masuk akan untuk dunia Kamala mengingat di mana dia berada,” katanya.
Dia menambahkan bahwa banyak orang dari budaya dan agama lain akhirnya menemukan lebih banyak kesamaan dengan Kamala, dan ini adala sesuatu yang tidak diantisipasi sampai film tersebut ditayangkan. Menurutnya, tanggapan itu merupakan sebuah kejutan yang menyenangkan.
Pirzada ingin menampilkan seotentik dan seakurat meungkin terkait dengan film ini. Menurutnya, untuk memastikan dan tidak ada detaili kecil yang terabaikan, banyak kru di dalam tim yang terlibat untuk melakukan pengawasan.
Cross-check bahkan dilakukan sampai tiga kali lipat untuk semua reaksi yang mungkin terjadi. Setiap keputusan, lanjutnya, adalah keputusan yang disengaja dengan yang terbaik dari sumber daya yang dimiliki.
Dilansir dari laman Marvel, tokoh Ms. Marvel dalam komiknya adalah seorang wanita Pakistan-Amerika yang tumbuh di kota Jersey bernama Kamala Khan. Tokoh ini memiliki idola super hero seperti Kapten Marvel.
Dia tidak pernah bermimpi akan memiliki kesempatan untuk bergabung dengan idolanya dalam melindungi masyarakat dari kekuatan jahat. Dengan kemampuan Inhuman untuk mengubah bentuk dan ukuran, Ms. Marvel berusaha sekuat tenaga membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.