Ringgo Agus Berbagi Pengalaman Skin to Skin dengan Bjorka saat Demam, Yuk Simak Ragam Manfaatnya!
19 October 2022 |
22:00 WIB
Bagi yang sudah menjadi orang tua, memeluk bayi dengan metode skin to skin tentu sudah tidak asing lagi. Metode yang mirip dilakukan kangguru kepada anaknya ini belakangan banyak diikuti karena memiliki sejumlah manfaat. Aktor kenamaan Ringgo Agus Rahman pun bercerita pernah melakukan skin to skin dengan putranya, Bjorka Dieter Morscheck.
Ringgo bercerita momen itu terjadi saat tiba-tiba Bjorka terkena demam setelah imunisasi. Saat itu ringgo bertelanjang dada dan memeluk sang anak yang sedang sakit. Momen tersebut benar-benar membuat Ringgo tersentuh.
Awalnya, Ringgo mengaku sempat ragu melakukan skin to skin. Sebab, memeluk bayi secara langsung tanpa kain adalah hal yang cukup asing. Namun, Ringgo akhirnya sampai pada satu momen dirinya harus melakukannya.
Dia bercerita pada suatu malam dirinya harus melakukan skin to skin dengan Bjorka. Sebab, saat itu istrinya, Sabai Morscheck sudah cukup kelelahan dan butuh beristirahat. Akhirnya, secara bergantian Ringgo menjaga Bjorka yang sedang demam.
Baca juga: Moms, Pijat Bayi Penting Lho Buat Bangun Bonding Attachment
Seusai melakukan skin to skin, Ringgo mengaku merasa ada ikatan emosional lebih yang dirasakannya dengan sang anak. Ikatan emosional bapak dan anak tersebut bahkan terus menguat hingga sekarang meski dengan cara yang tidak biasa.
Ringgo mengatakan kedekatan dirinya dengan sang anak bukan dipraktikan dalam bentuk kata. Bjorka sangat jarang mengatakan sayang kepada ayahnya. Akan tetapi, lewat tindakan sebenarnya hubungan anak dan bapak itu telah penuh cinta.
“Bjorka kalau sama ibunya manis, persis kayak digambaran buku-buku pelajaran sekolah. Akan tetapi, kalau sama gue, bilangnya ‘Baba enggak asyik’. Namun, gue merasa hubungan kayak begitu justru lebih dekat lagi karena kami bisa berantem-beranteman, seru-seruan, dan lainnya,” imbuhnya.
Kegiatan meletakkan si buah hati ke dada orang tua tanpa dihalangi pakaian ini punya banyak sekali manfaat. Teknik tersebut sangat mudah membangun ikatan batin antara anak dengan orang tua. Sebab, saat melakukan skin to skin, anak-anak akan merasa lebih nyaman dan merasakan cinta dari orang tuanya.
Skin to skin juga diketahui dapat membuat anak tidur lebih nyenyak. Sebab, dekapan dari orang tua bisa menurunkan hormon stres pada anak dan membuat mereka lebih tenang.
Selain itu, sebaiknya kebiasaan skin to skin sudah dilakukan oleh orang tua, terutama ibu, sejak si buah hati masih bayi. Ibu dapat membangun ikatan emosionalnya dengan anak saat skin to skin sambil menyusui. Jika dilakukan rutin, hormon prolaktin yang berperan dalam memproduksi ASI akan meningkat.
Jika produksi ASI lancar, anak pun jadi lebih mudah menyusui dan mendapatkan manfaat yang baik untuk tumbuh kembangnya. Masih dari riset Acta Paediatrica menyebutkan bahwa fungsi otak anak yang terbiasa melakukan metode skin to skin cenderung meningkat meski ia lahir secara prematur. Hal itu bahkan lebih baik jika dibandingkan dengan bayi prematur yang ditempatkan di inkubator.
Bagi yang ingin melakukan skin to skin dengan anak, sebenarnya caranya cukup mudah. Orang tua dan bayi hanya perlu melepaskan pakaiannya. Jika sedang berada di rumah sakit, biasanya akan disediakan baju khusus yang memiliki bagian longgar di dada.
Kemudian, peluklah bayi dan tempatkan di bagian dada. Kepala bayi bisa diletakkan di bawah leher dan tempatkan kaki di bawah dada. Tutuplah punggung bayi dengan selimut atau kain lainnya. Usahakan bayi dalam keadaan yang santai sehingga bisa tertidur dalam dekapan. Metode ini bisa dilakukan oleh ayah maupun ibu kepada anaknya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Fajar Sidik
Ringgo bercerita momen itu terjadi saat tiba-tiba Bjorka terkena demam setelah imunisasi. Saat itu ringgo bertelanjang dada dan memeluk sang anak yang sedang sakit. Momen tersebut benar-benar membuat Ringgo tersentuh.
“Ini pengalaman yang ‘oh, ya ampun’. Intim sekali,” ujar Ringgo di kawasan Hutan Kota Plataran, Jakarta Pusat.
Awalnya, Ringgo mengaku sempat ragu melakukan skin to skin. Sebab, memeluk bayi secara langsung tanpa kain adalah hal yang cukup asing. Namun, Ringgo akhirnya sampai pada satu momen dirinya harus melakukannya.
Dia bercerita pada suatu malam dirinya harus melakukan skin to skin dengan Bjorka. Sebab, saat itu istrinya, Sabai Morscheck sudah cukup kelelahan dan butuh beristirahat. Akhirnya, secara bergantian Ringgo menjaga Bjorka yang sedang demam.
Baca juga: Moms, Pijat Bayi Penting Lho Buat Bangun Bonding Attachment
Seusai melakukan skin to skin, Ringgo mengaku merasa ada ikatan emosional lebih yang dirasakannya dengan sang anak. Ikatan emosional bapak dan anak tersebut bahkan terus menguat hingga sekarang meski dengan cara yang tidak biasa.
Ringgo mengatakan kedekatan dirinya dengan sang anak bukan dipraktikan dalam bentuk kata. Bjorka sangat jarang mengatakan sayang kepada ayahnya. Akan tetapi, lewat tindakan sebenarnya hubungan anak dan bapak itu telah penuh cinta.
“Bjorka kalau sama ibunya manis, persis kayak digambaran buku-buku pelajaran sekolah. Akan tetapi, kalau sama gue, bilangnya ‘Baba enggak asyik’. Namun, gue merasa hubungan kayak begitu justru lebih dekat lagi karena kami bisa berantem-beranteman, seru-seruan, dan lainnya,” imbuhnya.
Manfaat Skin to Skin dengan Anak
Berdasarkan informasi yang dirangkum dari Riset Acta Paediatrica milik Foundation Acta Paediatrica, yang berbasis di Institut Karolinska, Swedia mengungkapkan, skin to skin bukan hanya dilakukan orang tua kepada bayi yang baru lahir. Namun, skin to skin juga bisa dilakukan orang tua kepada si buah hati yang mulai menjadi anak-anak.Kegiatan meletakkan si buah hati ke dada orang tua tanpa dihalangi pakaian ini punya banyak sekali manfaat. Teknik tersebut sangat mudah membangun ikatan batin antara anak dengan orang tua. Sebab, saat melakukan skin to skin, anak-anak akan merasa lebih nyaman dan merasakan cinta dari orang tuanya.
Skin to skin juga diketahui dapat membuat anak tidur lebih nyenyak. Sebab, dekapan dari orang tua bisa menurunkan hormon stres pada anak dan membuat mereka lebih tenang.
Selain itu, sebaiknya kebiasaan skin to skin sudah dilakukan oleh orang tua, terutama ibu, sejak si buah hati masih bayi. Ibu dapat membangun ikatan emosionalnya dengan anak saat skin to skin sambil menyusui. Jika dilakukan rutin, hormon prolaktin yang berperan dalam memproduksi ASI akan meningkat.
Jika produksi ASI lancar, anak pun jadi lebih mudah menyusui dan mendapatkan manfaat yang baik untuk tumbuh kembangnya. Masih dari riset Acta Paediatrica menyebutkan bahwa fungsi otak anak yang terbiasa melakukan metode skin to skin cenderung meningkat meski ia lahir secara prematur. Hal itu bahkan lebih baik jika dibandingkan dengan bayi prematur yang ditempatkan di inkubator.
Bagi yang ingin melakukan skin to skin dengan anak, sebenarnya caranya cukup mudah. Orang tua dan bayi hanya perlu melepaskan pakaiannya. Jika sedang berada di rumah sakit, biasanya akan disediakan baju khusus yang memiliki bagian longgar di dada.
Kemudian, peluklah bayi dan tempatkan di bagian dada. Kepala bayi bisa diletakkan di bawah leher dan tempatkan kaki di bawah dada. Tutuplah punggung bayi dengan selimut atau kain lainnya. Usahakan bayi dalam keadaan yang santai sehingga bisa tertidur dalam dekapan. Metode ini bisa dilakukan oleh ayah maupun ibu kepada anaknya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.