Fakta Unik di Balik Lukisan Fenomenal The Scream Karya Edvard Munch
19 October 2022 |
11:19 WIB
1
Like
Like
Like
The Scream adalah salah satu lukisan paling fenomenal di dunia yang hingga kini terus menyisakan misteri. Lukisan ekspresionis ini menggambarkan figur mirip tengkorak yang berteriak sambil menutup kupingnya di sebuah jembatan. Dengan tatapan mengerikan sosok itu terlihat sangat tersiksa.
Adapun, di latar belakangnya juga ada dua figur yang berjalan ke arah berlawanan. Mereka seolah tidak sadar terhadap teriakan yang merobek cakrawala dengan lanskap matahari terbenam itu. Kegalauan jiwa seolah menelan sosok tersebut, sendirian.
Lukisan The scream sendiri telah menjadi ikon budaya populer dunia. Lukisan ini dipakai dalam beberapa film, menjadi inspirasi lukisan pop Andy Warhol, hingga sosoknya sering diganti lewat karakter anime, salah satunya The Simpsons.
Dibuat pada 1893, lukisan karya seniman asal Norwegia bernama Edvard Munch ini memang mewakili kecemasan universal. Di mana sang seniman mengeksplorasi berbagai tema secara bersamaan, yakni kehidupan, cinta, ketakutan, hingga kematian.
Baca juga: Lukisan Perjuangan Kemerdekaan Begitu Hidup dalam Goresan Karya Pak Djon
Nah, bagi yang penasaran dengan fakta-fakta di balik lukisan The Scream, yuk simak beberapa petunjuk untuk dapat memahami tema dan pesan yang ingin disampaikan Edvard Munch dalam ulasan berikut.
Seperti halnya karya seni lain, dikutip dari Munchmuseet, Edvard Munch menghasilkan berbagai versi dari seketsa dan lukisan itu. Yakni ada empat macam versi The Scream, berupa dua lukisan tempera dan dua gambar sketsa yang tetap menjadi koleksi sang seniman.
Selain itu, Munch juga menciptakan motif litograf The Scream, di mana pola lengkung langit dibuat dengan sama menggugahnya seperti pada lukisan. Diperkirakan ada sekitar 30 litograf yang dibuat Edvard Munch, enam di antaranya kini disimpan di Munch Museum.
"The Scream hingga saat ini terus membuat publik bertanya, apakah lukisan menggambarkan tentang seseorang yang aktif berteriak, atau bereaksi terhadap teriakan? Sosok-sosok dalam lukisan apakah representasi simbolis pelukis atau orang yang nyata?," demikian dikutip dari laman Munchmuseet.
Tiga bulan setelah raib, lukisan rapuh itu ditemukan tanpa kerusakan di sebuah hotel di Asgardstrand, sekitar 40 mil selatan Oslo pada 7 Mei 1994. Salah satu pencurinya adalah Paal Enger, yang pernah dipenjara karena mencuri lukisan The Vampire, karya lain Munch pada 1988.
Pencurian kedua terjadi tahun 2004 pada siang hari di bulan Agustus. Dua pria bertopeng bergegas masuk ke dalam museum Edvard Munch di Oslo. Mereka lalu kabur membawa The Scream dan The Madonna. Dua tahun kemudian lukisan itu berhasil ditemukan dan dikembalikan ke museum.
Edvard Munch adalah salah satu sosok legenda pelukis aliran ekspresionisme dunia. Hampir sebagian besar karyanya selalu menggambarkan kesengsaraan atau penderitaan yang dipengaruhi oleh kondisi kesehatan mentalnya.
Baca juga: 5 Lukisan Paling Menyeramkan di Dunia, Salah Satunya Dibuat oleh Pembunuh Berantai
Selain The Scream, lukisan terkenal dari Edvard Munch adalah The Sick Child (1886), Vampire (1893–94), Ashes (1894), dan The Bridge. Kemudian ada juga Anxiety (1894), Death in the Sickroom (1893), dan The Madonna (1894).
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Adapun, di latar belakangnya juga ada dua figur yang berjalan ke arah berlawanan. Mereka seolah tidak sadar terhadap teriakan yang merobek cakrawala dengan lanskap matahari terbenam itu. Kegalauan jiwa seolah menelan sosok tersebut, sendirian.
Lukisan The scream sendiri telah menjadi ikon budaya populer dunia. Lukisan ini dipakai dalam beberapa film, menjadi inspirasi lukisan pop Andy Warhol, hingga sosoknya sering diganti lewat karakter anime, salah satunya The Simpsons.
Dibuat pada 1893, lukisan karya seniman asal Norwegia bernama Edvard Munch ini memang mewakili kecemasan universal. Di mana sang seniman mengeksplorasi berbagai tema secara bersamaan, yakni kehidupan, cinta, ketakutan, hingga kematian.
Baca juga: Lukisan Perjuangan Kemerdekaan Begitu Hidup dalam Goresan Karya Pak Djon
Nah, bagi yang penasaran dengan fakta-fakta di balik lukisan The Scream, yuk simak beberapa petunjuk untuk dapat memahami tema dan pesan yang ingin disampaikan Edvard Munch dalam ulasan berikut.
1. Ada beberapa versi lukisan
Lukisan The Scream dibuat oleh Edvard Munch pada saat berjalan-jalan bersama dua temannya di sore hari hingga suatu ketika dia melihat matahari terbenam yang memerah. Munch kemudian mengabadikan momen itu dalam kertas baik dalam bentuk puisi dan gambar.ilustrasi gambar sumber munchmuseet
Seperti halnya karya seni lain, dikutip dari Munchmuseet, Edvard Munch menghasilkan berbagai versi dari seketsa dan lukisan itu. Yakni ada empat macam versi The Scream, berupa dua lukisan tempera dan dua gambar sketsa yang tetap menjadi koleksi sang seniman.
Selain itu, Munch juga menciptakan motif litograf The Scream, di mana pola lengkung langit dibuat dengan sama menggugahnya seperti pada lukisan. Diperkirakan ada sekitar 30 litograf yang dibuat Edvard Munch, enam di antaranya kini disimpan di Munch Museum.
2. The Scream adalah teka-teki
Meskipun The Scream telah menjadi karya ikonik dunia. Tapi hingga saat ini lukisan itu masih menjadi teka-teki yang belum terpecahkan, baik lewat konten maupun bentuknya. Menurut Munch Museum, tidak ada interpretasi tunggal mengenai sosok yang berteriak di latar depan."The Scream hingga saat ini terus membuat publik bertanya, apakah lukisan menggambarkan tentang seseorang yang aktif berteriak, atau bereaksi terhadap teriakan? Sosok-sosok dalam lukisan apakah representasi simbolis pelukis atau orang yang nyata?," demikian dikutip dari laman Munchmuseet.
3. Sempat dicuri dua kali
Lukisan The Scream ternyata juga telah dicuri sebanyak dua kali. Pertama, pada 1994 bebarengan dengan pembukaan olimpiade musim dingin di Lillehammer, Norwegia. Pencurian itu berlangsung hanya dalam waktu singkat, di mana para pencuri berhasil menggondolnya dengan mudah dari Galeri Nasional di Oslo.Tiga bulan setelah raib, lukisan rapuh itu ditemukan tanpa kerusakan di sebuah hotel di Asgardstrand, sekitar 40 mil selatan Oslo pada 7 Mei 1994. Salah satu pencurinya adalah Paal Enger, yang pernah dipenjara karena mencuri lukisan The Vampire, karya lain Munch pada 1988.
Pencurian kedua terjadi tahun 2004 pada siang hari di bulan Agustus. Dua pria bertopeng bergegas masuk ke dalam museum Edvard Munch di Oslo. Mereka lalu kabur membawa The Scream dan The Madonna. Dua tahun kemudian lukisan itu berhasil ditemukan dan dikembalikan ke museum.
Edvard Munch adalah salah satu sosok legenda pelukis aliran ekspresionisme dunia. Hampir sebagian besar karyanya selalu menggambarkan kesengsaraan atau penderitaan yang dipengaruhi oleh kondisi kesehatan mentalnya.
Baca juga: 5 Lukisan Paling Menyeramkan di Dunia, Salah Satunya Dibuat oleh Pembunuh Berantai
Selain The Scream, lukisan terkenal dari Edvard Munch adalah The Sick Child (1886), Vampire (1893–94), Ashes (1894), dan The Bridge. Kemudian ada juga Anxiety (1894), Death in the Sickroom (1893), dan The Madonna (1894).
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.