Ilustrasi berkebun (sumber gambar Unsplash/Priscilla Du Preez)

Yuk Terapkan Sutainable Living dengan Berkebun di Rumah

17 October 2022   |   21:11 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Menerapkan gaya hidup berkelanjutan atau sustainable living dengan mendekatkan diri ke alam ternyata bisa dimulai dari rumah loh Genhype. Salah satu kegiatan yang menarik dan mudah dilakukan adalah berkebun atau bercocok tanam dengan memanfaatkan ruang kosong di halaman rumah. 

Kegiatan tersebut memang menjadi tren dan digandrungi masyarakat selama masa pandemi Covid-19 terutama bagi mereka yang memilki kesadaran terhadap perubahan iklim. Apalagi, berkebun juga bisa menjadi upaya self healing agar kesehatan mental bisa terjaga dan tidak cepat ngedrop.

Baca juga: Intip 4 Tips Berkebun dengan Hemat di Rumah

Menurut penelitan Jurnal Cities, berkebun dinilai dapat memberi manfaat positif pada fisik dan psikologis. Bahkan, manfaat ini sama dengan yang biasa didapat saat bertamasya atau piknik ke alam terbuka.

Namun, Genhype juga perlu tahu kalau aktivitas berkebun tidak hanya menanam saja loh, tapi juga interaksi lain, seperti grooming atau memangkas ranting, menyapu dedaunan, menyiram tanaman pada pagi dan sore hari, hingga panen. 
 
 


Siti Soraya Cassandra, Founder Kebun Kumara - organisasi yang bergerak di bidang keberlanjutan pangan - memberi tip yang bisa diterapkan di rumah untuk memulai gaya hidup sustainable living dengan cara berkebun.

Berdiri sejak 2016, Kebun Kumara aktif menggelar berbagai lokakarya mengenai cara berkebun, membuat kompos, permakultur, serta mendaur ulang sampah plastik bagi masyarakat, baik secara daring atau luring.

Menurut Cassandra berkebun adalah kegiatan yang mudah dilakukan setiap orang. Terlebih tanah di Indonesia juga terkenal sebagai tanah yang subur. Dia bahkan menganggap tangan panas dan dingin yang mempengaruhi tumbuh kembang tanaman saat berkebun adalah mitos.

"Gagal itu keniscayaan, nggak ada orang berkebun nggak gagal. Nggak semua yang tumbuh itu berbuah, ada yang kena virus dan yang lain. Tapi dari sana kita akan belajar," papar Cassandra saat ditemui Hypeabis.id baru-baru ini.

Cassandra memaparkan saat ini ada banyak kegiatan voluntering yang mengajarkan cara bercocok tanam dengan baik di Indonesia. Jika tidak memiliki lahan, kegiatan mengkompos sampah di rumah juga bisa dijadikan sebagai gaya hidup berkelanjutan yang baik.

Adapun, bagi yang memiliki lahan terbuka dan ingin berkebun, kegiatan itu juga bisa dimulai dengan mudah. Salah satunya adalah menerapkan edible landscaping garden, atau sistem menanam dengan menggabungkan sayur, bunga, dan buah-buahan dalam satu area.

Dengan menerapkan sistem tersebut, menurut Cassandra, tanaman tidak hanya menjadi hiasan estetik di rumah, tapi juga bisa dikonsumsi. Terlebih jika hasil dari mengompos dapat diaplikasikan sebagai pupuk alami untuk tanaman.

Baca juga: Tips Mendatangkan Uang dari Hobi Berkebun ala Asoka Remadja

Penggunaan pupuk kompos juga lebih hemat bila dibandingkan dengan pupuk buatan. Hasil panen dari berkebun juga lebih sehat saat dikonsumsi. Keuntungan lainnya adalah tanah di sekitar rumah juga tidak tercemar pestisida.

"Dengan menerapkan composting, rumah atau sekolah yang memiliki sampah juga bisa dipergunakan di kebun itu sendiri. Jadi sampah nggak harus dibuang di luar dan siklusnya bisa terus berkelanjutan,"papar Cassandra.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Duh Kasus KDRT Meningkat, Yuk Putus Mata Rantainya Bersama NU Women

BERIKUTNYA

Menengok Keunikan 8 Stadion yang Dipakai untuk Piala Dunia Qatar 2022

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: