Yang Hilang Dalam Cinta. (Sumber gambar: Disney+ Hotstar)

Jakarta Film Week Hadirkan Program Series of The Year

15 October 2022   |   10:20 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Pada penyelenggaraannya tahun ini, Ajang Jakarta Film Week 2022 menghadirkan program baru yakni Series of The Year. Penghargaan ini khusus diberikan untuk mengapresiasi sejumlah karya sinema dalam format serial dari dalam negeri.
  
Rina Damayanti, Festival Director Jakarta Film Week 2022, berharap bahwa penghargaan baru ini dapat memantik geliat para sineas dan kreator untuk menghasilkan karya-karya terbaik mereka.

"Dengan begitu, Indonesia bisa membuktikan bahwa industri film dan konten bisa kembali bersinar dan menjadi lebih kuat, meski sempat dihantam badai pendemi global,” katanya dalam siaran pers yang diterima Hypeabis.id.

Dia juga menuturkan saat ini sejumlah serial telah terpilh sebagai nominasi untuk berkompetisi menjadi yang terbaik. Di antaranya adalah:
  • Pertaruhan The Series (2022) karya Sidharta Tata (Vidio).
  • Royal Blood (2022) karya Eko Kristianto (Vision+)
  • Angling Dharma (2021) karya Ungke Kaumbur  dan Wawan Jungut (Maxstream)
  • Write Me A Love Song (2021) karya Emil Heradi dan Sidharta Tata (VIU)
  • Yang Hilang Dalam Cinta (2022) karya Yandy Laurens (Disney+ Hotstar)

Baca juga: Yuk Nonton 24 Film Pendek di Ajang Road to Jakarta Film Week 2022, Gratis

Rina pun menuturkan bahwa pihaknya ingin mengapresiasi lebih dengan menghadirkan program baru khusus untuk penayangan karya serial lokal di penyelenggaraan tahun ini melalui program Series on Screen.

“Semoga program ini bisa terus menjadi bagian dari Jakarta FilmWeek dan nantinya bukan cuma series lokal tapi juga internasional bisa menjadi bagian dari Jakarta Film Week di penyelenggaraan selanjutnya,” katanya.

Doa Mengancam. (Sumber gambar: Vidio)

Doa Mengancam. (Sumber gambar: Vidio)

Adapun, satu-satunya serial lokal yang tayang di Jakarta Film Week 2022 adalah original series Vidio, Doa Mengancam (2022), yang tayang pada Jumat (14/10/2022), di CGV Grand Indonesia, Jakarta.

Sutradara Hanung Bramantyo menuturkan bahwa program khusus series ini sangat menarik serta menunjukkan bahwa industri perfilman Indonesia telah mengikuti perkembangan sinema dunia yang diakui sebagai medium demokratis bagi penciptanya.

Series merupakan medium yang sangat unik dan memiliki treatment berbeda dengan sinema. Sangat layak diapresiasi,” katanya.

Dengan adanya kanal khusus konten serial di platform streaming atau layanan over-the-top (OTT), para pekerja di balik layar bisa mendapatkan tempat sejajar dengan sineas di balik film-film bioskop terkenal.

Monika Rudijono, Managing Director Vidio, mengaku senang bahwa serial yang diadaptasi dari film Doa yang Mengancam (2008) ini bisa ditayangkan perdana di Jakarta Film Week 2022. Menurutnya, karya serial satu ini memang memiliki keunggulan tersendiri.

Doa Mengancam memiliki alur cerita yang sangat menarik, membuat penonton akan menebak-nebak apa yang akan terjadi berikutnya. Cerita yang menjadi latar belakang Doa Mengancam juga dekat dengan kehidupan warga Indonesia, mewakili pertanyaan terbesar manusia tentang cinta, harapan, keyakinan dan kehidupan," katanya.

Doa Mengancam. (Sumber gambar: Vidio)

Doa Mengancam. (Sumber gambar: Vidio)

Tak hanya itu, serial web ini juga memiliki sinematografi maupun cerita yang dikemas dengan apik dan detail ala film bioskop serta tidak memiliki kesan terburu-buru seperti serial televisi pada umumnya. Doa Mengamcam juga diklaim menghadirkan nyawa baru di industri film dengan menghadirkan talenta muda Indonesia seperti Kevin Ardilova dan Tissa Biani sebagai pemeran utama.

Pasca pandemi yang sempat melumpuhkan industri film dan konten, kehadiran layanan OTT lokal yang kian menjamur dianggap sebagai terobosan untuk mengapresiasi wujud lain sinema (serial pendek dan serial web) yang tengah digemari masyarakat.

Ke depan, program yang memfokuskan pada karya-karya serial ini diharapkan dapat membuka panggung apresiasi bagi konten pilihan dan direncanakan akan menjadi program permanen pada Jakarta Film Week mendatang.

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Bukan Sekadar Hobi, Tanaman Hias Juga Punya Nilai Ekonomi Besar Loh

BERIKUTNYA

Merayakan Kemanusiaan Lewat Sinema di Madani International Film Festival

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: