ilustrasi (sumber gambar: Pexels/Ahsan Jaya)

Ancaman Resesi di Depan Mata, Persiapkan Lima Hal Ini Agar Keuangan Aman

12 October 2022   |   19:32 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Genhype sudah dengar kabar kalau Indonesia sedang berada di tengah bayangan kabar potensi resesi global? Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani yang memprediksi resesi global akan mulai terjadi pada tahun 2023.

Kondisi ini terjadi karena adanya kenaikan suku bunga secara agresif oleh bank sentral di berbagai negara untuk meredam laju inflasi. Bagi kalian yang belum tahu, secara sederhana, resesi diartikan sebagai suatu keadaan ketika perekonomian suatu negara sedang memburuk.

Hal tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang kurang baik, produk domestik bruto yang negatif, dan peningkatan jumlah pengangguran. Kondisi keuangan ini akan menimbulkan melemahnya kemampuan daya beli masyarakat akibat ketimpangan antara penghasilan yang menurun dan pengeluaran yang tinggi.

Baca juga: Biar Uang Enggak Cepat Habis, Begini Pentingnya Punya Perencanaan Keuangan

Keadaan ekonomi yang tidak stabil dalam kurun waktu yang lama juga akan memberi dampak pada kenaikan harga kebutuhan bahan pokok dan naiknya angka kemiskinan. Karena itu, Genhype perlu memahami pengelolaan keuangan secara optimal untuk dapat meminimalisir dampak dari kemungkinan resesi ekonomi.

Nah, supaya kalian bisa bertahan di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil, Benny Fajarai, Co-Founder dari Lifepal.co.id membagikan beberapa tips menghadapi resesi yang dapat kamu mulai lakukan.


1. Punya dana darurat yang lebih besar

Dana darurat yang kamu perlukan normalnya 3-6 kali pengeluaran bulanan. Tetapi saat resesi dan krisis ekonomi terjadi, tidak akan ada yang tau kapan hal itu akan berakhir atau kembali ke keadaan semula.
Maka dari itu, kamu disarankan untuk memiliki dana darurat yang lebih banyak untuk menghadapi situasi ekonomi yang tidak menentu, sebagai contoh kamu bisa memiliki dana darurat sebesar 12 kali pengeluaran bulananmu.

2. Wajib memiliki asuransi

Pada situasi ekonomi yang menurun, terdapat potensi pendapatan turun drastis atau bahkan kehilangan penghasilan. Dengan memiliki asuransi, risiko keuangan terganggu akibat sakit, kerusakan kendaraan, dan hal lainnya yang mungkin terjadi dapat ditanggung oleh asuransi, sehingga kamu tidak perlu lagi khawatir.

Jangan lupa untuk memastikan asuransi yang dipilih telah sesuai dengan kondisi dan risiko yang paling mungkin terjadi terhadap kamu dan keluarga.


3. Pastikan memiliki cash flow yang sehat dan baik

Karena Ekonomi sedang sulit dan tidak menentu, sangat disarankan untuk kamu mengatur keuangan dengan baik. Pastikan pengeluaran hanya digunakan untuk hal-hal yang memang dibutuhkan, bukan hanya yang diinginkan.

Mengatur pengeluaran dan pendapatan secara baik tentu akan membantu keadaan keuangan tetap sehat ditengah badai ketidakpastian ekonomi.
 

4. Hindari hutang konsumtif atau berjangka panjang

Pada saat resesi terjadi, umumnya suku bunga bank akan mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Untuk menghindari hal tersebut, kamu disarankan untuk tidak mengambil utang yang konsumtif atau berjangka panjang.

Namun, jika kamu sudah memiliki utang dalam jangka panjang, mulai pikirkan strategi untuk dapat mengatur ulang kembali utang dengan pihak pemberi.


5. Miliki penghasilan tambahan

Memiliki penghasilan tambahan ketika kondisi ekonomi turun menjadi hal yang penting, saat kondisi resesi ada kemungkinan besar penurunan atau kehilangan penghasilan terjadi. Penghasilan tambahan dapat membantu menjaga kondisi keuanganmu, terlebih jika sumber penghasilan utamamu terhenti akibat dari resesi.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda
 

SEBELUMNYA

Anime Chinsaw Man Tayang Perdana, Yuk Kenalan Sama 7 Karakter Favoritnya!

BERIKUTNYA

Fakta Seputar Hari Tanpa Bayangan & Wilayah yang Mengalaminya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: