Ilustrasi anak-anak (Sumber gambar: Freepik)

Fakta-Fakta Sindrom Progeria yang Mempercepat Proses Penuaan pada Anak

11 October 2022   |   17:10 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Progeria adalah salah satu penyakit langka yang dapat menimpa anak-anak. Kondisi ini membuat wajah dan sejumlah organ tubuh anak-anak terlihat lebih tua dari seharusnya. Meskipun demikian, kasus kelahiran anak dengan progeria sebenarnya cukup jarang terjadi.

Progeria yang juga dikenal sebagai sindrom Hutchinson-Gilford, adalah kelainan genetik progresif yang sangat langka yang menyebabkan anak-anak menua dengan cepat, dimulai pada dua tahun pertama kehidupan mereka.

Anak-anak yang mengalami progeria umumnya lahir dengan keadaan normal. Belum ada tanda-tanda khusus ketika ia masih bayi. Namun, gejala progeria biasanya baru mulai muncul ketika anak-anak berusia 9 bulan sampai 24 bulan.

Penyakit progeria akan membuat anak-anak mengalami keterlambatan pertumbuhan dan mulai mengalami penuaan secara tiba-tiba. Meskipun demikian, progeria sebenarnya tidak menggangu perkembangan motorik dan kecerdasan anak.

Baca juga: Mengenal Faktor-faktor Penyebab Anak Alami Stunting

Lantaran penyakit ini cukup jarang terjadi, masih banyak informasi keliru yang beredar di masyarakat terkait dengan progeria. Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa fakta-fakta soal progeria yang perlu diketahui.


1. Penyakit Langka

Progeria termasuk penyakit langka di dunia. Sebab, penderita penyakit ini sangat sedikit jumlahnya karena kasus kelahiran anak dengan penyakit ini memang jarang terjadi. Diperkirakan hanya 1 dari 4 juta bayi yang dilahirkan yang mengalami progeria.

Sampai saat ini para ahli terus berusaha untuk menemukan pengobatan yang tepat pada anak yang mengalami progeria. Sebab, penyakit ini sampai saat ini belum bisa disembuhkan.


2. Bukan Hanya Wajah yang Menua

Penuaan yang terjadi akibat progeria ternyata bukan hanya pada wajah anak saja. Namun, organ tubuh anak secara keseluruhan juga mengalami penuaan. Umumnya, rambut di kepala, mata, dan alis pada anak akan rontok sehingga kebanyakan anak progeria menjadi botak.

Suara mereka juga bernada lebih tinggi daripada anak seumuran lain. Beberapa ciri lain yang bisa dikenali ialah ukuran kepalanya lebih besar, mata juga membesar, rahang bawah kecil, hidung tipis, telinga menonjol, pembuluh darah vena terlihat, pertumbuhan gigi lambat, dan kaku sendi.

 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Michiel (@michielvandeweert)

 

3. Harapan Hidup Rendah

Belum ditemukannya pengobatan yang tepat membuat anak-anak dengan progeria memiliki harapan hidup yang rendah. Usia rata-rata kematian mereka terjadi pada usia 13 tahun. Meskipun demikian, pengidap progeria juga tetap dapat hidup hingga usia 20-an. Sebagian besar anak dengan progeria meninggal karena jantung dan stroke.

Meskipun statistik ini mungkin tampak suram, kabar baiknya adalah bahwa penelitian tentang progeria telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir dan uji klinis untuk obat yang dapat memperpanjang umur penderita progeria tengah dilaksanakan.


4. Rentan Terkena Penyakit Orang Dewasa

Anak-anak yang mengalami progeria juga rentan terkena penyakit-penyakit yang biasa dialami orang tua. Meski usianya masih sangat muda, anak-anak tersebut mulai ada yang mengalami keropos tulang. Selain itu, ada juga yang mengalami pengerasan arteri hingga penyakit jantung.

Meskipun demikian, tidak semua gejala penuaan yang dialami lansia terjadi juga pada anak-anak progeria. Gejala-gejala penyakit orang tua lain seperti kanker, katara,  atau alzheimer umumnya tidak dialami oleh anak-anak progeria.


5. Tidak Menular

Meski penyakit ini cukup berbahaya karena akan membuat harapan hidup anak jadi lebih rendah, progeria ternyata bukan termasuk penyakit menular. Progeria adalah penyakit yang diakibatkan oleh generik. Oleh karena itu, penyakit ini cenderung sulit menular ke orang lain.

Sebab, beberapa jenis penyakit yang menular biasanya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, dan jamur. Jadi, tidak perlu menjauhi anak-anak dengan penyakit progeria dan membuat stigma buruk atas penyakit tersebut.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Kalian Mesti Tahu, Ancaman Limbah Makanan Tidak Bisa Disepelekan

BERIKUTNYA

Semarang Menjadi Tuan Rumah Baru GIIAS The Series 2022

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: