Sedang Menyusui? Jangan Lupa untuk Sempatkan Me Time Mom
11 October 2022 |
07:08 WIB
1
Like
Like
Like
Me Time dapat menjadi langkah sederhana bagi seorang ibu untuk tetap baik dalam menjalankan peran sebagai seorang ibu, dan berpengaruh terhadap proses pemberian air susu ibu (ASI) kepada anak dalam jangka yang lama.
Hal itu disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak, Fransiska Farah, dalam rilis Mothercare Indonesia yang diterima oleh Hypeabis.id. Menurut Fransiska, penting bagi ibu tetap merasa bahagia dalam memberi ASI, dan pemberian ASI kepada anak sampai dengan usia 2 tahun dapat berjalan dengan baik apabila ibu didukung oleh orang-orang dan lingkungan yang baik di sekelilingnya.
Dia menuturkan bahwa menyusui merupakan fase penting yang perlu dilalui oleh ibu setelah melahirkan. Fase ini bisa menjadi masa yang kritis apabila tidak dijalankan dengan baik sejak awal.
Baca juga: 60 Persen Ibu Menyusui Tidak Bahagia saat Menyusui, Apa Penyebabnya?
“Diperlukan sebuah tekad kuat oleh ibu untuk memulai fase mengasihi [Memberi ASI], agar ke depan dapat berjalan dengan baik dan menekan rasa depresi pada seorang ibu,” katanya.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, suami juga memiliki peran penting dalam pemberian ASI kepada anak dengan memberi dukungan dan semangat kepada istri untuk dapat memberikan ASI eksklusif secara maksimal.
Suami perlu memberikan dukungan agar istri merasa tenang dan bahagia menjalani peran sebagai ibu sekaligus mencegah kemunculan gejala baby blues syndrome setelah persalinan. Berbagai dukungan itu seperti mendampingi istri saat memberikan ASI.
Kemudian, memberikan kecupan, menyampaikan kalimat cinta, dan mengucapkan terima kasih kepada ibu yang telah memberikan ASI eksklusif dan merawat si buah hati di rumah.
Suami juga dapat dapat berperan dalam menerima permintaan atau menyediakan kebutuhan ibu selama memberikan ASI eksklusif. Contohnya adalah memberikan pijatan lembut pada bagian bahu atau kaki ibu yang terasa pegal setelah seharian menggendong si kecil.
“Ayah pun dapat bergantian dengan ibu untuk menggendong buah hati. Hal tersebut juga merupakan bentuk perhatian dan kasih sayang ayah kepada ibu,” demikian tertulis dalam laman Kementerian Kesehatan.
ASI memiliki peran yang penting bagi anak lantaran dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan bayi secara optimal dan membuat bayi sehat dan tidak mudah sakit. Jadi, ibu harus tetap memberikan ASI kepada sang anak meskipun harus bekerja.
Untuk tetap dapat memberikan ASI eksklusif kepada anak, dalam laman Kementerian Kesehatan, ibu yang harus bekerja dapat mengatur waktu pemberian ASI seperti pagi hari sebelum berangkat kerja, malah hari setelah pulang kerja, dan hari-hari libur.
“Hal ini juga dapat membantu produksi ASI tetap lancar,” demikian tertulis
Saat di kantor, ibu dapat mengatur waktu tertentu untuk memerah ASI dan menyimpan ASI sesuai dengan teknik penyimpanan yang tepat. Ibu juga harus mendapatkan istirahat yang cukup dan mengonsumsi makanan bergizi untuk menjaga kuantitas dan kualitas ASI.
Selain itu, ibu juga dapat memerah ASI dengan menggunakan pompa tangan atau alat pompa khusus baik yang manual maupun elektrik.
Alat memompa ASI disarankan bagi ibu yang kesulitan memerah ASI dengan menggunakan tangan. Kemudian, pastikan ibu mengetahui cara memompa ASI dengan benar sehingga tidak mempengaruhi kuantitas produksi ASI perah.
Baca juga: Ayah Perlu Tahu, Ibu Menyusui Tuh Harus Bahagia Loh
Selain itu, upayakan ibu memerah ASI di tempat yang tenang dan nyaman. Ibu juga dapat menyusun jadwal rutin memompa ASI di sela-sela aktivitas kantor. Dengan begitu, ibu dapat tetap memberikan ASI kepada sang buah hati dan menyediakan cadangan ASI perah selama bekerja di kantor.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Hal itu disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak, Fransiska Farah, dalam rilis Mothercare Indonesia yang diterima oleh Hypeabis.id. Menurut Fransiska, penting bagi ibu tetap merasa bahagia dalam memberi ASI, dan pemberian ASI kepada anak sampai dengan usia 2 tahun dapat berjalan dengan baik apabila ibu didukung oleh orang-orang dan lingkungan yang baik di sekelilingnya.
Dia menuturkan bahwa menyusui merupakan fase penting yang perlu dilalui oleh ibu setelah melahirkan. Fase ini bisa menjadi masa yang kritis apabila tidak dijalankan dengan baik sejak awal.
Baca juga: 60 Persen Ibu Menyusui Tidak Bahagia saat Menyusui, Apa Penyebabnya?
“Diperlukan sebuah tekad kuat oleh ibu untuk memulai fase mengasihi [Memberi ASI], agar ke depan dapat berjalan dengan baik dan menekan rasa depresi pada seorang ibu,” katanya.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, suami juga memiliki peran penting dalam pemberian ASI kepada anak dengan memberi dukungan dan semangat kepada istri untuk dapat memberikan ASI eksklusif secara maksimal.
Suami perlu memberikan dukungan agar istri merasa tenang dan bahagia menjalani peran sebagai ibu sekaligus mencegah kemunculan gejala baby blues syndrome setelah persalinan. Berbagai dukungan itu seperti mendampingi istri saat memberikan ASI.
Kemudian, memberikan kecupan, menyampaikan kalimat cinta, dan mengucapkan terima kasih kepada ibu yang telah memberikan ASI eksklusif dan merawat si buah hati di rumah.
Suami juga dapat dapat berperan dalam menerima permintaan atau menyediakan kebutuhan ibu selama memberikan ASI eksklusif. Contohnya adalah memberikan pijatan lembut pada bagian bahu atau kaki ibu yang terasa pegal setelah seharian menggendong si kecil.
“Ayah pun dapat bergantian dengan ibu untuk menggendong buah hati. Hal tersebut juga merupakan bentuk perhatian dan kasih sayang ayah kepada ibu,” demikian tertulis dalam laman Kementerian Kesehatan.
Ibu yang Bekerja
ASI memiliki peran yang penting bagi anak lantaran dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan bayi secara optimal dan membuat bayi sehat dan tidak mudah sakit. Jadi, ibu harus tetap memberikan ASI kepada sang anak meskipun harus bekerja.Untuk tetap dapat memberikan ASI eksklusif kepada anak, dalam laman Kementerian Kesehatan, ibu yang harus bekerja dapat mengatur waktu pemberian ASI seperti pagi hari sebelum berangkat kerja, malah hari setelah pulang kerja, dan hari-hari libur.
“Hal ini juga dapat membantu produksi ASI tetap lancar,” demikian tertulis
Saat di kantor, ibu dapat mengatur waktu tertentu untuk memerah ASI dan menyimpan ASI sesuai dengan teknik penyimpanan yang tepat. Ibu juga harus mendapatkan istirahat yang cukup dan mengonsumsi makanan bergizi untuk menjaga kuantitas dan kualitas ASI.
Selain itu, ibu juga dapat memerah ASI dengan menggunakan pompa tangan atau alat pompa khusus baik yang manual maupun elektrik.
Alat memompa ASI disarankan bagi ibu yang kesulitan memerah ASI dengan menggunakan tangan. Kemudian, pastikan ibu mengetahui cara memompa ASI dengan benar sehingga tidak mempengaruhi kuantitas produksi ASI perah.
Baca juga: Ayah Perlu Tahu, Ibu Menyusui Tuh Harus Bahagia Loh
Selain itu, upayakan ibu memerah ASI di tempat yang tenang dan nyaman. Ibu juga dapat menyusun jadwal rutin memompa ASI di sela-sela aktivitas kantor. Dengan begitu, ibu dapat tetap memberikan ASI kepada sang buah hati dan menyediakan cadangan ASI perah selama bekerja di kantor.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.