Ilustrasi persiapan investasi (Sumber gambar: Freepik)

5 Kesalahan Fatal yang Wajib Diketahui Pemula Sebelum Mulai Berinvestasi

10 October 2022   |   11:41 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Like
Belakangan ini topik soal investasi begitu digemari banyak orang. Tidak sedikit pula yang akhirnya memutuskan terjun ke dunia investasi dengan harapan bisa meningkatkan kekayaan. Namun, bukan untung yang didapat, banyak pemula yang baru terjun ke dunia investasi justru malah mendapatkan kerugian.

Investasi memang menjadi opsi meningkatkan kekayaan. Namun, berinvestasi juga perlu dibarengi dengan pengetahuan, pengalaman, dan penelitian. Jangan sampai investasi hanya sekadar ikut-ikutan dan hanya akan merugikanmu saja.

Investasi bukanlah sesuatu yang tanpa risiko. Satu keputusan saja yang keliru, uang yang telah diinvestasikan bisa hilang dalam sekejap. Oleh karena itu, kamu perlu berhati-hati sebelum memulai investasi, apalagi bagi pemula.

Baca jugaMemasuki Masa Dewasa, Ini 3 Komitmen Investasi untuk Gen Z

Founder Finansialku Melvin Mumpuni mengatakan ada beberapa kesalahan fatal yang biasa dilakukan oleh pemula ketika terjun ke dunia investasi. Berikut beberapa kesalahan umum yang wajib diketahui pemula sebelum mulai berinvestasi


1. Cash Flow Masih Berantakan

Sebelum memulai berinvestasi, alangkah baiknya kamu mengecek dahulu kesehatan cash flow. Cash flow adalah laporan keuangan yang berisi catatan keluar dan masuknya uang di dompetmu.

Pemula dalam berinvestasi tak jarang menyepelekan cash flow. Padahal, jika cash flow masih berantakan, lebih baik rencana investasi ditunda terlebih dahulu. Jangan sampai investasi yang sedianya untuk jangka panjang malah terpaksa terpakai untuk menutupi kebutuhan harian karena cash flow masih berantakan.

“Jadi, kadang-kadang pengeluaran masih lebih gede (dari pendapatan, red),” ujar Melvin kepada Hypeabis.id.


2. Tidak Punya Dana Darurat

Sebelum memulai berinvestasi, pastikan kamu sudah memiliki dana darurat. Jika belum, lebih baik sisihkan uang untuk keperluan dana darurat terlebih dahulu sebelum investasi. Sebab, dana darurat punya peran penting menjaga kesehatan finansialmu.

Dana darurat adalah alokasi uang yang sengaja dikumpulkan untuk keperluan tertentu saat keadaan genting. Saat kita mengalami kondisi yang darurat dan tidak terprediksi, kondisi finansial kita bisa tetap aman karena memiliki dana darurat. Misalnya, saat seseorang kecelakaan dan butuh biaya perawatan, kita bisa menggunakan dana darurat tanpa memotong dana investasi.
 

3. Utang Terlalu Banyak

Mulailah berinvestasi ketika kondisi keuanganmu sudah benar-benar sehat. jika kamu memiliki utang, lebih baik selesaikan dahulu kewajiban membayar utang. Jangan sampai alokasi dana investasi malah mengganggu proses pembayaran utang.

Sebab, bukan tidak mungkin utang akan balik mengganggu strategi investasi yang sedang kamu jalankan. Jadi, lebih baik selesaikan pembayaran utang terlebih dahulu sehingga strategi investasi ke depan tidak akan terganggu.


4. Belum Ada Proteksi atau Asuransi

Investasi memang penting dilakukan untuk menambah kekayaan. Namun, apa artinya jika kamu belum memiliki proteksi atau asuransi tertentu. Padahal, asuransi ini juga sama pentingnya dengan dana darurat.

Jika suatu saat terkena musibah tertentu, kamu bisa mengeklaim kerusakan ke asuransi tanpa perlu repot-repot mengeluarkan uang lagi. Namun, jika tidak punya asuransi, kamu akan menggunakan uang pribadi dan bahkan bisa mengambil uang investasi yang sudah kamu kumpulkan.


5. Belum Tahu Tujuan

Melvin mengatakan tujuan dalam berinvestasi itu sangat penting. Dengan memiliki tujuan, seseorang akan tahu arah investasinya. Jadi, dia akan tetap konsisten sesuai dengan tujuan awal.

Namun, jika tidak punya tujuan, seseorang bisa bergonta-ganti investasi dan malah merugikan diri sendiri. Tidak jarang, seseorang yang tidak punya tujuan juga akan melakukan investasi karena ikut-ikutan.

Baca juga5 Kesalahan Mengatur Keuangan yang Sering Terjadi di Usia 20an, Apa Saja ?

Biasanya ini adalah awal seseorang terjebak dalam investasi bodong. Sebab, seseorang berinvestasi tanpa tujuan dan pengetahuan yang cukup. Satgas Waspada Investasi (SWI) sendiri mencatat nilai kerugian masyarakat akibat investasi ilegal mencapai Rp 117 triliun dalam 10 tahun terakhir untuk periode 2011-2021.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Mengenal Sejarah & Tema Hari Kesehatan Mental Sedunia 2022

BERIKUTNYA

Tumpas Stigma Penyintas Bipolar, Marshanda Tampilkan Batik Brainwave dari Gelombang Otaknya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: