Waspada Resesi Ekonomi, Siapkan 5 Rencana Keuangan Ini
03 October 2022 |
20:25 WIB
Resesi global di depan mata. Menteri Keuangan Sri Mulyani memprediksi fenomena turunnya perekonomian dunia karena dipicu oleh inflasi alias naiknya harga-harga ini mulai terjadi pada 2023. Tentu, kamu perlu mempersiapkan diri menghadapi kondisi ini agar tidak berdampak terlalu buruk terhadap kehidupan sehari-hari.
Menyiapkan keuangan seoptimal mungkin menjadi langkah paling utama, terutama jika penghasilan kamu masih pas-pasan sekadar buat makan atau bayar cicilan. Dalam kondisi ini, penting untuk memikirkan investasi sebagai pilihan mematangkan keuangan.
Baca juga: Sering Enggak Disadari, Ini 7 Kesalahan Mengatur Keuangan Keluarga
Buat kamu yang bingung bagaimana menyiapkan diri menghadapi resesi ekonomi, berikut ini tips investasi dari Financial Expert Ajaib Sekuritas, Yazid Muamar yang bisa kamu coba.
Buat perencanaan keuangan, dengan rumus 10-20-30-40. Pastikan 20 persen dari dana yang kalian gunakan untuk investasi dialokasikan untuk dana darurat pada instrumen yang sangat likuid. Dengan catatan, kamu disiplin mempersiapkannya. Semakin besar proporsinya maka akan semakin siap kalian dalam memenuhi kebutuhan di tengah kondisi resesi ekonomi.
Pangkas belanja yang tidak perlu. Hindari rutinitas melihat platform belanja orang yang biasanya memicu kamu membeli sesuatu karena ingin bukan karena manfaat dan kebutuhan.
Mulailah untuk mengurangi dan tidak menambah beban-beban pengeluaran seperti utang, jika memungkinkan maka segera lunasi atau jika dirasa masih sangat berat maka segera negosiasikan ajukan ke lembaga jasa keuangannya untuk restrukturisasi.
Atur kembali portofolio investasi. Apabila kondisi pasar global sudah mulai menurun maka segeralah atur ulang portofolio investasi ke dalam bentuk yang lebih aman seperti saham dengan fundamental yang kuat dan reksa dana pasar uang.
Hiduplah dengan sewajarnya dan tidak perlu panik. Tetap lakukan konsumsi seperti biasa karena hal tersebut bisa membantu ekonomi nasional kita tetap tumbuh.
Cermati perkembangan kondisi ekonomi terbaru dan mulailah memanfaatkan peluang di sekitar yang dapat bernilai ekonomi. Selain itu, para investor harus mengetahui instrumen apa saja yang aman dalam berinvestasi pada masa resesi ini.
Buat kamu yang masih bingung apa saja produk investasi yang bisa dipilih saat resesi ekonomi, berikut daftarnya :
Saham bisa menjadi tetap menarik meski keadaan resesi jika pemilihan saham dilakukan secara tepat. Sebaiknya pilihlah emiten dengan fundamental yang kuat. Perhatikan laporan keuangannya, terutama pos laba rugi dan kewajiban jangka panjang perusahaan.
Lalu pilihlah sektor yang tidak terkena dampak langsung Covid-19. Seperti saham-saham tahan banting yaitu emiten mie instan, telekomunikasi, dan lain sebagainya.
Reksa dana merupakan instrumen yang cocok untuk jangka menengah hingga jangka panjang. Ada beberapa jenis reksa dana.
Pertama reksa dana pasar uang yang memiliki risiko minim dan cocok untuk investasi di bawah 1 tahun. Kedua, reksa dana pendapatan tetap atau obligasi yang cocok untuk investasi 1-3 tahun.
Ketiga, reksa dana campuran yang cocok diinvestasikan untuk 3-5 tahun dan memiliki risiko sedang. Keempat reksa dana saham yang sesuai untuk investasi jangka panjang atau di atas lima tahun jika ingin mengambil risiko lebih.
Editor: Dika Irawan
Menyiapkan keuangan seoptimal mungkin menjadi langkah paling utama, terutama jika penghasilan kamu masih pas-pasan sekadar buat makan atau bayar cicilan. Dalam kondisi ini, penting untuk memikirkan investasi sebagai pilihan mematangkan keuangan.
Baca juga: Sering Enggak Disadari, Ini 7 Kesalahan Mengatur Keuangan Keluarga
Buat kamu yang bingung bagaimana menyiapkan diri menghadapi resesi ekonomi, berikut ini tips investasi dari Financial Expert Ajaib Sekuritas, Yazid Muamar yang bisa kamu coba.
1. Disiplin dalam perencanaan keuangan
Buat perencanaan keuangan, dengan rumus 10-20-30-40. Pastikan 20 persen dari dana yang kalian gunakan untuk investasi dialokasikan untuk dana darurat pada instrumen yang sangat likuid. Dengan catatan, kamu disiplin mempersiapkannya. Semakin besar proporsinya maka akan semakin siap kalian dalam memenuhi kebutuhan di tengah kondisi resesi ekonomi.
2. Kurangi pos pengeluaran yang tidak diperlukan
Pangkas belanja yang tidak perlu. Hindari rutinitas melihat platform belanja orang yang biasanya memicu kamu membeli sesuatu karena ingin bukan karena manfaat dan kebutuhan. Mulailah untuk mengurangi dan tidak menambah beban-beban pengeluaran seperti utang, jika memungkinkan maka segera lunasi atau jika dirasa masih sangat berat maka segera negosiasikan ajukan ke lembaga jasa keuangannya untuk restrukturisasi.
3. Atur kembali portofolio investasi
Atur kembali portofolio investasi. Apabila kondisi pasar global sudah mulai menurun maka segeralah atur ulang portofolio investasi ke dalam bentuk yang lebih aman seperti saham dengan fundamental yang kuat dan reksa dana pasar uang.
4. Tidak panik
Hiduplah dengan sewajarnya dan tidak perlu panik. Tetap lakukan konsumsi seperti biasa karena hal tersebut bisa membantu ekonomi nasional kita tetap tumbuh.
5. Cermat melihat peluang
Cermati perkembangan kondisi ekonomi terbaru dan mulailah memanfaatkan peluang di sekitar yang dapat bernilai ekonomi. Selain itu, para investor harus mengetahui instrumen apa saja yang aman dalam berinvestasi pada masa resesi ini. Buat kamu yang masih bingung apa saja produk investasi yang bisa dipilih saat resesi ekonomi, berikut daftarnya :
- Saham
Saham bisa menjadi tetap menarik meski keadaan resesi jika pemilihan saham dilakukan secara tepat. Sebaiknya pilihlah emiten dengan fundamental yang kuat. Perhatikan laporan keuangannya, terutama pos laba rugi dan kewajiban jangka panjang perusahaan.
Lalu pilihlah sektor yang tidak terkena dampak langsung Covid-19. Seperti saham-saham tahan banting yaitu emiten mie instan, telekomunikasi, dan lain sebagainya.
- Reksa Dana
Reksa dana merupakan instrumen yang cocok untuk jangka menengah hingga jangka panjang. Ada beberapa jenis reksa dana.
Pertama reksa dana pasar uang yang memiliki risiko minim dan cocok untuk investasi di bawah 1 tahun. Kedua, reksa dana pendapatan tetap atau obligasi yang cocok untuk investasi 1-3 tahun.
Ketiga, reksa dana campuran yang cocok diinvestasikan untuk 3-5 tahun dan memiliki risiko sedang. Keempat reksa dana saham yang sesuai untuk investasi jangka panjang atau di atas lima tahun jika ingin mengambil risiko lebih.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.