Smile berhasil memperoleh perkiraan pendapatan kotor sebesar US$22 juta (sumber gambar: Paramount Pictures)

Film Horor 'Smile' Overperform, Capai US$22 juta di Pekan Pembukaan

03 October 2022   |   12:28 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Film Smile mungkin sarat dengan horor dan trauma, tapi berhasil mencatatkan perkiraan pendapatan kotor tertinggi pada periode 30 September-2 Oktober waktu Amerika Serikat di pasar domestik. Garapan Paramount Pictures ini bahkan menciptakan selisih yang besar jika dibandingkan dengan film lainnya pada periode yang sama. 

Dilansir dari laman Box Office Mojo, Smile berhasil memperoleh perkiraan pendapatan kotor sebesar US$22 juta dari 30 September sampai dengan 2 Oktober 2022. Film ini diputar di 3,645 teater di seluruh pasar domestik.

Film arahan sutradara Parker Finn ini juga bahkan tercatat jauh lebih lebih tinggi jika dibandingkan dengan film lain pada periode yang sama. Don’t Worry Darling hanya mencatat perkiraan pendapatan sebesar US$7.3M. Angka ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan pembukaannya pada minggu lalu yang mencapai US$19,4 juta.

Baca juga: 8 Film Hollywood yang Tayang di Bioskop Oktober 2022, Ada Black Adam hingga The Women King

Di posisi ketiga terdapat film The Woman King yang mencatatkan perkiraan pendapatan kotor sebesar US$7 juta. Pada 3 hari pertama pembukaanya di pasar domestik, The Woman King memperoleh US$19,1 juta.

Sementara itu, film Bros yang juga diputar di minggu pertamanya memperoleh perkiraan pendapatan sebesar US$4.8 juta, dan berada di posisi keempat.

Smile yang dibintangi oleh sejumlah aktor dan aktris seperti Sosie Bacon, Jessie T. Usher, Kyle Gallner mendapatkan rata-rata rating 7 dari 10 dengan 6.777 pemberi nilai. Pemberi rating 7 tercatat yang terbanyak dengan 1.790 akun atau sekitar 26,4 persen.

Adapun, pemberi rating 8,9, dan 10 masing-masing sebanyak 1.548 suara atau 22,8 persen, 672 suara atau 9,9 persen, dan 796 suara atau 11,7 persen.

Akun FeastMode yang memberikan nilai 9 dari 10 menuliskan bahwa tidak bisa berhenti tersenyum terhadap penguasaan pembuatan film yang diperlihatkan dalam film Smile. Menurutnya, sang sutradara patut diacungi jempol dalam melakukan pekerjaannya.

“Semua aspek teknis masih asli, terutama desain suara. Skor musik sangat meningkatkan suasana hati. Bahkan sesuatu yang sederhana seperti bidikan transisi pun menakjubkan. Ini elit secara visual,” tulisnya.

Akun itu menuliskan juga tidak bisa berhenti tersenyum dengan betapa menakutkannya film Smile. Pemilik akun yang mengaku sebagai seorang pria berusia 37 tahun itu telah melihat ratusan film horor dari segala jenis.

Namun, film Smile berhasil membuat gelisah dari awal hingga akhir cerita. Sang pemilik akun bahkan menuliskan harus benar-benar seperti merasakan seseorang berdiri di samping saat menonton di dalam bioskop pada titik-titik tertentu.

“Saya tidak bisa berhenti tersenyum tersandung pada apa yang mungkin menjadi film favorit saya tahun ini. Saya masuk, seperti biasa, tanpa menonton trailer apa pun atau mencari ulasan / peringkat,” tulisnya.

Dia pun memberikan saran bahwa film Smile bukan untuk pemula yang takut dengan cerita horor. Saat menonton, pemilik akun menuliskan harus sering meloncat beberapa kali saat menonton film ini.

Sementara itu, akun statuskuo yang memberikan rating 7 menuliskan bahwa sulit untuk menghilangkan perasaan tidak nyaman dari film Smile. "[Film] ini suram dan berkabut, tetapi pada intinya adalah gagasan bahwa ketika trauma diturunkan dari orang ke orang, trauma akan memakan Anda,” tulisnya.

Dia menilai bahwa sang sutradara memainkan gagasan bahwa kebanyakan orang yang menderita melalui peristiwa mengerikan dalam hidup akan memiliki masa lalu, dan mereka tidak akan pernah bisa lepas jika tidak menghadapinya.

Dr. Rose Cotter yang diperankan oleh Sosie Bacon diceritakan sebagai seorang psikolog klinis yang mengelilingi dirinya dengan orang-orang New Jersey yang rusak mental. Misteri yang ada di film ini tidak sepenuhnya memuaskan untuk dipecahkan, tetapi saat-saat konstan dari jumpscare akan membuat penonton merasa gelisa.

Pemilik akun menuliskan bahwa suka dengan teknik kameramen yang membuatnya tidak nyaman. Mereka tidak takut untuk berlama-lama dalam suatu frame, dan juga tidak menambah dutch angle atau sudut pengambilan gambar secara diagonal, yang enar-benar bermain dengan psikologis penonton.

Editor: Nirmala Aninda
 

SEBELUMNYA

Sinopsis & Fakta Menarik Glitch, Drakor Misteri Alien di Netflix

BERIKUTNYA

Kalle Rovanperä Catat Rekor Juara Termuda di FIA World Rally Championship

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: