Serial psycho-thriller, YOU. (Sumber gambar: Netflix)

Simak Kiat Mencegah KDRT Sejak Dini, Waspada Tandanya!

01 October 2022   |   16:00 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) menjadi perilaku yang buruk dan dapat menimbulkan dampak negatif bagi korban. Bukan hanya kekerasan fisik yang dirasakan, namun juga mempengaruhi psikologis, emosional, ekonomi, dan sosial. 

Untuk mencegah hal ini, kata Psikolog Klinis Ratih Ibrahim penting melakukan langkah preventif sebelum memutuskan berumah tangga untuk mencegah terjadinya KDRT. Salah satunya dengan melakukan konseling pranikah.

Menurutnya ini menjadi cara untuk mempersiapkan diri bersama pasangan agar dapat mengenal pribadi satu sama lain dan menyadari setiap risiko yang mungkin muncul di masa depan. Selain itu, dia menyarankan setiap pasangan untuk mencari tahu informasi perilaku-perilaku yang termasuk abusive, sehingga bisa memahami, mengenali dan mengidentifikasi tanda-tandanya sejak dini pada pasangan. 

Kemudian, setting boundaries. Artinya, kamu perlu membuat standar toleransi yang bisa diterima dan pahami juga konsekuensi dari setiap kejadian (kekerasan) tersebut. Lalu, komunikasikan secara sehat dan terbuka dengan pasangan mengenai boundaries masing-masing sehingga kamu bisa menyadari dan memahami gaya berelasi satu sama lain. 

Baca juga: Ramai Kasus Lesty-Billar, Psikolog Tekankan Korban dan Pelaku KDRT Butuh Terapi

“Jika ternyata Anda tidak suka dan tidak nyaman dengan perilaku atau boundaries tersebut, maka Anda harus menyatakan ketidaksukaan dan membela diri Anda,” tegas Ratih. 

Ketua II Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK Indonesia) ini menambahkan KDRT merupakan perilaku agresif yang sebenarnya bisa diamati sejak masa pacaran atau masa perkenalan. Itulah kenapa ada yang namanya kekerasan dalam berpacaran sebelum KDRT. “Hanya saja seringkali orang tidak tahu atau tidak aware dengan tanda-tandanya,” imbuhnya.

Beberapa contoh perilaku yang dapat diamati sebagai potensi KDRT yaitu bagaimana cara pasangan berkomunikasi. Apakah mereka suka berbicara kasar atau mengumpat. Lihat juga strategi koping pasangan ketika menghadapi masalah, apakah dia bersikap abusive (kasar), ignorant (pengabaian), avoidance (penghindaran). 

Sikap lainnya yang menjadi pasangan berpotensi melakukan KDRT menurut Ratih yakni bersikap manipulatif, hingga sikap terlalu mengontrol atau mengekang. “Jika perilaku ini ditemukan pada pasangan, hal ini merupakan red flag dalam hubungan Anda,” sebutnya. 

Saat ini, kasus KDRT sedang menjadi sorotan setelah Lesty Kejora melaporkan suaminya, Rizky Billar ke Polres Metro Jakarta Selatan. Penyanyi dangdut itu mengaku mengalami KDRT pada Rabu (28/9/2022), pukul 01.51 WIB dan 09.47 WIB. 

KDRT ini berlangsung di rumah Lesty dan Billar di Cilandak, Jakarta Selatan. Dalam laporan yang diajukan di Polres Metro Jakarta Selatan, dugaan KDRT bermula saat Lesty mengetahui suaminya berselingkuh dan meminta untuk dipulangkan ke rumah orang tuanya. 

Langkah ini diambil Lesty lantaran dia mengetahui suaminya berselingkuh. Tidak terima dengan permohonan Lesty, Billar pun mendorong, membanting, dan mencekik istrinya mulai dari atas kasur hingga jatuh ke lantai. Kekerasan tersebut terjadi berulang. Atas kejadian ini, selain melaporkan Billar, Lesty pun langsung dirawat di rumah sakit. 

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Bisa Terjadi Pada Siapapun, Ini Ciri & Potensi KDRT yang Harus Menjadi Perhatian

BERIKUTNYA

Resep Mie Aceh Nyemek ala Chef Devina, Sajian Istimewa dengan Aroma Rempah Menggoda

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: