Bisa Terjadi Pada Siapapun, Ini Ciri & Potensi KDRT yang Harus Menjadi Perhatian
01 October 2022 |
14:00 WIB
2
Likes
Like
Likes
Nama Lesti Kejora tengah menjadi pusat perhatian. Penyanyi itu hangat diperbincangkan warganet karena adanya kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialaminya dan dilakukan oleh suaminya, Rizky Billar. Bahkan, Lesti telah melaporkan Billar ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Hingga saat ini, KDRT memang telah menjadi momok bagi setiap pasangan karena biasanya kekerasan tersebut muncul tanpa disangka-sangka. Kendati begitu aksi ini memiliki dampak yang serius, mengakibatkan korban mengalami cedera fisik bahkan trauma psikologis.
Padahal, ciri dan potensi KDRT bisa dipantau sejak awal, bahkan mungkin sejak masa hubungan pacaran. Untuk itu, Genhype perlu mengenali karakter dan sifat pasangan terlebih dahulu, sebelum memutuskan untuk melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius.
Dilansir Hypeabis.id dari berbagai sumber, berikut ciri-ciri dan potensi seseorang melakukan kekerasan dalam rumah tangga, yang mesti diwaspadai oleh kalian bahkan sejak menjalani hubungan pacaran. Yuk simak:
Baca juga: Ramai Kasus Lesty Billar, Psikolog Tekankan Korban & Pelaku KDRT Butuh Terapi
Semua orang tentu ingin diperhatikan oleh pasangannya, tetapi jika ini dilakukan secara berlebihan, maka hal ini juga tidak baik bagi hubungan kalian ke depannya. Sehingga Genhype juga perlu waspada jika mengetahui pasangannya memiliki sifat ini.
Hal tersebut biasanya tercermin dari kegiatan mereka sehari-hari saat bersosialisasi atau berkumpul bersama keluarga. Sehingga Genhype bisa memperhatikan pola-pola tersebut, dan jika perlu memeberi tahu dan melakukan komunikasi bahwa perilkaku tersebut tidak baik.
Dalam hal ini biasanya mereka selalu menganggap diri sebagai korban. Dengan posisi tersebut, biasanya mereka tak ragu dalam melancarkan aksi-aksi manipulatif, seperti mengontrol semua kegiatan kalian secara penuh, serta tidak menghargai privasi orang lain.
Pada tahap yang lebih parah, pasangan bahkan bisa menghalangi segala keinginan kalian untuk merdeka terhadap tubuh, keinginan, dan cita-cita dalam meraih kesuksesan, baik itu dalam konteks karier profesional maupun hubungan sosial.
Perilaku yang juga dikenal dengan nama playing victim ini biasanya dilakukan jika rencana yang diinginkan pelaku tidak berjalan sesuai harapan. Akhirnya, kesalahan tersebut mereka limpahkan ke orang lain, misal teman, keluurga, atasan kerja, bahkan mungkin kalian.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Hingga saat ini, KDRT memang telah menjadi momok bagi setiap pasangan karena biasanya kekerasan tersebut muncul tanpa disangka-sangka. Kendati begitu aksi ini memiliki dampak yang serius, mengakibatkan korban mengalami cedera fisik bahkan trauma psikologis.
Padahal, ciri dan potensi KDRT bisa dipantau sejak awal, bahkan mungkin sejak masa hubungan pacaran. Untuk itu, Genhype perlu mengenali karakter dan sifat pasangan terlebih dahulu, sebelum memutuskan untuk melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius.
Dilansir Hypeabis.id dari berbagai sumber, berikut ciri-ciri dan potensi seseorang melakukan kekerasan dalam rumah tangga, yang mesti diwaspadai oleh kalian bahkan sejak menjalani hubungan pacaran. Yuk simak:
Baca juga: Ramai Kasus Lesty Billar, Psikolog Tekankan Korban & Pelaku KDRT Butuh Terapi
1. Posesif
Sifat posesif atau cemburu berlebihan terhadap pasangan rentan menjadi tindakan kekerasan karena mereka merasa dirinya berkuasa atas sebuah hubungan. Mereka yang posesif juga merasa memiliki kontrol atas pasangan mereka.Semua orang tentu ingin diperhatikan oleh pasangannya, tetapi jika ini dilakukan secara berlebihan, maka hal ini juga tidak baik bagi hubungan kalian ke depannya. Sehingga Genhype juga perlu waspada jika mengetahui pasangannya memiliki sifat ini.
2. Kasar dalam Memperlakukan Orang
Potensi kekerasan juga bisa dilihat dari bagaimana pasangan kalian dalam memperlakukan orang-orang di sekitarnya, baik teman, tetangga, dan terlebih keluarga intinya. Ciri ini memang tidak bisa dibohongi karena merupakan tabiat yang sering muncul tanpa disadari oleh pelaku.ilustrasi kekerasan (sumber Unsplash/DANNY G)
3. Manipulatif
Perilaku manipulatif juga bisa menjadi salah satu cara Genhype untuk mengidentifikasi pasangan, apakah dia sering memanfaatkan titik-titik lemah kalian yang kemudian digunakan untuk keuntungan pribadinya.Ilustrasi hubungan personal (sumber Unsplah/Kelly Sikkema)
4. Mengisolasi Pasangan
Mengisolasi dan membatasi hubungan dengan teman dan keluarga juga bisa menjadi salah satu potensi bahwa pasangan memiliki ciri seorang penyiksa. Tanpa disadari oleh yang bersangkutan, perilaku tersebut sudah mengontrol kebebasan kalian untuk besosialisasi dengan orang lain.Pada tahap yang lebih parah, pasangan bahkan bisa menghalangi segala keinginan kalian untuk merdeka terhadap tubuh, keinginan, dan cita-cita dalam meraih kesuksesan, baik itu dalam konteks karier profesional maupun hubungan sosial.
5. Sering Menyalahkan Orang Lain
Sering menyalahkan orang lain atas kesalahan yang dibuat diri sendiri juga menandakan pasangan memiliki sifat abuse dan harus menjadi pertimbangan Genhype untuk melanjutkan ke jenjang hubungan yang lebih serius atau tidak.Perilaku yang juga dikenal dengan nama playing victim ini biasanya dilakukan jika rencana yang diinginkan pelaku tidak berjalan sesuai harapan. Akhirnya, kesalahan tersebut mereka limpahkan ke orang lain, misal teman, keluurga, atasan kerja, bahkan mungkin kalian.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.