Google Bakal Setop Layanan Cloud Gaming Stadia
30 September 2022 |
11:36 WIB
Perusahaan teknologi raksasa, Google mengumumkan bakal menghentikan layanan gim berbasis awan (cloud gaming) mereka, Stadia pada awal 2023. Hal ini cukup mengejutkan mengingat perusahaan masih memberikan informasi pembaruan atau update untuk layanan itu hingga Juli tahun ini.
Melalui blog resmi Google, Vice President and General Manager Stadia, Phill Harrison, mengatakan bahwa perusahaan telah berupaya keras mengembangkan layanan streaming game Stadia dengan teknologi dan fondasi yang kuat.
Hanya saja, hal tersebut masih belum dapat menarik minat para pencinta dan pemain gim sehingga Google memutuskan untuk menghentikan layanan. Para pengguna masih akan bisa menjalankan layanan secara utuh hingga 18 Januari 2023, dan setelahnya Stadia tidak akan bisa diakses.
“Kami berterima kasih kepada para pemain Stadia yang berdedikasi dan telah bersama kami sejak awal,” tulis Phill dalam pengumuman resminya.
Baca juga: Cloud Gaming Punya Potensi Besar di Indonesia, Ini Alasannya
Selain perangkat kerasnya, perusahaan juga menyebut bakal melakukan refund untuk semua pembelian konten gim dan konten tambahan yang dilakukan melalui toko resmi Stadia. Google juga telah menutup proses transaksi pembelian gim di dalam layanannya saat ini.
Google menyatakan bahwa pihaknya berharap dapat menyelesaikan sebagian besar pengembalian dana pada pertengahan Januari 2023, atau pada waktu yang sama dengan penutupan layanan Stadia.
Sayangnya, pengembalian uang ini tidak berlaku untuk langganan Stadia Pro. Perusahaan tidak meng-cover biaya ini dalam proses refund. Hanya saja, disebutkan bahwa pengguna yang sudah berlangganan bisa terus menikmati fitur yang ditawarkan hingga Januari tahun depan tanpa dikenakan biaya lagi.
Baca juga: Microsoft Klaim Lebih dari 10 Juta Orang telah Menikmati Xbox Cloud Gaming
Dengan Stadia, gamers bisa memainkan gim berbasis streaming. Judul yang ditawarkan juga tidak kalah menarik, termasuk gim-gim kelas berat alias AAA misalnya Assasin’s Creed Odyssey hingga Cyberpunk 2077. Tidak ada perangkat keras seperti konsol yang diperlukan, tapi pengguna masih harus menggunakan pengontrol khusus Stadia.
Lewat layanan ini, pemain dapat menjalankan gim di sejumlah perangkat, termasuk Chromecast Ultra dan Android TV, komputer pribadi lewat Google Crome, perangkat Chromebook dan tablet Chrome OS, bahkan ponsel yang memiliki dukungan Stadia.
Hingga saat ini, sudah ada ratusan judul permainan video gim yang bisa dimainkan di Stadia. Layanan ini sejatinya bersifat gratis dengan sejumlah batasan. Untuk dapat mengakses seluruh gim dan fitur menarik lainnya, Google menyediakan paket berlangganan Stadia Pro.
Adapun, Google menyatakan bahwa teknologi yang dipakai untuk layanan Stadia telah terbukti kuat. Mereka juga mulai menawarkan layanan cloud gaming-nya sebagai produk white label, yang berarti perusahaan lain dapat memanfaatkan teknologi ini tanpa menjadi bagian dari ekosistem Stadia.
Penutupan layanan Stadia memang sangat disayangkan. Akan tetapi, hal ini tidak berarti menjadi awal kematian bagi industri streaming video game. Pasalnya, perusahaan lain seperti Xbox dan Nvidia masih memiliki layanan cloud gaming, dan cukup diminati oleh para penggemar.
Walaupun memang berusia tidak lama, hanya sekitar 3 tahun, layanan cloud gaming dari Google telah mewarnai industri gim video secara umum. Kini, layanan tersebut akan dihentikan. Selamat jalan, Stadia!
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Fajar Sidik
Melalui blog resmi Google, Vice President and General Manager Stadia, Phill Harrison, mengatakan bahwa perusahaan telah berupaya keras mengembangkan layanan streaming game Stadia dengan teknologi dan fondasi yang kuat.
Hanya saja, hal tersebut masih belum dapat menarik minat para pencinta dan pemain gim sehingga Google memutuskan untuk menghentikan layanan. Para pengguna masih akan bisa menjalankan layanan secara utuh hingga 18 Januari 2023, dan setelahnya Stadia tidak akan bisa diakses.
“Kami berterima kasih kepada para pemain Stadia yang berdedikasi dan telah bersama kami sejak awal,” tulis Phill dalam pengumuman resminya.
Baca juga: Cloud Gaming Punya Potensi Besar di Indonesia, Ini Alasannya
Stadia players, find an important update on Stadia here: https://t.co/IIFRYiIYUu
— Stadia (@GoogleStadia) September 29, 2022
Pengembalian Dana
Terkait dengan penghentian layanan tersebut, Google menyatakan bahwa mereka akan mengembalikan dana seluruh pembelian perangkat keras Stadia yang dilakukan melalui Google Store oleh para penggunanya. Catat, proses ini hanya berlaku untuk mereka yang membeli hardware dari toko resmi Google.Selain perangkat kerasnya, perusahaan juga menyebut bakal melakukan refund untuk semua pembelian konten gim dan konten tambahan yang dilakukan melalui toko resmi Stadia. Google juga telah menutup proses transaksi pembelian gim di dalam layanannya saat ini.
Google menyatakan bahwa pihaknya berharap dapat menyelesaikan sebagian besar pengembalian dana pada pertengahan Januari 2023, atau pada waktu yang sama dengan penutupan layanan Stadia.
Sayangnya, pengembalian uang ini tidak berlaku untuk langganan Stadia Pro. Perusahaan tidak meng-cover biaya ini dalam proses refund. Hanya saja, disebutkan bahwa pengguna yang sudah berlangganan bisa terus menikmati fitur yang ditawarkan hingga Januari tahun depan tanpa dikenakan biaya lagi.
Baca juga: Microsoft Klaim Lebih dari 10 Juta Orang telah Menikmati Xbox Cloud Gaming
Perjalanan Stadia
Stadia merupakan layanan cloud gaming yang dikembangkan dan dioperasikan oleh Google, pertama kali dirilis pada 19 November 2022. Layanan ini memungkinkan penggunanya untuk bermain gim tanpa perlu melakukan instalasi aplikasi, layaknya konsep tradisional.Dengan Stadia, gamers bisa memainkan gim berbasis streaming. Judul yang ditawarkan juga tidak kalah menarik, termasuk gim-gim kelas berat alias AAA misalnya Assasin’s Creed Odyssey hingga Cyberpunk 2077. Tidak ada perangkat keras seperti konsol yang diperlukan, tapi pengguna masih harus menggunakan pengontrol khusus Stadia.
Lewat layanan ini, pemain dapat menjalankan gim di sejumlah perangkat, termasuk Chromecast Ultra dan Android TV, komputer pribadi lewat Google Crome, perangkat Chromebook dan tablet Chrome OS, bahkan ponsel yang memiliki dukungan Stadia.
Hingga saat ini, sudah ada ratusan judul permainan video gim yang bisa dimainkan di Stadia. Layanan ini sejatinya bersifat gratis dengan sejumlah batasan. Untuk dapat mengakses seluruh gim dan fitur menarik lainnya, Google menyediakan paket berlangganan Stadia Pro.
Adapun, Google menyatakan bahwa teknologi yang dipakai untuk layanan Stadia telah terbukti kuat. Mereka juga mulai menawarkan layanan cloud gaming-nya sebagai produk white label, yang berarti perusahaan lain dapat memanfaatkan teknologi ini tanpa menjadi bagian dari ekosistem Stadia.
Penutupan layanan Stadia memang sangat disayangkan. Akan tetapi, hal ini tidak berarti menjadi awal kematian bagi industri streaming video game. Pasalnya, perusahaan lain seperti Xbox dan Nvidia masih memiliki layanan cloud gaming, dan cukup diminati oleh para penggemar.
Walaupun memang berusia tidak lama, hanya sekitar 3 tahun, layanan cloud gaming dari Google telah mewarnai industri gim video secara umum. Kini, layanan tersebut akan dihentikan. Selamat jalan, Stadia!
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.