Makan Cokelat Setelah Konsumsi Mi Berbahaya?

Makan Cokelat Setelah Konsumsi Mi Berbahaya? Simak Penjelasan Dokter

19 September 2022   |   18:29 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Mi merupakan olahan makanan yang banyak disukai orang. Cokelat juga digemari karena rasanya yang manis dan bisa membantu menjaga mood. Namun, konon kedua makanan ini ketika dimakan dalam waktu yang relatif dekat, dapat berbahaya bagi tubuh.

Isu makan cokelat setelah mengonsumsi mi bisa berbahaya memang bukan hal baru. Beberapa waktu lalu, informasi tersebut juga banyak beredar di masyarakat. Para pencinta mi dan cokelat pun mulai khawatir akan informasi yang simpang siur tersebut.

Konon mi bisa mengandung arsenik pentoksida. Kandungan tersebut adalah senyawa yang ada di dalam pembuatan pestisida pengawet kayu dan bahan lainnya. Kandungan arsenik tersebut akan bereaksi dan makin menimbulkan efek berbahaya ketika seseorang memakan cokelat. Benarkah demikian?

Baca juga: Hindari Simpan Cokelat di Lemari Es, Ini Alasannya

Namun, kabar tersebut ternyata hoaks. Kandungan arsenik memang sangat mungkin ada pada beberapa makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Akan tetapi, kandungannya sangat kecil sehingga tidak cukup untuk membuat efek yang berbahaya bagi tubuh.

Ahli Gizi Tan Shot Yen mengatakan informasi soal efek berbahaya bagi yang mengonsumsi cokelat dan mi memang sangat keliru. Sebab, tidak ada reaksi khusus yang terjadi bila kedua makanan tersebut dikonsumsi dalam waktu yang relatif berdekatan.

Namun, soal apakah kedua makanan tersebut sehat, tentu itu pertanyaan lain. Mi dan cokelat memang konsumsinya perlu diatur setiap harinya sehingga tidak bisa terlalu banyak. “Yang pasti keduanya bukan pangan utuh dan bukan kategori sehat,” ujar Tan Shot Yen kepada Hypeabis.id.


Makan Boleh, Tetapi Jangan Berlebihan

Mi dan cokelat memang makanan yang jadi favorit banyak orang. Namun, mengonsumsinya tidak boleh berlebihan. Kalian perlu membatasi konsumsi mi dan cokelat setiap minggunya, karena sesuatu yang berlebihan memang tidak pernah baik.

Mengonsumsi mi memang praktis pada saat dibutuhkan. Akan tetapi, mi tetap bukan pengganti makanan utama. Makanan utama yang dimaksud ialah makanan dengan gizi seimbang, seperti makanan pokok, protein, sayur, dan sebagainya.

Melansir The Journal of Nutrition, makan mi sebanyak dua kali seminggu dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik pada wanita. Sindrom metabolik sendiri merupakan sekelompok gangguan kesehatan yang terjadi secara berbarengan. Sindrom tersebut bisa meningkatkan risiko munculnya penyakit jantung koroner, diabetes tipe 2, stroke, dan serangan jantung.

Sementara itu, cokelat yang dikonsumsi berlebihan juga bisa mengakibatkan orang mengalami gangguan kesehatan, di mana dapat meningkatkan konsumsi gula harian.

Padahal, organisasi kesehatan dunia (WHO) merekomendasikan pengurangan jumlah asupan gula kurang dari 10 persen dari kebutuhan energi harian.

Orang dewasa umumnya hanya mengonsumsi 50 gram atau setara dua belas sendok teh per orang per hari. Untuk anak berusia 2 tahun sampai 18 tahun tidak disarankan mengonsumsi enam sendok gula teh setiap hari.

Baca juga: Yuk Coba Resep Mie Gacoan yang Viral & Menggugah Selera

Gula memang bisa memberikan energi bagi tubuh. Namun, jika jumlahnya berlebihan, gula malah berdampak buruk bagi kesehatan. mulai dari peningkatan berat badan, risiko diabetes, tekanan darah tinggi, hingga mempercepat penuaan.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Googlenews)

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Perbedaan Kritis dan Skeptis, Jangan Sampai Salah Arti Ya!

BERIKUTNYA

Festival Musik Pestapora, Penyelenggara Siapkan Pengalaman Baru ke Pengunjung

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: