Mengenal Lebih Dekat Konsep Pengantin Betawi Modern di Gebyar Pernikahan Indonesia
15 September 2022 |
17:43 WIB
Bagi calon pengantin, pasti sudah mempersiapkan pesta pernikahan yang diimpikan. Apalagi saat ini sudah tidak ada lagi pembatasan sosial bagi yang ingin menyelenggarakan pesta pernikahan secara meriah, tidak seperti saat pandemi yang masih ada pembatasan aktivitas masyarakat.
Nah, untuk mewujudkan impian tersebut, ada banyak hal yang harus dipersiapkan mulai dari lokasi, konsep jasa event organizer ( EO) dan catering yang digunakan, hingga tema pernikahan. Apakah menggunakan tema nasional, internasional, atau tradisional.
Pernikahan tradisional sendiri saat ini menjadi salah satu yang cukup populer di Indonesia. Masih banyak pengantin yang menggunakan konsep pernikahan tradisional dengan menjalani prosesi adat yang sarat makna, busana tradisional, catering atau makanan yang sesuai dengan daerahnya, hingga dekorasi ruangan dengan sentuhan adat.
Menariknya saat ini pernikahan tradisional tidak lagi dibuat terlalu kental dengan adat atau ketat dengan pakem tetapi sudah diberi sentuhan modern terutama dalam pemilihan busana pengantin.
Salah satu pernikahan tradisional yang juga cukup menarik perhatian adalah adat Betawi. Konsep ini pula yang kemudian diangkat dalam pameran Gebyar Pernikahan Indonesia edisi ketiga di tahun 2022 yang mengambil tema pengantin Betawi Modern.
Dikutip dari portal senibudayabetawi, pakaian pengantin adat Betawi memang sangat dipengaruhi oleh beberapa kebudayaan luar yakni kebudayaan Arab dan China. Khusus untuk pakaian pengantin perempuan adat Betawi diberi nama Dandanan Pengantin None Cine.
Nah, jika mengacu pada pakemnya, pakaian pengantin adat Betawi ini biasanya identik dengan warna merah dan warna cerah, dihiasi oleh beragam aksesoris yang tidak hanya bisa menambah aura kecantikan tetapi juga sarat akan makna filosofi.
Misalnya saja, cadar atau penutup wajah yang terbuat dari emas atau perak yang biasa disebut dengan siangko. Nah, siangko ini juga bukan sekadar penutup wajah tetapi menandakan status sosial, bila sang pengantin menggunakan siangko maka dipastikan mereka berasal dari kaum atas atau elit.
Pakaian pengantin Betawi ini kemudian dimodifikasi menjadi lebih modern baik dari detail kebaya yang digunakan maupun aksesoris yang digunakan.
Ketua Panitia pameran Gebyar Pernikahan Indonesia Tommy Yoewono mengatakan konsep adat pengantin Betawi Modern menjadi tema spesial karena pernikahan dengan adat Betawi merupakan salah satu budaya Indonesia yang harus dilestarikan keberadannya.
Tak dipungkiri budaya Betawi memang kental dengan kebersamaan. Hal itu terlihat dari sikap gotong-royong yang biasa dilakukan saat bada hajatan. Biasanya tetangga akan bahu-membahu mempersiapkan pesta pernikahan.
Mengacu pada kebersamaan budaya Betawi itulah GPI edisi ketiga pada 2022 ini mengangkat konsep pengantin Betawi Modern di The sultan Hotel & Residence Jakarta pada 24-25 September 2022 mendatang.
“Pameran ini menjadi langkah untuk meramaikan kembali industri kreatif khususnya di bidang Wedding,” ujarnya.
Acara yang digelar dan diinisiasi oleh Parakrama Organizer bekerja sama dengan pihak The Sultan Hotel & Residence ini menargetkan 2000 pengunjung selama gelaran 2 hari.
Tommy mengatakan pameran ini bertujuan untuk memudahkan para calon pengantin untuk mencari kebutuhan mereka. Peserta yang ikut dalam pameran Gebyar Pernikahan Indonesia di antaranya Catering, Dekorasi, Rias & Busana Pengantin, Souvenir, Wedding Organizer, Entertainment, Foto & Videografi, Jewellery, Produk Kecantikan dan banyak lagi.
“Sebanyak lebih 50 peserta dipastikan ikut dalam gelaran akbar ini, para vendor terbaik tersebut berasal dari Jabodetabek. Pameran ini juga akan dimeriahkan berbagai atraksi, seperti fashion show, demo makeup, demo bertemakan semarak pernikahan Betawi dan lainnya," ujarnya.
Pameran ini sebagai solusi dan kesempatan bagi calon pasangan yang masih bingung dalam mempersiapkan pernikahan. Pengujung pameran bisa berkonsultasi dengan vendor-vendor pernikahan yang dapat membantu menyukseskan acaranya, dengan berbagai sajian promo-promo menarik dari vendor terbaik yang dipilih.
Editor: M R Purboyo
Nah, untuk mewujudkan impian tersebut, ada banyak hal yang harus dipersiapkan mulai dari lokasi, konsep jasa event organizer ( EO) dan catering yang digunakan, hingga tema pernikahan. Apakah menggunakan tema nasional, internasional, atau tradisional.
Pernikahan tradisional sendiri saat ini menjadi salah satu yang cukup populer di Indonesia. Masih banyak pengantin yang menggunakan konsep pernikahan tradisional dengan menjalani prosesi adat yang sarat makna, busana tradisional, catering atau makanan yang sesuai dengan daerahnya, hingga dekorasi ruangan dengan sentuhan adat.
Menariknya saat ini pernikahan tradisional tidak lagi dibuat terlalu kental dengan adat atau ketat dengan pakem tetapi sudah diberi sentuhan modern terutama dalam pemilihan busana pengantin.
Salah satu pernikahan tradisional yang juga cukup menarik perhatian adalah adat Betawi. Konsep ini pula yang kemudian diangkat dalam pameran Gebyar Pernikahan Indonesia edisi ketiga di tahun 2022 yang mengambil tema pengantin Betawi Modern.
Dikutip dari portal senibudayabetawi, pakaian pengantin adat Betawi memang sangat dipengaruhi oleh beberapa kebudayaan luar yakni kebudayaan Arab dan China. Khusus untuk pakaian pengantin perempuan adat Betawi diberi nama Dandanan Pengantin None Cine.
Nah, jika mengacu pada pakemnya, pakaian pengantin adat Betawi ini biasanya identik dengan warna merah dan warna cerah, dihiasi oleh beragam aksesoris yang tidak hanya bisa menambah aura kecantikan tetapi juga sarat akan makna filosofi.
Batik Betawi/Istimewa
Misalnya saja, cadar atau penutup wajah yang terbuat dari emas atau perak yang biasa disebut dengan siangko. Nah, siangko ini juga bukan sekadar penutup wajah tetapi menandakan status sosial, bila sang pengantin menggunakan siangko maka dipastikan mereka berasal dari kaum atas atau elit.
Pakaian pengantin Betawi ini kemudian dimodifikasi menjadi lebih modern baik dari detail kebaya yang digunakan maupun aksesoris yang digunakan.
Ketua Panitia pameran Gebyar Pernikahan Indonesia Tommy Yoewono mengatakan konsep adat pengantin Betawi Modern menjadi tema spesial karena pernikahan dengan adat Betawi merupakan salah satu budaya Indonesia yang harus dilestarikan keberadannya.
Tak dipungkiri budaya Betawi memang kental dengan kebersamaan. Hal itu terlihat dari sikap gotong-royong yang biasa dilakukan saat bada hajatan. Biasanya tetangga akan bahu-membahu mempersiapkan pesta pernikahan.
Mengacu pada kebersamaan budaya Betawi itulah GPI edisi ketiga pada 2022 ini mengangkat konsep pengantin Betawi Modern di The sultan Hotel & Residence Jakarta pada 24-25 September 2022 mendatang.
“Pameran ini menjadi langkah untuk meramaikan kembali industri kreatif khususnya di bidang Wedding,” ujarnya.
Acara yang digelar dan diinisiasi oleh Parakrama Organizer bekerja sama dengan pihak The Sultan Hotel & Residence ini menargetkan 2000 pengunjung selama gelaran 2 hari.
Tommy mengatakan pameran ini bertujuan untuk memudahkan para calon pengantin untuk mencari kebutuhan mereka. Peserta yang ikut dalam pameran Gebyar Pernikahan Indonesia di antaranya Catering, Dekorasi, Rias & Busana Pengantin, Souvenir, Wedding Organizer, Entertainment, Foto & Videografi, Jewellery, Produk Kecantikan dan banyak lagi.
“Sebanyak lebih 50 peserta dipastikan ikut dalam gelaran akbar ini, para vendor terbaik tersebut berasal dari Jabodetabek. Pameran ini juga akan dimeriahkan berbagai atraksi, seperti fashion show, demo makeup, demo bertemakan semarak pernikahan Betawi dan lainnya," ujarnya.
Pameran ini sebagai solusi dan kesempatan bagi calon pasangan yang masih bingung dalam mempersiapkan pernikahan. Pengujung pameran bisa berkonsultasi dengan vendor-vendor pernikahan yang dapat membantu menyukseskan acaranya, dengan berbagai sajian promo-promo menarik dari vendor terbaik yang dipilih.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.