Ilustrasi hacker (Sumer gambar: Saksham Choudhary/Pexels)

Mengenal Jenis Hacker: Black Hat, White Hat, dan Grey Hat

14 September 2022   |   16:00 WIB
Image
Indah Permata Hati Jurnalis Hypeabis.id

Like
Dunia big data kembali terguncang dengan kasus-kasus peretasan data yang belakangan terjadi. Sebut saja Bjorka yang sedang diperbincangkan karena ulahnya yang berhasil meretas data kepresidenan hingga informasi personal Menteri Komunikasi dan Informasi, Jhonny G Plate, baru-baru ini.

Bukan pertama kali terjadi, deretan hacker telah menguasai data-data besar dunia jauh sebelum nama Bjorka naik daun. Misalnya, Kevin Poulsen yang berhasil meretas ARPANET, jaringan komputer milik Pentagon Amerika Serikat atau Yu Pingan yang mendapatkan banyak data penting terkait CIA dan FBI pada 2015 lalu.

Kerap dikenal sama saja, ternyata ada perbedaan motif peretasan yang kemudian membuat jenis hacker juga bermacam-macam. Saat ini, dikenal hacker memiliki tiga jenis identitas yang lekat dengan motifnya, yaitu black hat, white hat, dan grey hat.

Baca juga5 Kasus Kebocoran Data Terbesar di Dunia, Mulai Platform eBay hingga Zoom
 

Ilustrasi black hat hacker (Sumber gambar: Mati Mango/Pexels)

Ilustrasi black hat hacker (Sumber gambar: Mati Mango/Pexels)

 

1. Hacker Black Hat

Hacker black hat adalah seorang peretas yang menggunakan kemampuannya untuk perbuatan kriminal. Biasanya hacker jenis ini bertujuaan untuk melakukan kegiatan yang sifatnya ilegal. Biasanya hacker black hat akan meretas sistem komputer milik pihak lain untuk dipergunakan demi keuntungan pribadinya.

Dalam dunia keamanan siber, hacker black hat memanfaatkan celah untuk mencuri dan mempergunakan data pribadi orang lain, misalnya menggunakan kartu kredit milik orang yang diretas hingga memberikan ancaman bagi pihak lain di situs internet.

Hacker black hat dianggap berbahaya karena mereka akan menggunakan segala cara untuk mendapatkan uang dengan cara memperjualbelikan data di black market.
 

2. Hacker White Hat

Kebalikan dari hacker black hat, hacker white hat menggunakan kemampuannya untuk pembangunan dalam dunia teknologi. Biasanya hacker white hat memiliki profesi sebagai developer dan programmer.

Kemampuan peretas digunakan untuk melakukan tes dalam sistem serta mencari celah sistem keamanan siber yang harus diperbaiki. Perusahaan-perusahaan besar akan memanfaatkan keahlian hacker white hat untuk menemukan hal apa yang harus diperbaiki dalam sistem di situs-situs internetnya.

Maka dari itu, kehadiran hacker white hat memiliki kegunaan dalam pengembangan sistem kemanan siber di berbagai bidang.
 

3. Hacker Grey Hat

Seperti namanya, hacker ini berada di area abu-abu. Dia tidak menempatkan diri pada hacker black hat ataupun white hat.
Dilansir dari Technopedia, hacker grey hat merupakan hacker yang melanggar prinsip etika seperti mengakses data pribadi tanpa seizin orang lain, namun mulanya tidak memiliki maksud dan motif buruk.

Hacker grey hat biasanya akan mengoperasikan dirinya untuk memelihara keamanan sistem, namun mereka melakukannya dengan cara mengeksloitasi kerentanan dalam sebuah sistem.

Baca jugaTidak Hanya Bjorka, Ini 5 Hacker yang Paling Ditakuti di Dunia

Sebagai contoh, hacker grey hat akan menyampaikan pesan-pesan sesuai dengan motifnya melalui situs yang ramai dikunjungi orang tanpa seizin pihak yang memiliki situs. Biasanya pesan ini terkait dengan kemaslahatan orang banyak, dan mereka bertindak sebagai aktivis yang menyuarakan kepentingan tertentu.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Presiden Macron: Sutradara Jean-Luc Godard adalah Harta Nasional Prancis

BERIKUTNYA

Idol Xiumin Buka Supermaket di Drakor Terbaru Sajangdol Mart

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: