5 Mitos Soal Sakit Mag yang Masih Banyak Dipercaya, Simak Nih
14 September 2022 |
08:10 WIB
1
Like
Like
Like
Di Indonesia, masih banyak orang yang salah kaprah soal sakit mag atau maag. Mag sendiri sebenarnya merupakan sebuah kondisi yang menyebabkan rasa nyeri dan tidak nyaman di lambung. Namun, mag bukanlah suatu penyakit, melainkan hanya gejala dari penyakit.
Banyak orang yang sudah mengalami mag. Namun, meski umum terjadi di masyarakat, ternyata masih banyak orang yang keliru soal mag. Banyak yang masih percaya soal mitos-mitos penyakit mag yang sebenarnya tidak bisa dipercaya.
Genhype mesti hati-hati dengan informasi yang tidak benar soal mag. Sebab, mengikuti instruksi yang salah malah bisa membuat penderita makin merasakan sakit. Saat sedang terkena mag dan sakit yang berlebihan, sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter.
Ada beberapa gejala yang bisa kamu perhatikan sebelum terkena mag. Dokter Berian Rachmadi mengatakan gejala yang paling umum ialah penderita mag akan merasakan sakit dengan sensasi seperti terbakar di bagian ulu hati.
Baca juga: Simak 5 Fakta Seputar Asam Lambung, Waspada Stres!
Penderita mag juga akan merasa begah atau tidak nyaman setiap selesai makan. Biasanya penderita juga akan merasa cepat kenyang saat makan. Efek buruk lain yang perlu diwaspadai ialah penurunan berat badan karena nafsu makan juga berkurang.
Lantas apa saja mitos-mitos yang salah soal mag? Berikut rangkuman dari Hypeabis.id.
Dokter Berian Rachmadi mengatakan penderita mag sebenarnya diperbolehkan berpuasa. Sebab, yang penting ialah penderita mag bisa mengatur makanan sehat saat berbuka dan sahur. Kamu bisa menghindari makanan yang bisa memicu gejala mag saat berbuka dan sahur.
Selain itu, kamu juga mesti memakan makanan secara perlahan. Tidak disarankan langsung makan dengan porsi besar sesaat setelah berbuka puasa.
Salah satu contoh sederhananya ialah saat kita akan ujian di sekolah atau pekerjaan. Kondisi itu sering membuat orang stres dan mengakibatkan orang yang terkena mag bisa kambuh.
Orang yang mengalami GERD mesti berhati-hati karena kondisi ini bisa dibilang lebih serius dibanding dengan mag.
Oleh karena itu, bila mengalami sakit mag, seperti perut kembung dan nyeri di ulu hati, kamu mesti mulai waspada. Pastikan sakit yang dialami hanya mag, bukan penyakit lain yang berbahaya.
Baca juga: Hindari 9 Hal Ini untuk Mencegah Asam Lambung Kambuh
Oleh karena itu, sebenarnya tidak ada larangan khusus bahwa penderita mag tidak boleh meminum susu. Namun, ingat, jangan mengonsumsi sesuatu secara berlebihan. Kemudian, usahakan meminum susu saat perut sudah terisi makanan lain.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Banyak orang yang sudah mengalami mag. Namun, meski umum terjadi di masyarakat, ternyata masih banyak orang yang keliru soal mag. Banyak yang masih percaya soal mitos-mitos penyakit mag yang sebenarnya tidak bisa dipercaya.
Genhype mesti hati-hati dengan informasi yang tidak benar soal mag. Sebab, mengikuti instruksi yang salah malah bisa membuat penderita makin merasakan sakit. Saat sedang terkena mag dan sakit yang berlebihan, sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter.
Ada beberapa gejala yang bisa kamu perhatikan sebelum terkena mag. Dokter Berian Rachmadi mengatakan gejala yang paling umum ialah penderita mag akan merasakan sakit dengan sensasi seperti terbakar di bagian ulu hati.
Baca juga: Simak 5 Fakta Seputar Asam Lambung, Waspada Stres!
Penderita mag juga akan merasa begah atau tidak nyaman setiap selesai makan. Biasanya penderita juga akan merasa cepat kenyang saat makan. Efek buruk lain yang perlu diwaspadai ialah penurunan berat badan karena nafsu makan juga berkurang.
Lantas apa saja mitos-mitos yang salah soal mag? Berikut rangkuman dari Hypeabis.id.
1. Penderita Mag tidak boleh berpuasa
Mitos orang yang terkena mag tidak boleh berpuasa memang masih sering terdengar. Informasi ini terkadang sering disebarkan ketika menjelang bulan Ramadan. Namun, ternyata informasi tersebut hanya mitos belaka.Dokter Berian Rachmadi mengatakan penderita mag sebenarnya diperbolehkan berpuasa. Sebab, yang penting ialah penderita mag bisa mengatur makanan sehat saat berbuka dan sahur. Kamu bisa menghindari makanan yang bisa memicu gejala mag saat berbuka dan sahur.
Selain itu, kamu juga mesti memakan makanan secara perlahan. Tidak disarankan langsung makan dengan porsi besar sesaat setelah berbuka puasa.
2. Mag Hanya Dipengaruhi Makanan
Gejala mag tidak hanya muncul saat mengonsumsi makanan tertentu. Mag juga bisa kambuh karena orang tersebut sedang stres. Dokter Berian mengatakan ada hubungan antara perut dengan otak sehingga ketika sedang merasa stres, kita bisa mengalami gangguan cerna.Salah satu contoh sederhananya ialah saat kita akan ujian di sekolah atau pekerjaan. Kondisi itu sering membuat orang stres dan mengakibatkan orang yang terkena mag bisa kambuh.
3. Mag dan GERD itu Sama
Gastroesophageal Reflux Disease atau GERD berbeda dengan mag. Gerd adalah kondisi yang terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan. Adapun mag umumnya hanya terjadi peradangan di bagian lambung.Orang yang mengalami GERD mesti berhati-hati karena kondisi ini bisa dibilang lebih serius dibanding dengan mag.
4. Mag Bukan Penyakit Serius
Sakit mag yang terjadi dalam waktu lama dan tak kunjung sembuh mesti diwaspadai. Sebab, gejala mag sering kali serupa dengan penyakit kanker lambung. Kabar buruknya, penyakit kanker lambung kerap baru terdeteksi ketika sudah memasuki stadium akhir.Oleh karena itu, bila mengalami sakit mag, seperti perut kembung dan nyeri di ulu hati, kamu mesti mulai waspada. Pastikan sakit yang dialami hanya mag, bukan penyakit lain yang berbahaya.
5.Susu Bikin Kambuh Mag
Banyak orang memercayai meminum susu berbahaya bagi penderita mag. Sebab, meminum susu dipercaya bisa membuat mag kambuh. Namun, ternyata semua kandungan susu mudah dicerna dan baik untuk pencernaan tubuh.Baca juga: Hindari 9 Hal Ini untuk Mencegah Asam Lambung Kambuh
Oleh karena itu, sebenarnya tidak ada larangan khusus bahwa penderita mag tidak boleh meminum susu. Namun, ingat, jangan mengonsumsi sesuatu secara berlebihan. Kemudian, usahakan meminum susu saat perut sudah terisi makanan lain.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.