Yuk Intip Potensi Green Economy Bersama Bank Mandiri
08 September 2022 |
10:01 WIB
1
Like
Like
Like
Berbicara ekonomi hijau tentu tidak lepas dari program transisi energi secara global menuju era pemanfaatan energi baru dan terbarukan (Renewable Energy), yang diharapkan menjadi penggerak dalam berbagai kegiatan ekonomi di masa depan.
Untuk itu, pendekatan ekonomi hijau menjadi tren kebijakan ekonomi yang digulirkan berbagai negara secara global, guna membangun pertumbuhan ekonomi berkelanjutan atau sustainable development, tanpa terkecuali Indonesia yang memiliki potensi sumber daya energi terbarukan yang besar.
Bukan hanya menjadi tugas pemerintah, komitmen untuk mewujudkan era energi hijau dan ekonomi hijau ini membutuhkan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, agar target komitmen Net Zero Emission (NZE) pada 2060 dapat terwujud.
Baca juga: Jadi Tuan Rumah, Bank Mandiri Sponsori FIBA World Cup 2023 di Indonesia
Salah satu bentuk dukungan nyata tersebut ditunjukkan oleh Bank Mandiri dengan menggelar rangkaian acara workshop bertajuk Shaping Roadmap to be Prefered Bank in Renewable Energy pada 6-7 September 2022.
Agenda workshop yang strategis itu melibatkan Kementerian ESDM, Kementerian BKPM, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT PLN, serta top players renewable energy, khususnya dalam bidang hydro power, geothermal, dan solar panel.
Rangkaian acara workshop pun ditutup dengan site visit ke PLTP Patuha, PLTA Saguling serta PLTS Cirata, guna mempertajam insight dan meningkatkan kerja sama bisnis terkait Renewable Energy di Bank Mandiri, sehingga dapat menciptakan expertise di bidang ini.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar menyampaikan, diskusi ini merupakan wujud peran nyata Bank Mandiri mendukung Indonesia mencapai komitmen Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.
Menurutnya, workshop tersebut menjadi wadah aspirasi bagi pemangku kepentingan, regulator, pelaku industry, dan Bank Mandiri untuk bersama-sama menggali potensi dalam hal energi berkelanjutan yang selaras dengan Agenda Nasional Pemerintah.
“Menyadari bahwa pengembangan kapabilitas sumber daya manusia merupakan salah satu kunci mewujudkan keberhasilan Net Zero Emission, maka workshop kali ini melibatkan jajaran top management Bank Mandiri hingga perusahaan anak,” ujar Alexandra dalam sambutannya, Selasa (6/8).
Komitmen Indonesia mendukung ekonomi hijau terus meningkat signifikan sebagai bukti keseriusan industri dan pemerintah. Hal ini terlihat dari total Pembiayaan Hijau Nasional pada akhir 2021 sebesar Rp466 trilun atau 8?ri total penyaluran kredit perbankan di Indonesia.
“Hingga kuartal II/2022. Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp226 triliun atau sekitar 25 persen dari total kredit Bank Mandiri, antara lain pembiayaan kepada sektor energi terbarukan, pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan, dan transportasi ramah lingkungan.”
Tidak hanya dari sisi kredit, dari sisi pendanaan bank berkode emiten BMRI ini juga telah mengembangkan serangkaian sustainable product seperti sustainable bond sebesar US$300 juta, ESG repo sebesar US$500 juta, serta retail consumer loan untuk pembelian mobil listrik dan solar panel.
Baca juga: Super App Bank Mandiri Permudah Transaksi Bisnis dari Satu Aplikasi
“Untuk mengakselerasi Low Carbon Investment, kami akan terus berinovasi mengembangkan berbagai produk berkelanjutan sesuai best practices seperti sustainability linked loan termasuk ke sektor renewable energy,” pungkas Alexandra.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Untuk itu, pendekatan ekonomi hijau menjadi tren kebijakan ekonomi yang digulirkan berbagai negara secara global, guna membangun pertumbuhan ekonomi berkelanjutan atau sustainable development, tanpa terkecuali Indonesia yang memiliki potensi sumber daya energi terbarukan yang besar.
Bukan hanya menjadi tugas pemerintah, komitmen untuk mewujudkan era energi hijau dan ekonomi hijau ini membutuhkan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, agar target komitmen Net Zero Emission (NZE) pada 2060 dapat terwujud.
Baca juga: Jadi Tuan Rumah, Bank Mandiri Sponsori FIBA World Cup 2023 di Indonesia
Salah satu bentuk dukungan nyata tersebut ditunjukkan oleh Bank Mandiri dengan menggelar rangkaian acara workshop bertajuk Shaping Roadmap to be Prefered Bank in Renewable Energy pada 6-7 September 2022.
Agenda workshop yang strategis itu melibatkan Kementerian ESDM, Kementerian BKPM, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT PLN, serta top players renewable energy, khususnya dalam bidang hydro power, geothermal, dan solar panel.
Rangkaian acara workshop pun ditutup dengan site visit ke PLTP Patuha, PLTA Saguling serta PLTS Cirata, guna mempertajam insight dan meningkatkan kerja sama bisnis terkait Renewable Energy di Bank Mandiri, sehingga dapat menciptakan expertise di bidang ini.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar menyampaikan, diskusi ini merupakan wujud peran nyata Bank Mandiri mendukung Indonesia mencapai komitmen Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.
Menurutnya, workshop tersebut menjadi wadah aspirasi bagi pemangku kepentingan, regulator, pelaku industry, dan Bank Mandiri untuk bersama-sama menggali potensi dalam hal energi berkelanjutan yang selaras dengan Agenda Nasional Pemerintah.
“Menyadari bahwa pengembangan kapabilitas sumber daya manusia merupakan salah satu kunci mewujudkan keberhasilan Net Zero Emission, maka workshop kali ini melibatkan jajaran top management Bank Mandiri hingga perusahaan anak,” ujar Alexandra dalam sambutannya, Selasa (6/8).
Komitmen Indonesia mendukung ekonomi hijau terus meningkat signifikan sebagai bukti keseriusan industri dan pemerintah. Hal ini terlihat dari total Pembiayaan Hijau Nasional pada akhir 2021 sebesar Rp466 trilun atau 8?ri total penyaluran kredit perbankan di Indonesia.
KONTRIBUSI KREDIT HIJAU
Adapun Bank Mandiri berkontribusi 20,7 persen dari total kredit hijau di Tanah Air. Realisasi tersebut menegaskan komitmen Bank Mandiri untuk menciptakan green economy yang tercermin pada ESG Framework & Roadmap dalam Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan sesuai dengan POJK 51/2017.“Hingga kuartal II/2022. Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp226 triliun atau sekitar 25 persen dari total kredit Bank Mandiri, antara lain pembiayaan kepada sektor energi terbarukan, pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan, dan transportasi ramah lingkungan.”
Tidak hanya dari sisi kredit, dari sisi pendanaan bank berkode emiten BMRI ini juga telah mengembangkan serangkaian sustainable product seperti sustainable bond sebesar US$300 juta, ESG repo sebesar US$500 juta, serta retail consumer loan untuk pembelian mobil listrik dan solar panel.
Baca juga: Super App Bank Mandiri Permudah Transaksi Bisnis dari Satu Aplikasi
“Untuk mengakselerasi Low Carbon Investment, kami akan terus berinovasi mengembangkan berbagai produk berkelanjutan sesuai best practices seperti sustainability linked loan termasuk ke sektor renewable energy,” pungkas Alexandra.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.