Tumbuhkan Empati pada Anak dengan Kegiatan Sederhana Ini

Membangun pemahaman tentang apa yang orang lain rasakan, bagaimana tindakan kita dapat berdampak pada orang lain, dan mengapa seseorang mungkin mengalami perasaan tertentu  adalah keterampilan hidup yang berharga untuk dimiliki anak-anak.

Menumbuhkan rasa empati terhadap anak sejak usia dini sangat penting agar meraka apat berinteraksi dengan baik terhadap sesama, menerima, dan bahkan diterima oleh lingkungan sekitarnya kelak. 

Ina Winangsih, Pendidik Rumah Main Cikal, mengatakan bahwa menumbuhkan empat pada anak sejak usia dini dapat dilakukan melalui tindakan kecil dan sederhana yang lekat dalam kehidupan anak.

Baca juga: Bunda, Ini Loh Pentingnya Pengembangan Empati Anak Sejak Dini

Tanpa disadari, menurutnya, mendengar orang tua bercerita, atau membangun kebiasaan mengucapkan terima kasih kepada anak ternyata dapat mengasah empatinya. Berikut lima aktivitas sederhana yang mengandung manfaat menumbuhkan dan mengasah empati anak sejak usia dini:

1. Bermain Peran

Anak usia dini sangat senang mempraktikkan kegiatan bermain peran. Kegiatan ini memiliki banyak manfaat yang dapat ditumbuhkan dalam pengembangan diri anak usia dini, baik itu mengasah kesiapan untuk masuk sekolah, bertemu orang baru, mengelola emosi, dan menumbuhkan empati.

Saat bermain peran, anak-anak akan belajar memposisikan dirinya sebagai orang lain dan merasakan apa yang dirasakan. Jadi, bermain peran menjadi salah satu kegiatan yang bermakna dan dapat diterapkan oleh guru dan anak atau orang tua dan anak.

2. Bermain Bersama Teman Sebaya

Tidak hanya menyangkan, bermain juga akan mengajarkan anak banyak hal. Saat bermain bersama dengan teman sebaya, anak usia dini akan berupaya mengenal dan memahami karakter teman sebayanya.

Anak juga dapat memahami bagaimana cara menjalin komunikasi dengan teman. Kondis-kondisi tersebut menjadi salah satu cara yang baik dalam mengasah empati anak.

3. Merawat Hewan Peliharaan atau Tanaman

Dalam menumbuhkan karakter empati dalam diri anak, kegiatan sederhana lainnya adalah memiliki hewan peliharaan dan dikenalkan oleh orang tua tentang kegiatan berkebun. Orang tua dapat mengajak anak untuk terlibat merawat tanaman dan hewan peliharaan.

Langkah tersebut dapat membantu anak berperan aktif melakukan sesuatu guna menjaga dan memberikan dampak baik terhadap hewan atau tanaman yang dirawat.

4. Menjaga dan Melakukan Aktivitas Kebersihan Bersama Orang Tua

Anak-anak usia dini memiliki kemampuan menerapkan ulang berbagai kegiatan baik yang dilihat atau diamati, salah satunya dengan kebiasaan menjaga kebersihan yang dicontohkan oleh orang tua. Karakter positif kepedulian dan empati akan semakin bertumbuh dalam diri anak jika anak terbiasa terlibat dalam aktivitas menjaga kebersihan lingkungan.

Saat terlibat dalam aktivitas menjaga kebersihan lingkungan, anak akan lebih mengenali lingkungan sekitar dan dapat mempelajari dampak secara langsung tentang lingkungan.

5. Mengapresiasi Kehadiran Pendamping, Pekerja Rumah Tangga (PRT) atau Pekerja di Sekitar Rumah

 Kegiatan mengapresiasi kehadiran pendamping, pekerja rumah tangga dan pekerja di sekitar rumah atas apa yang mereka lakukan, misalnya memasak, membersihkan rumah, berkebun juga dapat menjadi aktivitas sederhana yang dapat mengasah empati anak pada usia dini.

Kebiasaan mengapresiasi atau sekadar mengucapkan terima kasih dapat menumbuhkan rasa  menghargai dan mengapresiasi keberadaan mereka.

Anak yang paham peran pendamping, PRT, atau pekerja di sekitar rumah dapat lebih mengapresiasi dan bersikap empati kepada mereka. Anak akan paham bahwa beberapa orang memiliki peran tertentu untuk membantunya.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda