Mengenal Down Syndrome yang Diderita Vino G Bastian di film Miracle in Cell No. 7 (sumber gambar: tangkapan layar YouTube Falcon

Mengenal Keterbelakangan Mental yang diderita Karakter Vino G Bastian di film Miracle in Cell No. 7

06 September 2022   |   16:25 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Isu kesehatan mental kembali ramai diperbincangkan jelang penayangan perdana film Miracle In Cell No. 7 di Indonesia pada 8 September 2022. Film yang diadaptasi dari Korea Selatan dengan judul yang sama ini memang mengangkat isu disabilitas dengan karakter utama sebagai pengidap keterbelakangan mental.

Dalam trailer film tersebut, Vino G Bastian yang menjadi aktor utama tersebut tampak berhasil memerankan pengidap keterbelakangan dengan sangat apik. Demi mendalami karakter Dodo Rozak yang mengalami keterbelakangan mental, Vino bahkan sampai bolak-balik konsultasi ke psikolog agar perannya tidak ada kesalahan.

Bukan hanya itu, suami Marsha Timothy tersebut juga melakukan riset mendalam dengan bertemu dengan orang berkebutuhan khusus. Vino mengaku sempat datang ke panti dan melihat kehidupan orang berkebutuhan khusus lebih dekat.


Apa Itu Keterbelakangan Mental?

Keterbelakangan mental atau retardasi mental adalah kondisi seseorang yang kecerdasannya berada di bawah rata-rata. Umumnya, pengidapnya bisa mempelajari berbagai keterampilan di dalam hidupnya, tetapi waktunya lebih lambat.

Kondisi ini juga kerap disebut dengan disabilitas intelektual yang memengaruhi kapasitas seseorang dalam belajar berbagai hal. Lantaran punya hambatan tersebut, kondisi tersebut akan memengaruhi perilaku sehari-hari penghidapnya.

Pengidap keterbelakangan mental punya keterbatasan di dalam dua bidang. Pertama, fungsi intelektual atau dikenal dengan IQ. Mereka cenderung susah berpikir, mengambil keputusan, dan memecahkan masalah. Kedua, perilaku adaptif. Keterampilan dalam kehidupan sehari-hari, seperti komunikasi, merawat diri, dan interaksi dengan orang lain juga ikut terbatas.

Sejumlah kasus keterbelakangan mental bisa didiagnosis sejak lahir. Orang tua umumnya mulai menyadari kondisi ini ketika anak tidak menunjukkan perkembangan sebagaimana mestinya. Melansir dari MedlinePlus, sekitar 1-3 persen populasi dunia mengalami keterbelakangan mental. Kabar buruknya hanya sekitar 25 persen yang diketahui penyebab spesifiknya.
 


Penyebab Keterbelakangan Mental


Keterbelakangan mental memang sulit diidentifikasi secara spesifik penyebab utamanya. Namun, umumnya kondisi ini akibat dari gangguan perkembangan otak. Intinya, semua yang mengganggu tumbuh kembang anak berpotensi jadi penyebabnya.

Misalnya, adanya kelainan genetik. Kelainan sindrom down dan sindrom fragile X sering dikaitkan dengan kelainan genetik yang membuat anak memiliki keterbelakangan mental. Selain itu, keterbelakangan mental juga bisa terjadi akibat ada masalah saat kehamilan.

Sejumlah masalah yang terjadi selama kehamilan dapat menyebabkan gangguan terhadap perkembangan otak anak di janin. Konsumsi alkohol, obat-obatan terlarang, gizi buruk, preeklamsia, dan infeksi, diduga jadi faktor pendorongnya.

Selain dari kehamilan, masalah juga kerap timbul saat buah hati masih bayi. Bayi yang lahir secara prematur punya kemungkinan lebih besar karena paru-paru si bayi belum matang sempurna. Hal itu membuat asupan oksigen bayi tidak cukup.

Anak yang punya riwayat keluarga terkena keterbelakangan mental juga punya risiko lebih besar. Sebab, keturunan yang dihasilkan berpotensi ikut terkena keterbelakangan mental.


Tanda Anak Mengidap Keterbelakangan Mental

Ada beberapa cara mengetahui anak menjadi pengidap keterbelakangan mental. Salah satu yang paling umum digunakan ialah dengan mengetes kecerdasan standar (IQ). Tes ini dapat mengukur kecerdasan seseorang, seperti kemampuan mental, nalar, memecahkan masalah, dan lainnya.

Jika nilainya di bawah 70, umumnya si anak sudah tergolong keterbelakangan mental. Emory University School of Medicine mengungkap ada beberapa tingkat keparahan dilihat dari tes IQ. Kategori ringan memiliki nilai IQ 50-70, sedang IQ 35-55, parah IQ 20-40, sangat parah IQ 20-25.

Selain itu, tes adaptive behavior juga bisa membantu dokter dalam melihat perkembangan pengidap keterbelakangan mental. Di tes ini, orang akan dites kemampuan dan keterampilan sosialnya dalam memecahkan masalah, tanggung jawab sosial, dan harga diri. Lalu, pengetesan juga mengarah ke kesehatan diri, rutinitas, perawatan diri, dan sebagainya.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Mengenal Cara Kerja & Keunggulan Pintu Pivot, Sering Jadi Akses Masuk Hotel & Kantor

BERIKUTNYA

Ini Alasan Kremlin Larang Aktor Ben Stiller & Sean Penn Masuk ke Rusia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: