Olahan kopi dalam bentuk produk perawatan kulit. (Sumber gambar: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif)

Kaya Antioksidan, Olahan Kopi Banyak Digunakan Sebagai Produk Perawatan Kulit

05 September 2022   |   14:09 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Indonesia memiliki banyak sumber daya yang dapat dikembangkan menjadi produk ekonomi kreatif, salah satunya adalah kopi. Selain terkenal karena aroma dan rasa yang khas, kopi ternyata banyak digunakan sebagai bahan baku produk personal care berupa body scrub atau lulur. Inovasi kreatif ini juga menjadi bagian wellness tourism.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa ampas kopi dapat dimanfaatkan menjadi body scrub lantaran kandungan polifenol pada kopi dapat menurunkan hiperpigmentasi pada kulit.

Menurutnya, kandungan tersebut dapat membuat kulit individu yang menggunakannya akan tampak lebih bersih dan sehat alami. Body scrub, lanjutnya, masuk ke dalam perawatan tubuh atau kecantikan yang merupakan bagian dari wellness tourism, dan memiliki potensi yang sangat besar di Indonesia. 

Baca juga: 9 Istilah Tahapan Produksi dan Pengolahan Kopi yang Wajib Kalian Ketahui

Dilansir dari halaman Halodoc yang telah ditinjau oleh dr. Fadhli Rizal Makarim, dituliskan bahwa sifat antimikroba dari CGA dan kafein yang terkandung dalam ampas kopi dapat efektif menangani infeksi kulit. Jika digunakan sebagai masker, kandungan antioksidannya yang kaya membunuh sel-sel mati dan menghilangkan kotoran, membuat kulit lebih halus dan tampak lebih cerah.

Kopi adalah exfoliator yang sangat baik dan membantu dalam merangsang aliran darah, yang mengurangi jerawat bahkan selulit. Mengutip data kesehatan dari American Chemical Society, disebutkan bahwa kopi memiliki banyak kandungan antioksidan, lebih tinggi jika dibandingkan dengan teh atau anggur (wine).

Masker kopi yang digunakan sebagai scrub bahkan dapat mengangkat sel-sel kulit mati dan menghaluskan kulit. Kemudian, kopi yang digunakan langsung ke kulit juga dapat membantu mengurangi kemunculan bintik hitam karena paparan matahari, mengurangi kemerahan, dan menyamarkan garis halus pada wajah.

Sementara itu, kopi mengandung asam klorogenat (CGA) dan melanoidin dapat memberikan efek anti-inflamasi karena kandungan tersebut memiliki peran mengurangi hiperpigmentasi.
 

Face scrub berbahan dasar kopi. (Sumber gambar: Pexels/Polina Kovaleva)

Face scrub berbahan dasar kopi. (Sumber gambar: Pexels/Polina Kovaleva)


Adapun, wellness tourism adalah konsep pariwisata yang bertujuan mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan melalui aktivitas fisik, psikologis, atau spiritual. Konsep ini ternyata banyak diminati oleh pelancong baik dari dalam maupun luar negeri, terlebih sepanjang pandemi ini kita melihat adanya peningkatan kesadaran masyarakat tentang kesehatan.

“Pengembangan wellness tourism tidak hanya untuk melestarikan budaya, tapi juga dapat menciptakan lapangan kerja yang berkualitas," katanya.

Dia pun mengapresiasi penyelenggaraan acara pelatihan yang secara khusus mengangkat tema Pelatihan Pembuatan Body Lotion dan Body Scrub. Acara itu memberikan pelatihan pembuatan body lotion dan body scrub dengan menggunakan limbah ampas kopi.

Dia berharap pelatihan tersebut dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi. Pelaku UMKM dapat menjadi solusi dalam kebangkitan ekonomi dan terciptanya lapangan pekerjaan.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM saat ini mencapai 64 juta dengan kontribusi PDB sebesar 61 persen. Pemerintah menargetkan kontribusi UMKM bisa mencapai 65 persen terhadap PDB pada 2024.

Menurutnya, UMKM memiliki kemampuan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada dan mampu menghimpun sampai 60,4 persen dari total investasi di Indonesia.

Dia mengatakan akan all out dalam mempercepat pemulihan dan peningkatan produktivitas sektor pariwisata dan ekonomi kreatif melalui upskilling, reskilling, dan new skilling, yang diharapkan mampu menciptakan peluang kerja dan peluang usaha bagi SDM pariwisata dan ekonomi kreatif yang kompeten dan berkelanjutan.

“Target kami adalah penciptaan 1,1 juta lapangan kerja di tahun 2022 dan 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024," ujar Sandiaga.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda
 

SEBELUMNYA

Sukses Diselenggarakan, Dieng Culture Festival Dinilai Potensial Jadi Event Kelas Dunia

BERIKUTNYA

Siap-siap! Festival Musik Ultra Beach Bakal Gebrak Panggung Bali Lagi September 2022

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: