Ilustrasi mahasiswa (Sumber gambar: Unsplash/lement5 Digital)

Cara Menjaga Kesehatan Mental buat Kalian Mahasiswa

04 September 2022   |   19:11 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Kondisi kesehatan mental mungkin kerap luput diperhatikan mahasiswa. Di tengah tumpukan tugas yang makin menggunung setiap semesternya, mahasiswa kerap lupa akan kesehatan mentalnya. Rentetan tugas, ujian, dan praktikum memang kerap membuat mahasiswa jadi rawan stres.

Berada pada usia remaja menuju dewasa juga membuat mahasiswa dituntut mulai hidup mandiri dan mengatur segala sesuatunya sendiri. Transisi tersebut terkadang tidak berjalan mulus. Belum lagi jika mereka harus menempuh pendidikan di luar kota dan jauh dari rumah serta orang tua.

Meskipun demikian, bukan berarti setiap ada tugas menumpuk dan merasa stres langsung mengeklaim diri punya kesehatan mental yang buruk. Genhype tentu perlu mengonsultasikan gejala-gejalanya ke ahlinya, seperti psikiater atau psikolog.
 

Apa Itu Kesehatan Mental?

Kesehatan mental erat kaitannya dengan batin dan watak manusia dalam menjalani kehidupan sehari-harinya. Dalam kondisi sehat, batin dan watak manusia seharunya menunjukkan ciri normal, tentram, tenang, sehingga bisa menjalankan aktivitas harian dengan baik.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kesehatan mental melingkupi kesejahteraan emosional, sosial, dan psikologis manusia. Semua elemen tersebut sangat penting bagi manusia, terutama untuk berpikir, merasakan sesuatu, bertindak, menjalin hubungan dengan orang lain, menghadapi stres, dan membuat keputusan hidup.

Kondisi mental yang tidak sehat akan menciptakan efek sebaliknya, seperti sulit mengendalikan stres, emosi, membuat keputusan keliru, dan tidak berpikir jernih. Kerap kali hubungan dengan orang di sekitarnya menjadi buruk dan berujung pada menarik diri dari kehidupan sosial.

Ada beberapa masalah kesehatan mental yang umumnya dialami oleh mahasiswa. American Psychological Association menyebut mahasiswa yang depresi karena dunia perkuliahan meningkat sebanyak 10 persen dalam sepuluh tahun terakhir.

Jika depresi tidak ditangani dengan baik oleh ahlinya, risikonya mahasiswa bisa bunuh diri. Kasus tersebut angkanya ternyata cukup menyeramkan di Indonesia. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan Badan Litbangkes Kemenkes RI pada 2018 mengungkap lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional. Selain itu, lebih dari 12 juta penduduk yang berusia di atas 15 tahun di antaranya mengalami depresi.

Syahdan, ada gangguan kecemasan yang juga kerap menghantui mahasiswa. Rasa cemas yang berlebihan ini membuat aktivitas perkuliahan jadi terganggu dan tidak maksimal. Namun, perlu dipahami cemas dan gangguan kecemasan merupakan dua kondisi yang berbeda.

Gangguan kecemasan merupakan rasa cemas yang muncul secara berlebihan dan cukup sering terjadi. Rasa cemas ini cenderung sulit dikontrol dan bisa sampai menganggu aktivitas sehari-hari. Beberapa faktor yang membuat orang lebih berisiko terkena gangguan kecemasan ialah adanya pengalaman negatif yang membuat stres, gangguan kepribadian, keturunan, efek samping obat atau zat tertentu, narkoba atau kafein, dan penyakit tertentu.
 

Tips Menjaga Kesehatan Mental Mahasiswa

Menjaga kesehatan mental merupakan hal yang sangat penting dilakukan mahasiswa. Dengan memiliki mental yang sehat, kita jadi bisa menikmati kehidupan dan terhindar dari penyakit tertentu. Seperti apa langkah-langkah menjaga kesehatan mental. Simak informasinya berikut ini. 
 
  • Mengobrol dengan Teman

Dilansir dari Birmingham City School of Health Sciences, mengajak teman mengobrol ternyata bisa merilis rasa stres dan kecemasan berlebih. Jangan pernah menyimpan permasalahan hidup untuk diri sendiri saja. Bicaralah dengan teman dekatmu, anggota keluarga, atau dosen yang bisa dipercaya untuk membantu mengatasi masalah atau sekadar bisa merasa lebih baik.
 
  • Olahraga Ringan

Selain itu, olahraga ringan selama 20 menit dalam sehari juga bisa jadi tips jitu mengurangi gangguan kecemasan. Saat olahraga, tubuh merilis hormon endorfin. Hormon tersebut akan membuatmu merasa bahagia, tidur terasa nyenyak, dan lebih berkonsentrasi.
 
  • Jangan Lupa Istirahat

Genhype, meski tugas kuliah cukup banyak, kamu enggak boleh melupakan waktu istirahat. Tubuh bukan mesin dan ia berhak untuk rehat sejenak dari semua beban kehidupan. Mulai bangun kebiasaan dan menentukan pola tidur yang sehat, ya.
 
  • Tetapkan Tujuan

Selanjutnya, mulailah menjalani dunia perkuliahan dengan memiliki tujuan yang jelas. Tanpa tujuan dan arah, tugas kuliah yang tampak mudah bisa sulit dikerjakan. Efeknya tubuh akan merasa stres. Genhype bisa menyusun daftar tugas yang akan diselesaikan sesuai deadline sehingga tidak menumpuk di akhir.

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Barack Obama Menangkan Emmy Awards 2022 karena Film Dokumenter Ini

BERIKUTNYA

5 Rekomendasi Gaya Smart Casual untuk Kalian para Pria

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: